Episode 16 Part 1

7.1K 154 4
                                    

[Sinopsis] Descendants Of The Sun Episode 16 Part 1

Shi Jin memeluk Mo Yeon, ia minta maaf, maaf sekali.
Mo Yeon melepaskan pelukannya dan berkata," Pria jahat. Apa dengan hidup maka semuanya akan baik-baik saja." Mo Yeon duduk, ia menangis dan berkata lagi, "Pria jahat."
Mo Yeon berdiri lagi, ia memukuli Shi Jin, ia mengatakan kalau ia merindukan Shi Jin, ia tak pernah melupakan Shi Jin barang sedetik pun.
Mo Yeon membelakangi Shi Jin, nada bicaranya berubah, ia mengatakan kalau ia tak butuh Shi Jin, ia akan hidup sendiri, ia akan jadi biarawati saja.
Dan pada akhirnya ia memeluk Shi Jin.
"Aku mencintaimu, aku bilang aku mencintaimu."

Gi Beom mengatakan pada Myeong Ju kalau turun salju di Urk sekarang ini adalah yang pertama selama 100 tahun. Myeong Joo jalan-jalan keluar.

Narasi Mo Yeon: Hari itu, Letnan Yoon mengatakan kalau itu adalah salju pertama selama 100 tahun. dan... bahwa pria itu perjalan menembus salju.

Dae Young datang dengan tangan digendong kain. Ia mendekati Myeong Joo, mereka saling bertatapan dan saling mengalirkan air mata.
"Maaf, aku membutuhkan waktu lama untuk menjawabnya, kita tidak berpisah. Aku tidak akan berpisah denganmu lagi."
Myeong Joo memukuli Dae Young. Dae Young menciumnya, dan Myeong Joo melepaskannya. Dae Young menerima semua pukulan itu dan setelah Myeong Joo agak tenangan, ia menciumnya lagi, kali ini Myeong Joo menerimanya.

Gi Beom memberi perintah untuk anak buahnya, pokoknya tidak boleh terluka karena mereka tidak bakalan bisa melindungi negara atau wanita masing-masing jika terluka. Semuanya paham. Lalu Gi Beom memberi mereka waktu 5 menit untuk menuju tempat latihan. Tersisa 2 tentara di dalam.
Dae Young datang, Gi Beom menangis, Dae Young mendekat dan memeluknya.
"Yaa! Sersan pleton tidak boleh menunjukkan air matanya dihadapan anak buahnya."
Tapi Gi Beom masih belum bisa berhenti. Dae Young bertanya, bagaimana ujian Gi Beom.
"Saya lulus, Pak. Saya lulusan SMA sekarang."
Gi Beom makin keras menangisnya dan Dae Young memeluknya lagi.

Myeong Joo memakaikan kalung pengenal Dae Young lalu membantu Dae Young bercukur.
"Aku tidak akan mati lagi. Tidak akan pernah. Aku tidak ingin mati apapun alasannya. "
Myeong Joo tidak percaya Dae Young tapi ia tetap ingin Dae Young memenuhi ucapannya tadi. Sekarang turun salju untuk yang pertama selama 100 tahun, dan Dae Young kembali hidup, juga.
"Aku sudah menggunakan seluruh keberuntunganku kali ini. Sekarang semua yang kita punya hanya keberuntunganmu."
Dae Young menyentuh tangan Myeong Jop, ia tahu itu. Lalu Myeong Joo bertanya, bagaimana bisa Dae Young sampai di sana dan bagaimana dengan Shi Jin.
Dae Young menjelaskan, segera setelah ia selamat, ia melapor dan ia mendengar tentang Myeong Joo. Segera setelah ia meninggalkan camp sekutu, ia menemui Myeong Joo dan Shi Jin pergi ke Albania.
"Apa yang terjadi pada kalian berdua?"
Karena Myeong Joo mendengar bahwa mereka gugur saat di medan perang dan tubuh mereka tidak ditemukan setelah pengeboman.
Dae Young membersihkan busa di dagunya yang masih tersisa. Ia menjelaskan kalau milisi datang sebelum pengeboman. Kemudian mereka ditempatkan di lokasi bebas bom sebelum pengeboman. Setelah itu mereka dikurung di penjara anonim selama 150-155 hari.

-= Kilas balik =-

Dae Young dan Shi Jin dipenjara di ruangan yang sama. Dua orang penjaga datang kemudian ada penyusup yang menembak dua penjaga tadi.
Dia adalah, Letnan Senior Ahn (tentara korea utara) yang pernah berhutang budi pada Shi Jin.

-= Kilas balik selesai =-

Shi Jin bercerita pada Mo Yeon kalau ia mendapat bantuan dari teman, teman jauh.
Mo Yeon mengatakan kalau ia sudah selesai mengobati lengan Shi Jin.
"Beraninya kau mematahkan lenganmu sendiri. Aku sudah berencana untuk mematahkannya tau! Saat kau kembali."
Shi Jin bangun, ia beralasan kalau pacarnya adalah seorang dokter. Mo Yeon mengaku kalau ia sangat merindukan candaan Shi Jin.
Mo Yeon memeluk Shi Jin, membuat Shi Jin kesakitan karena lukanya kepegang.
"Oh.. Oh maaf, aku lupa" kata Mo Yeon sambil melepaskan pelukannya.
"Jangan minta maaf. Aku lah satu-satunya orang disini yang harus mengatakannya."
Shi Jin teringat semua misinya yang menyebabkannya terluka. Ia berjanji pada Mo Yeon kalau hal itu tak akan terjadi lagi.
"Aku tak punya pilihan lain selain mempercayaimu." Jawab Mo Yeon.
Shi Jin sedari tadi sebenarnya penasaran dengan sesajen di meja, tapi baru punya kesempatan tanya sekarang.
"Itu adalah makanan untuk upacara peringatan kematianmu yang pertama. Hari ini genap setahun kau meninggal."
Mo Yeon benar-benar menyiapkan upacara untuk pacarnya. Lalu ia sadar, jangan-jangan...
Seorang rekan Mo Yeon datang. Mo Yeon langsung menanyainya, apa ia bisa melihat Shi Jin.
"Ya, dia sangat tampan, apa dia pacarmu?" Jawab si teman.
Mo Yeon lega, ia mengatakan kalau ia pikir, ia sedang melihat hantu.
"Wah.. Kau telah membunuhku dua kali." Ucap Shi Jin.
Mo Yeon mendekatkan meja yang berisi makanan ke Shi Jin. Shi Jin tak percaya, bisa-bisanya Mo Yeon berpikir kalau ia hantu padahal Mo Yeon kan seorang dokter yang belajar obat-obatan.
"Siapa suruh kau muncul di hari peringatan kematianmu."
Lalu Mo Yeon menyuruh Shi Jin makan untuk membuktikan apa Shi Jin beneran manusia atau hantu. Ada wine juga yang ia bawa dari Cheongju. Shi Jin mengambil apel dan memakannya.
Ponsel Mo Yeon berbunyi, panggilan video call dari Ji Soo. Ji Soo memarahi Mo Yeon yang tak segera menghubungi, mereka sangat khawatir tau!
"Maaf, aku sangat sibuk."
"Jangan banyak alasan."
Lalu yang lain melambai ke Mo Yeon dengan senyum, Mo Yeon merasa canggung dengan hal ini. Ji Soo menyuruhnya pindah ke tempat yang terang karena Ji Soo tak bisa jelas melihatnya.
Mo Yeon sudah berpindah dan memperlihatkan Shi Jin yang sibuk makan dan minum. Yang di Rumah sakit berpikir kalau mereka sedang melihat hantu. Mereka berspekulasi begitu karena hari ini adalah peringatan kematian Shi Jin dan Shi Jin malah makan makanan untuk ritual tersebut.
Mo Yeon sengaja memperlihatkan Shi Jin lebih jelas. Shi Jin menatap ke kamera. yang di rumah sakit menjerit histeris, Dr. Sang Hyun malah sampai pingsan.
Mo Yeon puas. Shi Jin protes, Mo Yeon sudah membunuhnya tiga kali ,kali ini. Mo Yeon menjawab kalau ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bercanda sebesar ini.
Panggilan video berbunyi lagi, kali ini Chi Hoon yang memegang tab.
"Sunbae, dengarkan baik-baik apa yang akan aku katakan. Jangan bertanya kenapa."
"Apa memangnya?"
"Katakan padanya kalau kau mencintainya dan kalau kau merindukannya. Katakan sekarang dengan keras. Jadi dia tidak akan bisa beristirahat dengan tenang."
Chi Hoon dan yang lain udah siap menangis aja tuh. Mo Yeon mah senyum-senyum aja. Chi Hoon tahu kalau hal ini sulit dipercaya, tapi Shi Jin sekarang tepat berada dibelakang Mo Yeon.
Mo Yeon mengarahkan kamera ke Shi Jin, ia mengatakan kalau yang dirumah sakit ingin agar Shi Jin segera menghilang.
"Wah.. Kalian tidak boleh berkata demikian. Itu membuatku terluka."
Sekarang semuanya jadi heboh, mereka sangat yakin kalau Shi Jin bukan hantu. Dr. Sang Hyun bangun mendengar kehebohan mereka. Shi Jin melambai dan mengatakan Annyeong...
Mo Yeon mengatakan kalau ia sekarang sangat-sangat bahagia dan akan menjelaskan semuanya saat ia sudah kembali. Lalu ia mengakhiri videonya.

Drama Korea Descendants of The SunWhere stories live. Discover now