Tiga

1.5K 131 9
                                    

Tiga : Hujan

Vellen melangkah menuju kelas. Saat sudah didepan kelas, Vellen melihat teman temannya sudah ada dikelas. Vellen pun langsung meghampiri mereka.

"Sorry ya tadi gak bisa makan bareng kalian. Itu si mahluk astral tiba tiba narik tangan gue" kata Vellen.

Dikelas masih ada Mila. Sahabat Vellen yang sekelas dengan Wildan.

"Mahluk astral? Julukan yang bagus tuh. Eh iya, tu cowo tadi buat masalah lagi dikelas" kata Mila.

"Masalah apaan?" Tanya Tasya.

"Dia tidur dikelas. Ditegor sekali sama bu Rina gak denger, trus ditegor dua kali juga masih gak denger. Akhirnya teguran ke tiga, Wildan ditimpuk pake penghapus papan tulis. Akhirnya dia kaget trus bangun. Lo tau sendiri kan, bu Rina galak. Tapi itu orang malah asik banget tidur dikelas" kata Mila.

"Gila, gokil banget tu cowo" kata Bella.

"Kayak gitu dibilang gokil" ketus Vellen.

"Lo gak suka?" Tanya Bella.

"Ya nggalah. Ngapain amat gue suka sama cowo kayak gitu" kata Vellen.

"Gak suka tapi makan bareng dikantin" kata Bella.

"Gue dipaksa. Tangan gue ditarik" jawab Vellen santai.

"Kalo dia yang suka sama lo, gimana?" Tanya Angel.

"Gak mungkin! Udah ah, kenapa jadi ngomongin dia sih" Vellen mendengus kesal karena teman temannya membicarakan Wildan.

***

Disisi lain, Wildan yang sedang melamun dikelasnya, sedang memikirkan sesuatu. Menurut dia, Vellen, perempuan yang cuek sama cowo, itu unik. Wildan jadi semakin penasaran sama perempuan itu. Apa yang sebenarnya terjadi pada perempuan itu?

"Heh! Mikirin apaan lo? Tumben bengong" Davin menegur Wildan yang sedang melamun. Semenjak Wildan masuk ke sekolah ini, baru kali ini Davin melihat Wildan melamun.

"Salah kalo gue bengong?" Tanya Wildan.

"Lo mikirin apaan sih?" Tanya Davin balik.

"Gak usah kepo deh" jawab Wildan. Wildan melirik ke arah Mila yang sedang makan beng-beng.

Wildan menghampiri Mila. Berniat untuk berbuat iseng pada Mila. Wildan pun mengambil beng-beng Mila.

"Beng-beng memang satu... Makannya yang beda.. Haruskah kita lantas pisah, meski sama-sama suka beng-beng" Wildan menyanyi dihadapan Mila sambil memegang beng-beng Mila ditangannya. Semua yang ada di kelas tertawa melihat sikap jail Wildan.

"Ih! Gila ya lo? Balikin beng-beng gue!" Mila berusaha mengambil beng-bengnya dari tangan Wildan, tapi nihil. Usahanya gagal.

"Lo ngapain sih makan makanan pho?" Tanya Wildan.

"Hah? Pho?".

"Hooh. Perusak hubungan orang. Lo liat aja iklannya. Gara-gara beng-beng, orang yang di iklan itu putus" kata Wildan. Lagi lagi Mila menggeram kesal.

"Ih! Itu kan cuma iklan, Wil! Sini ah balikin beng-beng gue!" Mila sedikit teriak, karena kesal dengan sikap jail Wildan. Wildan pun tertawa.

"Lagian iklannya gitu, kocak bikin gue ngakak" kata Wildan.

"Ya bagus. Berarti tuh iklan menghibur. Sini balikin beng-beng gueeeee" Mila teriak makin kencang. Wildan tersenyum miring. Mila merasa ada sebuah rencana di otak Wildan.

Apaan lagi yang bakal dia lakuin, hah? Dasar nyebelin! batin Mila dalam hati.

Wildan menghampiri lemari, lalu meletakkan beng-beng Mila di atas lemari. Karena Wildan tau bahwa Mila pendek, maka Wildan sengaja meletakkan beng-beng Mila di atas lemari.

Confused [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now