Chapter 3

6.4K 455 6
                                    


Sisi. Pov

"Mengapa bukan kau yang melayani di bagian meja pribadi?? Bukankah boss mu sendiri yang bilang kalau kamu yang mengalihkan. " ucap Digo dingin dengan di tambah emosi

" Maa..f Digo.. Soalnya aku mengahli buat pengunjung lainnya. Kalau boleh nanya memang kenapa?. " guman ku

" LAIN KALI AKU GK MAU ORANG LAIN SELAIN KAMU YANG MELAYANI. MENGERTI? " Geram nya dengan mata yang berubah warna?

'ahhh paling aku Salah liat, mana mungkin manusia bisa matanya berubah warna. Bodoh kau Sisi.' ucap ku dalam hati

" Baik.. Baiklah.. " ucap ku ragu ragu

=======+++++=======

12.00 malam

1 jam setelah kejadian itu, aku mencoba melupakannya. Tetapi sepertinya sangat sulit untuk melupakan apa yang terjadi. Dan sekarang aku jalan kaki menuju apartmen Gritte. Mengapa aku jalan Kaki?? Karena Sudah tidak ada kendaraan di sekitar sini. Maka mau tak mau aku harus jalan kaki. Tak lupa juga aku sedang mendegarkan musik.

(Lagu Flashlight buat sound track cerita ini. :)

....... Lagu pun selesai......

"Brrrbrrr, dingin banget yaa jam segini. " ucap ku sambil memeluk badanku sendiri lalu diusap untuk menghangatkan tubuhku.

Ku lihat disekitar ku semua toko Sudah tutup, sepi sekali,  dan hanya ada lampu lampu yang menerangi jalanan.

Dan tak sengaja ia melihat orang berjubah hitam dengan mata yang berwarna merah di depan nya.

'Tunggu? Mata nya bagaimana bisa berwarna merah? ' ucap ku dalam hati dengan kulit ku yang merinding.

Aku yang sangat penasaran tidak sadar bahwa  orang tersebut mendekati ku. Aku pun mulai minder.

"Hai gadis cantik, ngapain kau jalan sendirian di tengah malam ini? Meningan kau ikut abang yuk. " ajak nya

" Gk!! Siapa lo?? Pergi Sana, jangan ganggu gue!!pergi!!! " geram ku

" AHAHAHHA, kasian sekali. Setiap manusia yang akan aku santap pasti ikut dengan ku atau me mohon untuk tidak menyakitinya. Tetapi kau.. Kau sangat berbeda. " ucap nya

Lalu ia menghembuskan nafas nya.

" Aroma darah mu sangat mengoda, sepertinya kau Penyihir dari kerajaaan." ucap nya

'Apa aroma darah? Apakah aku tak Salah mendengar? Penyihir kerajaan?? Apa maksud dengan semua ini? ' ucap ku dalam hati

"Apa maksud lo?? Gue gk ngerti? Aroma darah? Emang darah gue bisa lo cium Kayak penwangi ruangan?pergi lo!!! " geram ku

" Wow kau sangat berani sekali Penyihir. Kau terlalu banyak ngomong. Dan sekarang aku akan hisap semua darah mu. " ucap nya lebih lagi mendekati ku.

" Pergi Sana!!! Huaaaa TOLONG ada orang gila mau hisap darah saya Kayak nyamuk aja deh. Eh eh Sisi mengapa kau malah mengelawak yampun. " ucap ku sambil lari secepat mungkin menjauhi orang gila tersebut

Belum juga aku lari untuk menjauhinya, tiba tiba ia sudah ada tepat di depan ku.

" Hahaha, memang kau lari secepat mungkin aku akan hilang? Hahahaha tidak, melainkan aku sudah ada di depan mu. Malang sekali gadis seperti mu, kelihatannya kau memiliki hidup yang sulit. " ucap nya lagi

'Bagaimana ia bisa tahu bahwa aku sedang memikirkan itu? Seperti ya ia bisa Baca pikiran ku."  ucap ku dalam hati

"Iya memang aku bisa Baca pikiran mu. Hahaha. Sudah lah sekarang aku akan mulai menghisap darah mu sampai habis. " ucap nya dengan menunjukan gigi taring yang panjang. Dan dengan 2 detik ia menarik tangan ku dan kepala ku di ke samping kiri sehingga leher ku terekspos.

" GK!! LEPASIN!!!! TOLONG!! TOLONG!! " teriak ku

" Tenang saja gadis malang, ini akan sakit sedikit . " ucap nya

" GK!! " teriak ku dengan menutup mata

1 detik....

2 detik....

3 detik....

'loh mengapa aku tak merasa sakit di bagian leher ku? Apa jangan jangan memang benar apa yang di kata kanya? Coba ahhh aku buka mata ku' ucap ku dalam hati

" DIGO?!!! " ucap ku shock

Yup ternyata Digo datang dan menolong ku yang kedua kalinya dalam sehari. Dan sekarang ia sedang memukul orang tadi kelihatannya sebentar lagi ia tewas.

" Digo!! Digo cukup udah biarin aja, aku gk mau kau membunuh orang yang tak sangat pantas untuk di ladenin. Ayo Digo aku mohon. " pinta ku

.......... Hening..........




My Vampire  King Kde žijí příběhy. Začni objevovat