Episode 11 Part 2

3.9K 101 0
                                    

[Sinopsis] Descendants Of The Sun Episode 11 Part 2

Dr. Sang Hyun menunjukkan hasil research-nya ke Mo Yeon.
"Jika kau melihat laporan medis dari dokter yang berada di Afrika Selatan, pengobatan ini berhasil dalam 85% pasien. 53 dari 63 orang, 73 dari 85 orang!" Jelas Dr. Sang Hyun.
Mo Yeon mempercayainya, tapi ia penasaran, Dr. Sang Hyun bisa menemukan itu darimana karena itu berbeda dengan Cefotaxime biasa.
"Setelah analisis dari DNA virus M3, dan reaksi antara antibiotik." Jelas Dr. Sang Hyun menggebu.
Tapi saat Mo Yeon bertanya apa itu benar, Dr. Sang Hyun langsung menjawab, tidak lah, ia hanya menganalisis laporan virus M3 dalam tahun yang berbeda saja.
"Aku kagum padamu, Sunbae-nim. Mari kita coba cara ini." Puji Mo Yeon.
Ja Ae sedari tadi cemberut saja.
"Tapi, diantara obat yang kita bawa..." Ucap Mo Yeon.
"Tidak ada." Potong Ja Ae
"Kalau begitu, cepat hubungi Daniel dan..." Lanjut Dr. Sang Hyun.
"Sudah." Jawab Ja Ae.
"Sudah?" Ulang Dr. Sang Hyun.
Ja Ae menjelaskan kalau Daniel akan mengantarnya dalam pesanan berikutnya, lalu ia pergi.
"Kalian bertengkar, ya?" Tanya Mo Yeon.
Dr. Sang Hyun tersenyum, ia menjelaskan kalau ini adalah kasus yang disebut "tarik-ulur".
"Kau ini. Apa kau tahu seberapa khawatirnya dia?" Protes Mo Yeon.

Myeong Joo mengecek suhu tubuhnya sendiri, menunjukkan angka 39,5. Wow wow wow,, tinggi sekali. Myeong Joo juga keringetan, keringat dingin.
Lalu ia mengambil telfon untuk menghubungi Ayahnya.
"Ayah. Aku sakit. Ayah belum menerima laporannya?"
Komandan sudah menerimanya ternyata. Lalu Myeong Joo bertanya, kenapa Ayah belum menelfonnya.
"Mereka bilang, kemungkinan selamat adalah 50%, dan tak ada yang bisa kulakukan sebagai seoarang ayah... Tak ada perintah yang bisa aku keluarkan sebagai Komandan. Tak ada yang bisa kulakukan. Karena itulah aku menunggu telepon anakku, tanpa bisa melakukan apapun." Jawab Komandan.
Myeong Joo berjanji kalau ia tak akan kalah, ia pasti akan bisa melewati ini. Jadi Komandan tak perlu mengkhawatirkannya.
Harus, Komandan berharap kalau Myeong Joo bisa menang demi dirinya. Myeong Joo mulai meneteskan airmatanya.
Myeong Joo menjanjikan hal itu, Tapi, ia ingin Ayahnya mendengarkan dua permintaannya. Yang pertama adalah, Ia mohon pada Ayah agar memaafkannya.
"Sebelum aku datang ke sini, Letnan Yoon, dan juga sebagai, anak ayah, Yoon Myeong Joo... bahwa ayah akan kehilangan keduanya. Aku salah, ayah."
Ayah membenarkan, yang harus Myeong Joo lakukan adalah sembuh.
"Permohonan keduaku adalah saat kondisiku kembali normal, jika aku bisa selamat, jangan lepas seragam militer Sersan Seo. Aku mendengar semuanya saat itu."
Myeong Joo tak sengaja mendengar kata-kata ayahnya untuk Dae Young dan saat Dae Young memberitahunya kalau ayahnya sudah merestui hubungan mereka, Myeong Joo pura-pura senang lalu ia pergi untuk menelfon ayahnya. Tapi sebenarnya ia menangis sendiri dibelakang medicube waktu itu.
Myeong Joo melanjutkan, alasan ia pura-pura tidak tahu adalah karena ia sangat bahagia bisa bersama dengan Dae Young.
"Maafkan aku, ayah. Ayah khawatir padaku, tapi aku malah hanya khawatir padanya." Lanjut Myeong Joo.
"Ini baru anakku. Seorang anak memang selalu membuat ayahnya khawatir.".
Myeong Joo menutup telfonnya dengan alasan kalau sudah waktunya minum obat.
Mo Yeon masuk ke ruangan Myeong Joo dan Myeong Joo tiba-tiba pingsan.
"Letnan Yoon. Yoon Myung Joo!" Panggil Mo Yeon, tapi Myeong Joo tak meresponnya.

Daniel mengemudikan truk yang mengangkut obat-obatan ke medicube tapi ditengah jalan ia ditodong sekelompok orang bersenjata.

Myeong Joo dalam keadaan darurat. Dae Young dan Shi Jin ikut masuk ke dalam ruang karantina.
Mo Yeon menangani Myeong Joo bersama Dr. Sang Hyun. Suhu badan Myeong Joo kali ini sudah mencapai 41 derajat. Dr. Sang Hyun menjelaskan kalau suntikan penurun demam sudah diberikan, tapi tidak berguna.
"Kondisi yang dikhawatirkan akhirnya terjadi." Jawab Mo Yeon.
"Immune yang berlebihan?" Tanya Dr. Sang Hyun.
"Ya, badai sitokin."
Mo Yeon memerintahkan perawat untuk mengisi bak mandi dengan es batu. Mereka harus menurunkan suhu tubuh Myeong Joo agar dia bisa bertahan.
"Sekarang, kita hanya bisa mengobati gejalanya saja. Dan kami berharap, pengobatan yang Dr. Song temukan bisa berhasil." Jelas Mo Yeon pada Dae Young dan Shi Jin di luar ruangan karantina.
Dae Young bertanya, kapan obatnya datang. Mo Yeon menjawab kalau vaksinnya seharusnya sudah datang.
Lalu Mo Yeon mendapat telfon dari Daniel.
Mo Yeon mengatakan pada Shi Jin-Dae Young kalau truk yang membawa vaksinnya telah dicuri dan Obat untuk Myeong Joo juga ada di sana."
"Kita hanya butuh waktu 1 jam sebelum semuanya terlambat. Tapi akan butuh waktu 4 jam untuk bantuan dari kota sampai, bagaimana ini?" Tambah Mo Yeon.
Dae Young menjawab kalau mereka harus menangkap pencuri itu.
Shi Jin mendapat telfon dari seseorang.
"Kapten Big Boss, datanglah. Ini adalah Argus, over."
Shi Jin menyuruh Argus untuk mengembalikan obatnya sekarang. Argus bilang tak semudah itu, ia adalah pembisnis, bukannya tentara. Dari pada perintah, ia ingin buat kesepakatan.
"Kembalikan berlian itu jika kau ingin obatmu kembali." Lanjut Argus.
Shi Jin: Aku sudah tahu obat Myeong Joo...
Selanjutnya, ia dan Dae Young pergi menemui Argus, mereka tidak hanya berdua tapi ada beberapa tentara yang mengikuti mereka dan sekarang bersiaga di tempat yang tak terlihat. Tapi setelah sampai disana bukan Argus yang menyambut mereka. Anak buah Argus menjelaskan kalau Argus sedang sibuk.
Shi Jin hanya memberikan satu dari semua berlian yang ia bawa. lalu anak buah Argus memberinya kunci truk.
Shi Jin memberikan kunci truk ke Daniel untuk memeriksa obat-obatannya dan anak buah argus memeriksa keaslian berlian. Setelah semuanya beres, Shi Jin memberikan sisa berliannya. Anak buah Argus pun mengijinkan Daniel untuk membawa truk itu kembali.
Anak buah Argus berterima kasih atas berliannnya. Dae Young marah, ia langsung menghajar orang itu dan yang lain adu senjata dengan para pencuri.

Drama Korea Descendants of The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang