Pertarungan

1.3K 89 6
                                    

Kini mereka ber-enam telah berdiri seperti pasukan-pasukan yang siap berperang.
-
-
-
-
-
Jangan protes ke saya ya kalau cerita ini nggak berkualitas. Saya cuma penulis amatiran. Jadi, mohon saran dan kritik yang mendorong cerita ini agar menjadi semakin baik dan semakin maju lagi. Terima kasih ~~

-----------------------------------------------


















Kembali mereka berlari kembali menuju markas rahasia mereka. Markas milik mereka dan milik kakek yang sudah memimpin mereka menjadi prajurit yang hebat.

Si kakek tampaknya sangat khawatir karena mimik mukanya sudah sangat menunjukan bahwa dirinya sekarang sangat khawatir. Sepertinya Steven melihat hal itu.

"Kek, apa yang terjadi kek? Kenapa muka kakek sangat menunjukan kekhawatiran begitu kek!" Tanya sekaligus seru Steven karena terlalu penasaran.

"Sepertinya mereka ada di dekat sini! Apa kalian bisa merasakannya?" Jawab dan tanya si kakek. Semua anak langsung berdiri tegap dan mencoba menutup mata.

Rasanya ada yang aneh. Pikiran mereka seperti dimasuki oleh bayang-bayang musuh mereka. Tampaknya mereka semualah yang merasakan itu.

"Iya kek! Kami merasakannya!" Kata Alycia tegas lalu membuka mata. Tangannya semakin terkepal.

Sang kakek langsung saja membuka pintu dan hampir saja melompat menjauh. Anggota CAPAS juga dengan cekatan melompat selangkah karena kaget.

Mereka pun mulai kembali dari alam kaget mereka. Kakek itupun memasuki rumahnya yang membuat dia sendiri kaget.

Di sana telah berdiri dua makhluk yang ternyata adalah manusia. Sudah membawa senjata tajam di zaman itu, yaitu, pisau, pedang, dan lain-lain, bahkan ada tombak yang pegangannya terbuat dari besi.

"Kek, mereka berbahaya" Kata Pingkan dalam volume suara yang kecil.

Kakek tetap berdiri dengan teguh dan tidak membalas ucapan Pingkan.

"Sebaiknya kalian saja yang lawan mereka. Kakek akan duduk dan mengamati kalian. Keluarkan kemampuan kalian, jadikan ini sebagai latihan kalian" Jelas sang kakek setelah memutar tubuhnya menatap semua anggota CAPAS.

Rasanya anggota CAPAS ingin berteriak tak terima. Tapi tak apalah kalau ada sang kakek yang siap menjaga mereka kapanpun.

Tanpa ada persiapan, 'kuda-kuda' mereka sudah terpasang.

Satu lawan di depan mereka meludah ke samping. "Cih, dasar anak-anak, tidak takut saja kepada kita! LOL!"

"Uhuk uhuk! Ga salah dengar nih?" Tanya Albert, pura-pura muntah. Membuat kedua musuh mereka makin mengeram marah. Kali ini bukan musuh yang bernama Lauditta dan Caroline. Mereka-anggota CAPAS- tak tau siapa mereka.

Tanpa ada aba-aba dari siapapun, Alyc langsung menyiram kedua makhluk itu dengan air yang keluar dari tangannya. Langsung dibekukan oleh Albert. Pasti musuh mereka yang keduanya berjenis kelamin laki-laki menggigil kedinginan.

"Curang! Kalian memakai sihir hitam!!" Seru musuh yang rupanya tidak berpengaruh terhadap es-nya.

"Bilang saja kau takut!" Seru Steven judes. Namun, apa yang Steven bicarakan dibalas dengan geraman yang kedengaran sangat tidak ramah dari musuh. Dan akhirnya, si musuh melemparkan pisau kecil menuju Pingkan. Namun pisau itu dapat dikendalikan dengan kekuatan milik Cheryl. Sama saja hasilnya karena pisau itu kembali lagi kepada musuh itu.

Karena terlalu ingin melawan kedua musuh itu, Steven mengeluarkan bola api yang dilemparkannya kepada letak jantung musuh. Tapi si musuh langsung terbahak-bahak.

Once Upon A TimeWhere stories live. Discover now