TAKDIR 1

26.1K 1.3K 8
                                    

Alex menatap berkas - berkas perusahaan yang berserakah dimejanya. Ia merasa pusing dan lemas, serta mual.

kenapa? ia sudah berhenti minum beberapa hari yang lalu, dan kembali menenggelamkan diri kedalam pekerjaan.

" Tuan Rafe.." suara Donna terdengar di interkom.

" Ya.."

" Tuan John ingin bertemu sekarang, Tuan. Beliau sedang menunggu Anda diruang tunggu"

" Suruh ia naik. Aku akan menemuinya sekarang.."

"Baik."

Alex mematikan interkom dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. Kepalanya pusing lagi. Ada apa dengannya? batin Alex.

" Kau sedang tidak enak badan?" suara John membuatnya tersentak.

" Kau membuatku terkejut. Setidaknya ketuk pintu dulu.." ucap Alex.

John tersenyum dan duduk dikursi depan meja Alex.

" Apa yang membawamu kesini?" tanya Alex langsung.

" Aku ada kontrak baru. Mungkin kau ingin ikut.." tawar John sambil tersenyum.

Alex mengerutkan dahinya.

John sangat yakin bahwa Alex akan menerima kontrak ini. " Aku punya kontrak dengan perusahaan Bexton.."

Mata Alex langsung berbinar dan senyum licik menghiasi wajahnya yang tampan.

Akhirnya takdir memihak padanya..

$$$

Donna cemberut sedari tadi mengamati tingkah bosnya. Sial. Kenapa takdir malah mengirim Tuan John untuk mendekatkan Alex dan Kanit lagi. Ia tidak akan tinggal diam. Ia akan membuat hubungan keduanya kembali merumit.

Donna ijin kepada Alex untuk ke kamar mandi, membenarkan riasannya. Dan disinilah ia sekarang membenarkan riasannya, setelah ini ia akan mendatangi Kanit. Ia yakin, Kanit pasti tidak tahu kalau Tuan John akan bermitra dengan Alex dalam kontrak ini. Maka dari itu, ia akan membuat Kanit cemberu padanya dan menambah kebencian Kanit terhadap Alex.

$$$

" Aku tidak menyangka, Perusahaan Geil yang memenangkan kontrak dengan kita.." ucap Arthur sambil melihat beberapa berkas milik perusahaan Geil.

" Aku juga tidak menyangka. Perusahaan besar seperti mereka mau bekerja sama dengan perusahaan kita." sambung Kanit sambil menandatangani beberapa berkas yang akan mereka rapatkan dengan perusahaan Geil.

" Aku sedkit curiga Kanit. Mungkinkah mereka curang?"

Kanit tertawa dan bangkit berdiri, " Kau bercanda? kenapa mereka harus curang? mereka perusahaan besar Arthur.. seharusnya kita bangga bisa bekerja sama dengan mereka.." Kanit mulai membereskan berkasnya. " Ayo kita ke ruang rapat segera.. mereka pasti sudah tiba.." Kanit melangkah keluar ruangan.

Arthur mengikuti dan masih belum percaya. Perusahaan sebesar Geil.Corp mau bekerja sama dengan perusahaan bexton.

$$$

Saat denting lift berbunyi dan pintu lift terbuka, menampakkan lantai dimana ruang wapat berada. Tiba - tiba perut Kanit bergejolak. 

" Arthur.."

" Ya.." Arthur mendekatinya, " Kau baik - baik saja? kau pucat Kanit, Mungkin kita harus menunda rapat ini.."

" Tidak - tidak. Jangan tunda." ucap Kanit sambil membungkuk. " Aku akan ketoilet sebentar. Masuklah dan mulai rapatnya tanpa aku, jika aku tidak kembali dalam 3 menit.."

Arthur mengerutkan dahi. " Baiklah. Luna."

"Iya, Sir.." jawab Luna

" Awasi ibu Kanit.." ucapnya tegas pada Luna sekretaris Kanit.

" Aku baik - baik saja Arthur.."

" Tidak. Kau.." ucap Arthur pada Luna, " Bimbing Ibu Kanit.."

Luna mengangguk dan segera merangkul pinggang Kanit. " Mari Bu.."

Arthur menatap keduanya yang menghilang di sudut lantai menuju kamar mandi. Ia kan mencari tahu tentang Geil,Corp.

$$$

Alex dengan tidak sabarnya terus bergerak - gerak tidak jelas dikursinya.

" Hentikan itu Alex. Kau seperti anak kecil.." tegus John.

Alex tersenyum dan masih bergerak, " Aku senang karena aku akan bertemu dengan perempuanku, setelah beberapa minggu lalu.. Aku tidak sabar John.." ucapnya senang.

John tertawa melihat tingkah sahabatnya, akhir - akhir ini John memperhatikan sikap Alex sedikit berubah. Semenjak reuni hari minggu itu, Alex terlihat seperti anak kecil, manja dan suka makan - makanan manis. Yang jelas - jelas ia benci. Tapi buktinya, hari minggu kemarin, Alex menghabiskan 3 ice cream 3 tingkat sendirian. Ia bahkan bilang, kalau ia masih belum kenyang.

Saat teman - teman lainnya menertawaknnya, tiba - tiba moodnya berubah dan ngambek seperti anak kecil.

Apa yang terjadi pada sahbatnya? apakah perceraiannya dengan Kanit merubahnya sampai seperti ini?

$$$

Kanit memasukki toilet sendirian dan disaat sudah masuk, matanya bertemu pandangan dengan Donna.

" Wah..wah. takdir apa ini.." ucap Donna sambil membereskan make upnya.

Kanit menegang, " Sedang apa kau disini?"

Donna tersenyum, takdir memihaknya. ia kan membuat Kanit membenci Alex. " Aku sedang ada rapat dengan Alex.."

Mendengar nama Alex disebut, tiba - tiba saja perutnya yang begejolak tadi sudah merasa baikkan. ada apa ini?

" Seingatku kami tidak ada rapat dengan perusahaan Dominic.."

" Tapi kau ada rapat dengan perusahaan geil bukan?"

Kanit terkejut, " Dari mana kau tahu?"

Donna hanya tersenyum licik, " Apa kau sudah lupa siapa pemilik perusahaan Geil Corp?"

Kanit berpikir dan mengingat. Geil. Johnathan Amdred Geil. John, teman Alex..

" Kau sudah tahu?" tebak Donna. " Seharusnya kau bercermin, tidak mungkin perusahaan geil mau bekerja sama dengan perusahaan lokal seperti Bexton corp."

Ia tahu sekarang. kecurigaan Arthur beralasan. Kanit akan membatalkan rapat ini dan kontrak ini.

" Dan sekarag kau--" belum sempat Donna melanjutkan, Kanit sudah keluar dari toilet. " Sialan.." pekiknya dan keluar dari toilet menyusul Kanit.

$$$

Arthur mematung melihat siapa yang berada dalam ruang rapat. Sudah ia duga. John Geil. Johnathan Amdred Geil.

" Senang bertemu denganmu Tuan Arthur.." sapa John sambi mengulurkan tangannya.

Arthur menyambutnya, " Senang bertemu dengan Anda.." Arthur melepas jabatan tangannya.

" Dan, Tuan Rafe? apa yang Anda lakukan disini?" Lanjut Arthur.

Alex memicingkan matanya dan bangkit berdiri. Mendekati Athur, ia benci pria ini. " Aku bermitra dengan Geil Corp.." ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Arthur bingung, apakah ia harus menerima uluran tangan dari musuhnya. Ia akan berpura - pura. "Tentu, suatu kehor--"

" Hentikan!!!" teriak Kanit dari arah pintu.

Ketiga pria ini langsung menatap kearah Kanit. 

" Aku akan membatalkan kontrak ini Tuan Geil." ucap Kanit sambil melangkah mendekati John.






Baby Wedding [TAMAT]Where stories live. Discover now