6 : Penolakan 7&8

3.9K 303 0
                                    

[Penolakan 7]

"Autumn," panggil Lian, sahabatku.

Aku menoleh dan tersenyum lebar.

Dia cinta pertamaku diusiaku yang sepuluh tahun ini.

"Ada apa Lian?" Tanyaku memberhentikan ayunanku.

Lian duduk ayunan yang kosong disebelahku.

"Autumn mau janji ke Lian tidak?" Tanya Lian menatapku.

"Janji apa?" Tanyaku.

"Kalau Lian pergi nanti, Autumn harus menjaga hati Autumn untuk Lian. Autumn mau kan?"

"Lian memang mau pergi?" Tanyaku.

Air mataku perlahan sudah mengalir. Lian segera menghapus air mataku menggunakan ibu jarinya.

"Autumn akan tahu nanti. Tapi Lian janji, Lian akan kembali untuk Autumn. Tapi Autumn harus jaga hati Autumn untuk Lian ya?" Tanya Lian.

Aku mengangguk, "Autumn janji. Tapi Lian ga boleh pergi."

"Lian usahakan ya. Lian pulang dulu. Sampai jumpa Autumn," pamit Lian.

"Lian memang mau kemana?" Teriakku.

Lian menghentikkan langkahnya dan berlari ke arahku lalu dia memelukku.

"Lian mungkin tidak bisa disamping Autumn lagi mulai sekarang. Tapi ketahuilah, hati Lian akan selalu untuk Autumn. Selamanya. Tunggu Lian kembali ya?"

Aku menggeleng, "Lian jangan pergi. Nanti siapa yang jailin Autumn lagi?"

"Suatu saat, kita akan bertemu lagi. Jaga hati Autumn untuk Lian ya? Lian sayang Autumn."

"Tapi Lian akan pergi berapa lama?" Tanyaku.

"Lian juga tidak tahu. Sampai jumpa kembali, Autumn," pamit Lian lalu berlari menjauhiku.

Aku hanya bisa diam terpaku ditempat.

Lian? Pergi? Kemana? Kapan? Dan kenapa?

Setelah Lian pulang sepuluh menit yang lalu, aku juga ikut pulang. Aku naik ke dalam kamarku. Kamar Lian gelap. Aku naik untuk menyebrang ke balkon Lian.

"Lian!" Panggilku menggedor gedor pintu balkonnya.

"Lian!" Teriakku.

Air mataku mulai mengalir, Lianku benar benar pergi? Kapan dia pulang? Kenapa Lian pergi?

"Liaannnn!" Teriakku lebih kencang.

Kak Jax meneriakiku dari balkon kamarku, "Autumn! Autumn ngapain disitu?" Tanya Kak Jax.

"Lian kemana kak?" Tanyaku menangis.

Kak Jax hanya diam, aku yakin Kak Jax tahu sesuatu tentang Lian.

"Lian!" Teriakku lagi. Hingga pintu balkon itu terbuka.

"Maaf, tapi pemilik rumah ini telah pergi," ujar tante didepanku.

"Pergi? Tapi kemana?" Tanyaku pelan.

"Tante juga tidak tahu sayang," ujar tante itu.

Kak Jax akhirnya naik ke balkon Lian dan menggendongku pulang.

"Kak, Lian pergi.."

"Kak, Lian kemana ya?"

"Kenapa Lian pergi?"

Love for AutumnWhere stories live. Discover now