[Penolakan 5]
Autumn : Kak, pulang jam berapa?
Kampret : Gatau.
Kampret : Kamu ke kelas kakak aja.
Kampret : Kakak masih ngerjain fisika nih. Dasar pak botak.
Kampret : Nyebelin.
Kampret : Pasti nanti bunda marah soalnya kakak nganter kamu telat. Bilangin bunda dong.
Kampret : Autumn! Bales dong!
Kampret : Sial, ada Anggi! Cepetan kesini! Astaga, dia mendekat!
Aku terkikik geli membaca pesan dari Kak Kax. For your information, Anggi itu perempuan yang genit banget sama Kak Jax. Genit banget deh pokoknya.
Aku mengambil tasku dan berjalan riang menuju kelas si kampret Kak Jax.
"Pergi jauh jauh dari gue deh mending," ujar Kak Jax horror.
Aku mengenal suara Kak Jax.
Tiba tiba seseorang menahan tanganku. Terpaksa aku menghentikkan langkahku. Dan terlihatlah seorang lelaki tinggi, kulitnya hitam. Astaga, ya wajahnya lumayan lah manis. Kayak gula. Eh?
"Kok lo masih jomblo sih? Sama gue aja mau ga?"
"Kok gue masih jomblo sih? Soalnya, gue maunya sama dia."
Aku sudah kebal dengan ini semua. Kenapa banyak sekali sih yang aku tidak kenal malah menyatakan perasaannya kepadaku? Aku bahkan tidak mengenal mereka. Dan cara mereka menyatakan itu loh, aku yakin mereka hanya main main menyatakannya.
Dasar lelaki.
"Aduh, Anggi, gue lagi ngerjain nih. Mending lo pergi deh," usir Kak Jax.
"Kenapa?" Tanya lelaki itu.
"Jaxon honey," itu pasti suara Anggi.
"Gue harus pergi," ujarku lalu melepaskan tangannya dan berjalan menuju kelas Kak Jax.
Aku hampir saja tertawa kencang saat melihat Anggi sedang bergelayut manja dilengan Kak Jax.
"Astaga, lo selingkuh?" Tanyaku.
Mari kita mulai sandiwara ini.
"Lo selingkuh dari Aira?" Tanyaku histeris.
By the way, Aira itu sepupuku yang masih kelas 3 SMP sekarang. HEHE. Dia satu tahun lebih muda dariku.
"Selingkuh apa? Memang Jaxon sudah punya pacar?" Tanya Anggi heran.
"Astaga, lo ini ya! Lo kenapa suka ngerebut cowo orang sih? Jelas jelas Kak Jaxon itu udah punya Aira!" Ujarku pura pura tidak habis fikir.
Wajah Anggi seperti menahan malu.
"Bohong, Jaxon belum punya pacar kok!" Kekeh Anggi.
Wah kalau kayak gini, harus panggil Aira beneran nih.
"Oke kita buktiin," ujarku lalu mengambil ponsel.
Aira itu memang satu sekolah denganku. Hanya saja dia digedung SMP, which is gedungnya disebelahku. Semoga saja Aira belum pulang.
YOU ARE READING
Love for Autumn
Romance[Cerita di PRIVATE, hanya followers yang bisa baca] Aku mencintaimu. Dulu. Sangat. Bahkan sampai sekarang. Aku berani melakukan apa saja untukmu. Apa saja. Dan kamu tahu itu. Tapi aku tak bisa menunggumu selamanya. Kamu tak bisa meninggalkan seseora...
