Part 14 - Makan Siang

82.7K 5.6K 118
                                    

Hai haaaiii :* :*

I'm back! Hihihi

Part ini aku minta 180 vote + 20 comment boleh? Wkwkk

Aku akan cepet lanjut kalau sudah terpenuhi :D

Kasih aku amunisi semangat ya :p

Btw aku ada cerita baru judulnya "Lo, Tunangan Gue !!!", kalau yg pengen cerita cepet update, bisa baca cerita ini wkwk

Oke deh. Happy reading, guys!

-----------------------------------------------------------

Setelah perdebatan kecil antara Arjuna dan Olin tentang Instagram tempo hari yang akhirnya dimenangkan oleh Arjuna, keduanya kembali menjalankan aktivitas dengan biasa. Olin yang sibuk di kantornya dan Arjuna yang kembali disibukkan dengan jadwal panggung dan syuting beberapa iklan.

"Hari ini kamu lembur lagi?"

Olin menganggukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan dari Arjuna. "Kenapa?"

Arjuna menggeleng pelan. "Akhir-akhir ini kamu selalu pulang malam. Emangnya sibuk banget ya?"

"Sejak kapan kamu protes dengan apa yang saya lakukan?" Olin balik bertanya dengan mata yang sudah memicing.

"Bukan begitu. Kayaknya belum lama ini kita bisa ngobrol-ngobrol santai, tapi sekarang kamu malah sibuk banget."

Olin menghela napasnya pelan saat mendengar kalimat dari Arjuna itu. Ya, memang setelah kejadian beberapa waktu yang lalu, hubungannya dengan pria itu jadi lebih membaik. Mereka jadi lebih santai dan tidak lagi selalu adu mulut. Dia dan Arjuna hanya akan berdebat kecil lalu kemudian keduanya akan berbaikan dengan cepat.

Kadang dirinya juga bingung, kenapa bisa seperti itu. Tapi mau memikirkannya sekeras apapun, Olin tetap tidak bisa mendapatkan jawabannya. Yang dirinya tahu, Arjuna memang memainkan perannya -sebagai seorang suami- dengan baik. Entah kenapa, sekarang, pria itu juga seperti menjadi teman yang baik.

"Kamu juga sibuk, Arjuna."

"Tapi saya selalu berusaha pulang cepat untuk bertemu kamu."

Tuh, kan! Olin merutuk dalam hati.

Pria ini benar-benar memainkan perannya dengan sangat baik. Dan dengan bodohnya pula, jantungnya justru mulai berdetak tak karuan.

"Ada satu projek yang harus saya selesaikan dengan cepat." Akhirnya Olin membalas kalimat Arjuna setelah berhasil menguasai dirinya yang tiba-tiba menjadi gugup.

Kali ini Arjuna yang menghela napasnya pelan. "Kalau gitu, nanti siang saya ke kantor kamu. Kita makan siang bareng."

Olin melebarkan matanya. Kalimat pria itu bahkan bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan yang menjurus ke arah perintah. Dalam hati, Olin mencibir kelakuan pria yang saat ini ada di depannya.

"Nggak usah. Kamu mau satu kantor saya heboh karena melihat kamu?"

"Tanpa perlu saya datang ke kantor kamu, mereka pasti sudah heboh, Lin." Arjuna mendengus geli. "Lagipula, saya akan tetap datang sekalipun kamu menolak."

"Ck. Terserah kamu! Tapi jangan salahkan saya kalau kita nggak ketemu nanti."

Mata Arjuna menyipit. "Kamu mau menghindari saya?" Tuduhnya. "Pokoknya, saya akan tetap menunggu kamu."

Olin memutar bola matanya malas. "Memangnya hari ini kamu nggak ada kerjaan?"

"Ada." Arjuna menjawab lalu meminum kopinya. "Sekitar jam tiga saya sudah janji untuk ketemu dengan perusahaan iklan yang sudah mengontrak saya."

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now