#16 Senjata

7.6K 467 8
                                    

>> Rum

Aku masih belum bisa menenangkan diriku saat melihat Glaire tenggelam tepat di depan mataku. Aku dengan cepat menepikan kapal kecil ini dan memojokkan diriku di ujung kapal es ini. Dadaku masih naik turun, napasku belum teratur. Kejadian itu terulang lagi di dalam pikiranku.

"Rum.. hati hati! Sudah ku bilang itu licin."

"Tapi kak! Ada anak beruang di sana Rum mau lihat!"

"Rum hati hati-!"

SPLASH!

"Ugh.. kakak..."

"....."

"Kak? Kakak! Kakak jangan tenggelam kak!"

"..."

"Kak! Rum minta maaf! Rum tidak mau melihat beruang itu lagi kak! Sekarang ayo naik jangan di dalam ait kak! Di sana dingin kakak! Huuhuuhuu..hikss.."

"Rum.."

"He! Kak?"

"Rum!" Aku terkejut, ada yang memanggil namaku. Aku melihat ke sekeliling. Kosong, hanya ada pepohonan.

'Ah mungkin karena kejadian itu yang terulang di pikiranku.' Pikirku. Aku menggelengkan kepalaku dan mencoba untuk mencari Glaire. Aku menarik napasku, oke ini hanya bisa di lakukan sekali dalam sehari.

Aku menarik napasku dalam kemudian menghembuskannya dengan pelan.

>> No One

Rum mulai menutup matanya. Dia berkonsentrasi mengingat wajah Glaire, aroma tubuhnya, sesuatu yang khas dari dirinya. Ia menarik napasnya dalam. Kemudian menghembuskan bersamaan dengan terbukanya sebuah lubang di tangannya yang mengeluarkan bola cahaya berwarna putih. Kemudian muncul sebuah kejadian kejadian yang terjadi pada Glaire di dalam pikiran Rum. Namun berhenti begitu saja di saat Glaire tenggelam.

"Apa!?"

>>Glaire

"Umm kau siapa?" Aku bertanya pada gadis yang mungkin 3 tahun lebih tua dariku sedang berdiri sambil menatapku. Entah kenapa aku agak segan dengannya.

"Aku? Kau tidak perlu tau. Intinya sekarang kau harus mengambil apa yang ada di tanganku ini." Ujarnya sambil menyodorkan sebuah panah yang bercahaya kebiruan.

"A-apa ini?"

"Itu panah, kau tidak tahu?"

"Y-ya Tentu aku tahu tapi apa gunanya? Dan kau siapa? Dan bagaimana kau bisa tau nama 'lengkap' ku?" Aneh sekali, dia mengetahui nama lengkapku. Padahal aku tidak ada memberitahu satu orang pun di Fantasy World ini nama belakangku. Apa teman temanku yang memberitahunya?

"..." Dia hanya terdiam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Kau juga dari... bumi?" Tanyaku pelan. Dia menggeleng.

"Aku dari masa depan kau tahu, ah sudahlah aku tidak perlu menjawab semua pertanyaanmu. Sekarang ambil panah ini dan kita harus keluar dari ilusi sialan ini." Ujarnya sambil menyerahkan panah biru itu ke tanganku kemudian segera berdiri.

"H-hey! Kau bahkan belum memberitahu namamu."

"Tidak penting siapa namaku, kita punya kabar penting yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Kabar menyenangkannya adalah pintu untuk keluar dari ilusi ini ada di puncak kastil Frost dan kabar buruknya adalah. Pintu itu tertutup pada tengah malam nanti, dan kita hanya punya waktu 4 jam."

"4 jam? Itu cukup. Oh atau atau kita bisa menggunakan kekuatan-"

"Hey nak, hentikan kebiasaan banyak berbicaramu itu atau kau akan menyesal di kemudian hari."

"W-what?" Aku mendengus lalu berjalan mendahuluinya.

"Kau mau ke mana?"

"Ke kastil Frost."

"Kau malah berjalan ke arah sebaliknya bodoh.." Aku mengedipkan mataku beberapa kali dan menunduk malu.

"Ayolah lewat sini." Katanya menunjukkan jalan kepadaku.

"Bagaimana aku percaya?"

"Glaire, kita mengerti satu sama lain. Hanya kau yang mengerti aku dan aku juga sangat mengerti bagaimana kamu. Jadi tidak ada yang harus kau khawatirkan Glaire." Tutur gadis itu dengan lembut sambil menglurkan tangannya, memberi senyuman terbaiknya pada Glaire.

"B-baiklah.." Ujar Glaire sambil menerima uluran tangan gadis itu dengan tenang. Seolah hal yang di katakannya menusuk tepat ke hati Glaire. Dan ia menjadi nyaman karena itu.

>>Rum

Apa yang baru saja ku lihat? Glaire di sana berasama seseorang yang tidak bisa terbaca di dalam penglihatanku. Siapa orang itu sebenarnya? Apa dia salah satu penghuni di dimensi yang kakak buat? Tapi setauku di dimensi ini tidak ada apapun.

Kosong

Benar benar kosong. Tidak ada makhluk apapun selain tumbuhan maksudku. Kakak tidak akan setega itu dengan seorang wanita. Dia pasti tidak akan membiarkan Glaire mati kelaparan di sini. Atau jika harta yang di cari carinya itu telah membutakan kakakku. Dulu kakak tidak seperti ini, dia adalah seorang kakak idaman. Dia sangat baik, tidak pernah membiarkan aku terluka. Walaupun karena itu juga aku diperlakukan seperti anak kecil. Kami besar tanpa kasih sayang orangtua, seingatku aku hanya melihat salju di saat aku membuka mata. Dan kehangatan pelukkan kakak, yang biarpun waktu itu udara sangat dingin. Tapi, kehangatannya masih bisa kuingat sampai sekarang.

"Rum.." Aku mendengar suara kakak memanggilku.

"K-kakak?"

"Dengarkan kakakmu. Cari Glaire dan bawa dia kepadaku cepat!"

Aku terdiam memikirkan perkataan kakak. Tidak, tidak! Itu bukan tujuanku yang sebenarnya. Tujuanku adalah untuk menyelamatkan Glaire. Meminta tolong kepada Glaire agar membuat kakak kembali seperti dulu. Biarpun aku harus memohon di dan menunduk di kaki Glaire, apapun akan ku lakukan untuk membuat kakak kembali seperti dulu lagi. Tapi jika membawa Glaire dan membiarkan kakak mengambil kekuatannya. Biarpun itu akan mengambil jiwa Glaire. Aku.. akan melakukan apapun untuk kakak..

"Baiklah, aku akan mencari Glaire."

.....
Ello Readers? *di gergaji Readers*

Sorry banget Author benaaar benaaar benaaaaaaaaarrrrrr Sibuk. Dan jarang megang hp, laptop, tab dsb.. dikarenakan Rank Author yang menurun drastis kemaren (ToT)

Ya wajar aja teman teman di kelas Author susah di kalahkan, apalagi Author juga kurang semangat dan daya saing. Jadi Author murid yg paling santai deh di kelas (;ω;)

Apalagi yg ngambil juara Umum 1 2 3 4 Dari kelas Author semua apa gak tepar (ノД')

Jadi Author mohon maaf yang sebesar besarnya karena sudah Hiatus 1 tahun/?
Dan tetap setia baca cerita ini Yak (º_º) biarpun Authornya nyebelin.

wokeeh BEIBEH *Di bunuh* Jan lupa Vote dan Comment~

Ohiya, karena di Chap sebelumnya Author ada janji.. Ini deng..

Pin: 59F62A70
ID LINE: Jihan17122

Silahkan Yang Mau Curhat/ Mau req chap selanjutnya ato mau tanya" atau mau Nembak/? :v

Chap depan: Apakah Rum akan menolong Glaire atau malah membantu kakaknya? Siapakah perempuan itu? Dan... Dan..... DAANNN GLAIRE BERTEMU DENGAN SESEORANG YANG TELAH MENGHILANG DENGAN BENDA RAHASIA DARI MAGICAL LAND? Orang yang selama ini di cari cari.

Tunggu Chap selanjutnya Ya~

Mag Land Info:

• God eyes: Adalah sebuah mata yang dapat melihat di mana letak orang yang di carinya. Dan melihat apa yang akan terjadi dengan takdir seseorang.

Lost Secret of Magical Land  [END]Where stories live. Discover now