Perjalanan Melelahkan

2.5K 182 4
                                    

Waktu terus berjalan, kelima sahabat itu terus melakukan aktivitasnya. Beberapa waktu lalu, Carol memberikan beberapa atasan dan bawahan kepada masing-masing anak. Bajunya lumayan bagus dan pas di badan. Jadilah mereka sangat berterima kasih kepada Carol.

Sekarang, mereka semua bersantai di halaman dan duduk di ayunan berwarna putih. Dengan sedikit udara yang lewat ke ayunan itu saja, sudah ada angin yang lewat di antara mereka. Carol juga duduk bersama mereka di situ.

"Apakah betul di sekitar sini ada monster?" Tanya Steven memulai.

Carol mengangguk lemah. "Benar. Kami semua di sini sangat takut. Namun, aku saja belum pernah melihat rupanya. Aku sendiri tidak tau monster itu besar atau tidak" Jelas Carol.

"Apakah memang benar juga, monster di sini keluar saat jam dua belas malam?" Tanya Albert.

Lagi-lagi Carol mengangguk. "Benar. Tepatnya, setelah lonceng itu berdentang setelah ketiga kalinya. Sehabis itu, akan terdengar suara langkah kaki yang besar. Lantas, kami semua takut "

"Hmm. Kalian warga di sini kan harusnya bisa membasminya.." Kata Alyc.

"Harusnya. Tapi, monster itu begitu kuat. Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jika kami melawan dia sekali saja, dia akan mengajak teman-temannya untuk muncul ke permukaan dan menghancurkan kota ini. "

"Maksudmu, muncul ke permukaan? Jadi mereka tinggal di bawah tanah? " Tanya Cheryl.

"Aku nggak begitu yakin sih. Tapi sepertinya iya. Karena, saat siang-siang gini monster itu tidak ada. Para tim pencari sudah mencari ke mana-mana. Bahkan ke desa-desa yang tidak kami kenal"

"Memang monster yang aneh" Sahut Pingkan. "Oh ya, apakah di jaman ini sudah ada handphone?"

"Apa? Hen-pon? Apa itu? Aku baru saja mendengarnya melalui kamu" Kata Carol bingung.

"Jadi, di sini juga tidak ada wi-fi dong?" Tanya Albert khawatir.

"Apa lagi itu?! Waifi? Aku sama sekali tidak pernah mendengar kata-kata itu" Jawab Carol.

"Jadi, kita kembali ke beratus-ratus tahun yang lalu dong!" Pekik Pingkan.

Semua mengangguk.

"Ini tahun berapa?" Tanya Alyc penasaran.

"Ini tahun 10" Jawab Carol. (Udah ada ayunan :v modern ya :v)

Semua mendelik kaget. Mulut mereka juga membentuk huruf O besar. Carol hanya menatap bingung kepada mereka.

"Emang kenapa? Kenapa kalian kaget? Emangnya kalian berasal dari mana? Tahun berapa? Dunia apa?" Rentetan pertanyaan mulai Carol lemparkan kepada CAPAS.

Alyc menelan air ludahnya sebelum menjawab " Kami, bukan orang yang berasal dari sini"

"Ya, kami berasal dari negeri yang sangat jauh dari sini. Kamu tidak akan pernah mengunjunginya dan tidak akan pernah tau. Kami... Berasal dari tahun 2015" Cheryl menjelaskan.

Kini, Carol-lah yang menelan air ludah. Dan juga, dia terlihat sangat... Entahlah, itu takjub atau kagum.

"Jadi, yang tadi kalian namain Hen-pon itu dari zaman kalian?" Tanya Carol. Mungkin sekarang dialah yang akan bertanya macam-macam.

Semua mengangguk mantap.

Steven mulai bercerita. "Rasanya, tinggal di dunia dongeng ini lebih enak"

"Dunia dongeng?" Tanya Carol. Alisnya bertaut karena dia bingung.

"Hmm, dunia ini sudah menjadi legenda di zaman kami. Zaman di mana Bumi tidak sehijau sekarang. Di mana-mana ada asap. Entah itu dari kebakaran ataupun polusi. Banyak hewan yang sudah punah. Namun, banyak manusia yang egois.

Once Upon A TimeWhere stories live. Discover now