chapter 16

466 19 6
                                    

Author.pov

BLAKK!!!!

Suara getaran seseorang yang sedang marah terdengar di seluruh ruangan.

"APA KAU BILANG PADAKU?? KAU BILANG MEREKA TIDAK AKAN KEMBALI DAN MELINDUNGI PUTRINYA?!!SIAL KAU!!!!" Geram Roddick paman Sisi.

Roddick yang mendengar kabar tersebut mengeluarkan emosi dengan kekuatan gelapnya.

Roddick yang mendengar kabar tersebut mengeluarkan emosi dengan kekuatan gelapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ma...maaf tuan, ad...ada informasi lagi yang harus......tuan dengar...Raj
...Raja vampir adalah kekasihnya Putri mereka dan...." penjelasan seorang pelayan mata2 pun terpotong ketika bola hitam hampir saja menghantamnya

"APA?!!! mhmhm,..." sejenak Roddick berfikir.

"Permainan ini akan lebih baik jika menculik Raja vampir dan menarik perhatian Sisi. Malam ini rencana akan beraksi." Ucapnya dalam hati dengan senyuman mengerikannya.

'Tunggu saja, aku akan mendapatkannya."

Pelayan yang sendari tadi gemetar karena apa yang akan Tuannya rencanakan tak mampu berdiri lagi akhirnya pingsan.
 

.....................................................

Jam 02:00 pagi

Tok tok tok

Seseorang telah mengetuk pintu kamar Digo. Digo pun yang mendengar pintunya diketok bangun dari mimpinya yang indah.

"Iya siapa yaa?" Ujar Digo sambil mengucek matanya yang berat.

"Permisi tuan ada yang ingin bertemu denga--n tu-an di-di luar belakang taman." Balas seorang pelayan perempuan dengan suara yang bergetaran.

Digo mengerut keningnya dan berkata,

"Mengapa kau bergetar?siapa yang ingin bertemu dengan saya?" Jawab Digo dengan nada tegas dan penasaran

"Ikuti saya Tuan. Jika tidak say--saya akan di--bunuh, mohon Tuan" Ujar pelayan perempuan tersebut dengan nada ketakutan dan air mata mengalir deras di pipinya.

Digo yang tidak tegapun segera mengikuti pelayan terserbut.

"Baiklah, dimana dia?" Tanya Digo

Mereka telah sampai di taman belakang lalu pelayan perempuan tersebut menunjuk kearah hutan yang lebat dan gelap terhubung dengan taman belakang.

"Diman--" ucap Digo terputus ketika melihat pelayan tersebut menghilang seketika bagaikan debu.

"Halo Raja vampir terhormat." Suara asing mengalihkan perhatian Digo dan disitulah ia......

"Perkenalkan saya paman Sisi Roddick." Ucap seorang pria paruh baya dengan jas hitam dan mata biru.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?APA MAU MU!??!?!?!?" geram Digo dengan mata memerah.

Roddick terkekeh,
"Diamlah nak, kau tidak sebanding dengaku, mudah sekali untuk memanupulasimu dengan pembantu yang saya buat HAHAHA."

Roddick mengambil kesempatan ini dan mengeluarkan bola api dari tangannya dan menargetkannya kearah Digo.

Digo yang tidak siap terkena api tersebut.

"ARHGSHGHH...." jerit Digo kesakitan

"Kau akan ku bawa ke suatu tempat, tidurlah dasar penghisap darah." Ucap Roddick dengan penuh kemenangan.

"Kau---" Digopun pingsan.

-+-+-+-+-+-+--++-+-+-+-+-+-++-+-+-

Besok paginya

Sisi.pov

Aku terbangun dari mimpi yang indah.

"Wuahh mimpi semalem indah banget menikah dengan sayangku Digo." Seruku sambil membuka pintu terhubung kamarnya dengan Digo.

Dan ketika ku masuk Digo tidak ada di tempat tidur dengan pintu kamar terbuka lebar.

"Loh Digo kemana, apakah dia sudah bangun duluan?" Ucapku dalam hati.

"Yaudah deh, mandi dulu biar cantik kalo ketemu Digo." Ujarku dengan senyumannya yang mekar.

Beberapa menit kemudian.

Sisi turun kebawah dan bertemu dengan mamah dan papahnya yang sedang duduk santai di meja makan.

"Pagi mamah dan papah!" Teriakku

"SISI, kau ini seorang perempuan bisa bicara dengan lembut sayang?" Ucap mamah

"Iya Sisi, kamu ini tidak malu dengan Digo?" Ujar papah

"Maaf mah pah, Sisi lagi seneng hehehe oh yaa Digo kemana yaa mah pah?tadi pagi dia gak ada dikamarnya." Ucapku

"Loh bukannya mamah kira dia masih di kamar? Daritadi pagi mamah gak liat dia turun kebawah." Ujar mamah.

"Kemana yaa Digo?" Ucapku dengan khawatir

"Mungkin dia--" ucapan papah terpotong ketika seorang pengawal bergegas masuk.

"YANG MULIA!!" Teriak seorang pengawal

"Ada apa ini, beraninya kau berteriak di istana." Geram papah

"Yang mulia, say-saya menemukan jejak Tuan Roddick." Ucapnya getar.

Aku yang mendengarkan mendadak panik.

"DIGO!" Teriaku ketika sadar ada sesuatu ditangan pengawal, sebuah bercak darah.

"KENAPA TANGAN ANDA BERLUMURAN DARAH." Geram papah ketika sadar tangannya berlumuran darah.

"Say-ya ta-di menemukan bercak darah di taman belakang Tuan bertepatan dengan jejak Tuan Roddick." Ucapnya dengan ketakutan.

Aku yang mendengarnya segera pergi ke taman belakang seperti apa yang dikatakan oleh pengawal.

Disitulah aku menemukannya.

"DIGO, KAMU DIMANA SAYANG, DIGO KUMOHON KAU MASIH HIDUP. Hiks" tangisku dengan air mata yang terus mengalir.

Aku yang sedih kini bergantu dengan amarah.

"PAMAN AWAS AJA KALAU KAU MENYAKITI DIGO TIDAK AKAN AKU BIARKAN KAU HIDUP." Mataku yang membara dan angin kini mulai kencang, ranting, kertas, dan dedaunan berterbangan.

"SISI, HENTIKAN SAYANG." Teriak mamah dari jauh.

Angin makin lama makin kencang..

"SISI!!!!!!" Teriak papah

Darah keluar dari hidungku dan tidak lama kemudian semuanya gelap.

.........................

Hi guys, maaf banget udah lama lama lama banget tidak lanjut. Ampuni saya HEHEHEHHEHE akan author update dan pantau. Semoga kalian stay safe yaa dari virus terkini yang menyebar.

Enjoy and happy readings🥰❤❤❤❤

My Vampire  King Where stories live. Discover now