13 : Tiga Pesan

4.2K 273 0
                                    

[Autumn]

Aku menghela nafas kasar. Dua bulan lagi aku akan tamat SMA. Aku akan naik jenjang dan menjadi mahasiswi.

Aku sudah kelas dua belas dan dua bulan lagi aku harus mengikuti ujian nasional. Selama ini semuanya berjalan seperti biasa. Aku dengan perasaanku yang tidak pernah berubah, Azrof yang masih dekat denganku dan Lian yang mencoba dekat denganku.

Bagaimana aku bisa berpaling disaat orang yang aku cintai berada didekatku?

Ah dan aku tahu tentang Raya. Siapa Raya. Dan penjelasan Lian tentang Raya membuat keputusanku untuk berpaling perlahan memudar. Tapi aku tidak mau menyakiti Azrof lagi. Dia sudah terlalu baik kepadaku.

Aku kembali menatap buku yang ada didepanku. Aku sedang mengerjakan latihan soal UN. Hingga ponselku bergetar, tanda pesan masuk.

Lian : Autumn

Lian : Bisa pergi malam ini?

Jelas aku merasa senang tapi tidak lama ponselku bergetar lagi.

Azrof : Autumn

Azrof : Mau pergi nggak malam ini?

Seketika aku mendesah kesal. Kenapa mereka mengajakku diwaktu yang sama. Tidak lama juga ponselku bergetar lagi.

Calon Artis : Kak Autumn

Calon Artis : Mama minta Kak Autumn nginep di rumah.

Calon Artis : Katanya Kak Autumn harus orang pertama yang nyicipin masakan mama.

Calon Artis : Kakak pasti jomblo kan? Malem minggu gini pasti dirumah, dikamar, didepan meja belajar lagi ngerjain soal latihan UN saking ngenesnya.

Calon Artis : Karena mama baik, mama mau nemenin kakak malem mingguan. Mama bilang, "kasian kak Autumn, jomblo terus dia dari dulu."

Aku mendengus, ditambah lagi satu kunyuk ini. Aku segera membalas pesan Aira.

Autumn : Ini belom malem sih, masih jam empat sore Ra.

Aku menghela nafas kasar, jadi aku harus kemana?

Akhirnya setelah difikir fikir, aku akhirnya mengetik jawaban ke seseorang.

Autumn : Satu jam lagi gue sampe rumah lo.

Yap, aku memutuskan ke rumah Aira. Aku tidak mau gagal moveon dengan jalan bersama Lian. Dan aku juga tidak enak kepada Lian jika aku berjalan bersama Azrof.

Aku menutup buku latihan UNku lalu bergegas mandi. Empat puluh lima menit kemudian, aku sudah siap dengan dressku dan mengambil kunci mobilku.

"BUNDA AYAH!" Teriakku.

"WOY JANGAN TERIAK TERIAK!" Ini teriakkan Kak Jax.

"BUNDA AYAHHHHH!" Teriakku lagi.

"Astaga, ada apa Autumn? Kamu teriak teriak mulu ish," ujar Bunda mengusap ngusap telinganya, "eh bentar, kamu mau kemana? Rapi amat," sambung Bunda memperhatikan pakaianku.

"Cantik kan bun?" Tanyaku menaik turunkan kedua alisku.

Bunda mendengus, "cantikan juga bunda."

Aku memutar bola mataku lalu mendekati bunda, "Autumn mau nginap dirumah Aira ya bun."

Bunda menaikkan satu alisnya, "ngapain coba? Mau pindah orangtua?" Tanya Bunda.

Aku melotot kesal, "iya aku mau ganti orangtua!"

Love for AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang