Chapter 14

100 8 0
                                    

Pagi datang lebih cepat dari yang kuduga, pertanda musim panas sudah tak ada lagi jaraknya. Aku bangun dari tidurku di awal bulan Juni itu. Aku beranjak dari kasur dan mengecek barang-barang untuk camping. Setelah mengecek barang-barang yang diperlukan, aku pada akhirnya memutuskan untuk membawa boneka kesayanganku, Fluffy. Aku pun sarapan.

**

"Hey Winter, kau sudah siap? Mandi sana," ujar Greyson yang sudah rapi dengan kaus putih dan celana selututnya. "Yep," jawabku singkat. Aku pun bergegas masuk ke dalam kamar mandi yang minimalis itu, sudah siap mengguyur tubuhku dengan air dingin yang segar. Setelah selesai, aku membalut tubuhku dengan handuk dan memakai dress santai selututku yang bermotif bunga-bunga. Tak lupa dengan sandalku dan topi bundarku.

Tinn tiin!!!

Suara klakson terdengar dari luar rumah. Aku dan Greyson berpamit kepada ibu dan ayah dan segera menyerbu karavan yang rupanya milik Kendyl.

"Hai Winter, Greyson!" seru Kendyl. Ternyata karavan sudah penuh dengan orang. Ada James, Hunter, dan dua orang gadis sebayaku dan satu lagi kira-kira sebaya Greyson. Aku dan Greyson pun segera masuk ke dalam karavan tersebut dan menyapa Mrs. Stella yang menyetir karavan.

"Winter, Greyson, perkenalkan, saudaraku, Brianna dan Kahlia. Serenity tidak bisa ikut sayangnya, oh ya tadi kami habis menjemput James dari rumahnya. Kami tahu sekarang rumahnya di mana, tapi aku lupa memberitahu kalian bahwa James sudah kujemput," jelas Kendyl. Gadis sebayaku yang bernama Kahlia tersebut dikuncir kuda. Ia terlihat sangat ceria. Aku pun menjabat tangannya.

"Hi, aku Winter, ini kakakku, Greyson," ujarku.

"Oh, hello Winter dan Greyson! Aku Kahlia, dan ini kakakku, Brianna. Wah camping kali ini akan sangat menyenangkan!"

Kemudian mataku tertuju pada Brianna. Ia terlihat pendiam, tetapi sangat cantik. Rambutnya yang berwarna cokelat tua dibiarkan terurai, menunjukkan setiap lekuk gelombangnya yang sempurna. Matanya berwarna biru laut. Ia terlihat manis.

Pandanganku terusik oleh tangan panjang Greyson yang ia sodorkan pada Brianna.

"Hey, I am Greyson, nice to meet you."

"Eum, hey... Aku Brianna, nice to meet you too."

Tangan Brianna yang terlihat halus mulai menggenggamnya dan menggoyang-goyangkannya dengan malu, lalu segera melepaskannya. Kemudian aku menengok ke arah Greyson untuk bertanya sesuatu, tapi suatu hal terjadi.

"Grey... pipimu-"

"Shut up!"

Bisiknya sambil menepis telunjukku. Aku tak berbohong, pipi Greyson tak pernah semerah ini. Pipinya berwarna merah menyala. Aku pun mengangkat sebelah alisku pertanda curiga.

Berniat untuk melupakan kejadian tadi, aku berpindah posisi dekat Hunter dan James yang sedaritadi hanya melihat tingkahku, Greyson, Kendyl dan kedua saudaranya.

"Hey Winter!" sapa Hunter mengusik keheningan dengan semangat.

"Hey Hunter! Aku sangat beruntung dapat bertemu denganmu lagi, bagaimana? Kau sudah daftar ke Brooklyn?"

"Yep, sudah."

Setelah lama berbincang-bincang, akhirnya karavan pun berhenti di suatu tempat yang banyak pepohonan rimbun. Inilah tempat perkemahan kami tiga hari ke depan.

***

"So, aku, Winter, Brianna, dan Kahlia akan berada dalam satu tenda, sisanya Hunter, Greyson, dan James. Ayo kita mulai pasang tendanya!" seru Kendyl. Kami pun segera melakukan apa yang telah ia perintahkan dengan cekatan. Tak lama, tenda perempuan pun akhirnya berdiri kokoh, walaupun tenda laki-laki sudah sejak lama jadi. Tenda kami tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Aku pun segera merapikan barang-barangku ke dalam tenda.

Dear, Brother.. [Greyson Chance Story]Where stories live. Discover now