Ruangan Bawah Tanah

1.4K 115 0
                                    

Di dalam ruangan itu, ada banyak sekali pedang dan perlengkapan perang. Namun, satu yang menjadi perhatian mereka. Sebuah gambar yang sangat besar. Mereka ( anggota CAPAS) sangat tercengang, hingga tak sadar bahwa mereka sudah membuka mulut mereka beberapa detik.

"Ini adalah ruangan rahasia sebenarnya. Semua peralatan ini sudah disediakan bagi para penyelamat negeri ini. Dan takdir menyatakan bahwa orang yang tidak memakai topi berbentuk kerucut adalah penyelamat negeri ini" Jelas sang kakek.

Mereka berpikir sebentar. Benar juga, Lauditta dan Carol serta semua orang di negeri ini semuanya memakai topi berbentuk kerucut. Tapi, bisa saja kan topi itu dilepas dari kepala mereka.

"Tapi, topi itu kan bisa dilepas kek?" Tanya Pingkan penasaran.

"Tidak anak-anak. Topi itu sudah melekat langsung dengan kepala kita. Lihat topi kakek" Sang kakek menunjukkan bagaimana ia tidak bisa melepaskan topi itu dari kepalanya. Semua anggota CAPAS kembali terlihat pasrah.

"Tapi kami tidak memakai topi seperti itu kek" Ucap Alycia pada kakek.

"Maka dari itu, kalian adalah anak-anak yang terpilih menjadi penyelamat negeri ini. Dengan cara, membunuh monster itu dan anak buahnya" Akhir sang kakek dengan tegas.

Semuanya manggut-manggut.

"Kek, kenapa perkataan kakek hampir mirip dengan Albert? Waktu itu, kata Albert, begini, kita mencari markas untuk tempat kita mengadakan rapat. Kita bisa saja adalah anak yang dikirim dengan tujuan baik.

Karena kekuatan dan takdir tidak akan bisa kita hindari. Albert juga berkata, mungkin inilah saat untuk berbuat baik kepada sesama ataupun suatu negeri" Ucap Cheryl menyelesaikan pembicaraannya.

"Albert. Siapa di antara kalian yang bernama Albert?" Tanya kakek itu sambil memperhatikan satu persatu anak yang ada di situ.

"Saya kek" Ucap Albert sambil maju selangkah. Kakek itu mengangguk sambil tersenyum.

"Maaf kek menyela. Namun, sebenarnya, siapakah kakek dan siapa nama kakek? Jujur, saya sangat penasaran. Terima kasih kek" Kata Steven sambil menatap kakek itu.

Tampak kakek itu memandang atap ruangan itu sesaat.

"Kita harus latihan dulu baru kakek akan memperkenalkan diri" Jawab sang kakek.

Semuanya mengangguk walaupun agak kecewa karena tidak jadi mengetahui nama kakek tersebut.

"Latihan apa kek?" Tanya Alycia penasaran.

"Latihan agar kalian pandai menggunakan senjata di sini. Masing-masing dari kalian, pilihlah satu. Kakek tidak melarang, namun, sebaiknya kalian latihan pakai yang kayu dulu saja kalau memakai pedang. Senjata yang kalian pilih, adalah senjata yang akan kalian gunakan untuk menyerang monster yang jahat itu. Ayo" Jelas sang kakek panjang x lebar.

Semua langsung mengangguk senang lalu menyambar ke semua sisi ruangan. Ada banyak macam senjata di sana. Contohnya ya, ada panah dan anak panahnya, ada pedang, samurai, dan lain-lain.

Beberapa menit telah berlalu, sang kakek masih menunggu dengan sabar. Lalu, anggota CAPAS telah memegang satu senjata yang mereka sukai.

"Sepertinya pisau ini hebat ya" Ucap Alycia sambil memandang pisaunya itu.

"Iya, dulu kakek sangat mahir lo dalam memakai pisau. Walaupun sampai sekarang sih. Hehehe" Sang kakek terkekeh pelan. Alyc juga ikut-ikut terkekeh pelan.

"Bagaimana dengan senjata ini kek?" Tanya Albert sambil memegang bumerang.

"Seleramu lumayan juga, bumerang itu adalah yang terbaik Albert" Jawab sang kakek lalu tersenyum. Kerutan di wajahnya menjadi semakin jelas namun membuat sang kakek lebih terlihat baik.

Namun tiba-tiba....

"Kek, kek, KEK!!! " Seru Cheryl saat ingin mengambil sebuah senjata.

Sang kakek secara reflek menoleh, dan anggota CAPAS yang lainnya juga.

"Kenapa senjata ini bisa kukendalikan walaupun tak kupegang? " Tanya Cheryl ketakutan " Aku tidak memakai ilmu hitam kek!"

Kakek itu juga bingung, namun wajahnya tersenyum sesaat kemudian.

"Persis seperti apa yang dikatakan oleh buku petunjuk itu"

---------------------------

A.N: Makasih buat supportnya ya AlyciaFebriana

Once Upon A TimeKde žijí příběhy. Začni objevovat