2 : Bu Mel

6.7K 372 4
                                    

Aku mengamati pantulan diriku dari kaca. Baju SMA sudah melekat sempurna ditubuhku. Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA yeay!

Kalian pasti akan tertawa jika melihat Kak Jax yang mengerjaiku di MOS tapi pulang pulangnya dia yang aku kerjai. Haha karma!

Rambut panjang berwarna merahku, aku biarkan tergerai. Biar bisa baday baday gitu loh haha.

Lalu aku merangkul tas berwarna merahku dan memakai sepatu berwarna merah juga.

I love red!

"AUTUMN SIAP!"

Aku turun berseluncur melalui pegangan tangga. Dan yap mendarat dengan selamat kok tenang.

Ayah dan bunda hanya menggeleng geleng.

"Khalhau khamu jhatuh rhasain," ujar Kak Jax dengan mulut penuh dengan roti.

"Tapi Autumn ga jatuh tuh!" Balasku lalu duduk secara rusuh disebelah Kak Jax.

"Mana salad punya Autumn?" Tanyaku.

"Didepan Autumn. Autumn punya mata kan?" Tanya ayah malas.

"Ih ayah punya mata ga sih? Jelas jelas Autumn ada mata," jawabku menarik kelopak mataku turun.

"Udah ah, ayo berangkat. Autumn mau cepet cepet ketemu Camila sama Zach," ujarku setelah memakan saladku dengan kekuatan turbo.

Ah ya, Zachary itu sahabatku dan Camila. Kemarin dia tidak ikut MOS karena sedang sakit demam berdarah. Biasa dia dipanggil Zach, ah dan dia juga tampan. Sangat tampan tapi nyebelin banget. Sama kayak si Kak Jax nih, sama sama kampret.

Kalau Kak Jax dan Zach udah ketemu tuh langsung dah semua orang dikerjain kali sama mereka.

"Ayo," ajak Kak Jax.

Akhirnya aku dan Kak Jax pamit ke ayah dan bunda lalu masuk ke mobil.

"Musim gugurrrr!!" Teriak seseorang, suara yang sangat aku kenali.

Si kampret Zach!

Dia memang sudah sembuh.

"Autumn yuhuuuu!"

Nah ini suara si sinting Camila.

"Haaaiii!" Sapaku.

"Gila rambut lo kayak lagi iklan sampo aja," ujar Zach memainkan rambutku.

Rambutku memang tadi berterbangan karena angin. Alhasil, rambutku jadi tambah berantakan. Maksudku, aku memang menyisir rambutku tapi tidak sampai rapi banget. Dan sekarang yap sukses berantakan.

Aku tersenyum lebar lalu memutar kepalaku agar rambutku menampar wajah Zach.

"Gimana? Mirip iklan sampo kan?" Tanyaku kepada Zach.

"Ga gitu juga kali!"

Ah ya si kampret Kak Jax itu pasti lagi parkir mobil.

"Ayo kita lihat kelas tercinta!" Ajak Camila lalu menarik tanganku dan Zach.

Aku pun melihat kelasku. Berdesak desakkan dengan para murid lain.

"Yeay kita bertiga sekelas lagi!" Teriakku memeluk Zach dan Camila.

Aku melihat lihat anak baru yang datang dari sekolah lain. Mereka sekarang sedang dikumpulkan dilapangan untuk diberi arahan.

"Hai Autumn," sapa Bee, dia temanku yang juga lulusan sekolah Demelza ini.

Setahuku, anak luar itu sekitar 100 anak dan anak dari dalam itu sekitar 200. Jadi kebayangkan gimana ramainya sekolah ini? Belum lagi ditambah kakak kelas.

Love for AutumnWhere stories live. Discover now