AKHIR

20.4K 768 24
                                    

Suara denting lonceng terdengar hampir keseluruh penjuru gereja dan sekitarnya. Susana hikmat dan sakral begitu terasa. Bunga – bunga tertata dengan rapi menghiasi setiap sudut gereja, membuat seluruh ruangan indah.

Kanit berjalan sambil merangkul lengan Ayah John – Robby yang sudah dianggapnya sebagai Ayah. Ia berjalan dengan anggunnya diatas karpet merah dengan taburan bunga disetiap langkah kakinya. Ia tersenyum dengan cantiknya sambil terus menatap Alex yang sudah menunggunya diujung karpet, didepan pendeta.

Saat Kanit sudah didepan Alex, Robby mengulurkan tangan Kanit pada Alex.

" Tolong jaga putriku.." ucapnya Robby pada Alex.

" Saya pasti menjaga Kanit.." Alex mengatakannya dengan yakin.

Kanit menerima uluran tangan Alex dan mereka akhirnya berdiri berdampingnya menghadap sang pendeta.

Keduanya mengucap janji untuk kedua kalinya. Dan masing – masing dalam hati, kedua mempelai berjanji, bahwa ini untuk yang terakhir kalinya mereka mengucap janji yang sama, janji ini dipegangnya seumur hidup.

$$$

" Aku sangat lelah.." desah Kanit sambil duduk dipinggir tempat tidur.

Alex berjalan mendekati Kanit dan duduk disampingnya. " Ingat kata dokter. Jangan terlalu kecapekan.."

" Iya, aku tahu. Tapi ini salah kamu sendiri, kenapa harus mengundang banyak orang. Jadinya sore juga kita masih ada acara.." gerutu Kanit.

" Maaf ya, sayang.. Aku terlalu senang.." Alex memeluk Kanit dengan mesra.

" Kamu ini.." ucap Kanit sambil tersenyum. " Aku tidak melihat Kak John setelah acara di gereja.."

" Kau mencari John? Entahlah aku tidak tahu. Akhir – akhir ini kau selalu mencarinya.." Alex memanyunkan bibirnya.

" Kau cemburu? Itu tidak masuk akal, Alex.. Kau cemburu dengan kakak iparmu sendiri.."

" Astaga! Jangan ingatkan aku tentang itu. Sahabatku kini jadi Kakak iparku? Aku tidak menyangka ini akan terjadi.."

Kanit tersenyum mendengar ucapan Alex.

$$$

Setelah percakapan dikamar, kedua pengantin baru itu keluar dan menemui semua tamunya. Satu – persatu semua tamu hadir dan tamu yang begitu ia tunggu hadir juga.

" Luna.." panggil Kanit sambil berlari kecil menghampiri Luna.

Alex langsung saja terkejut dan segera mengejar Kanit yang sering lupa kalau dirinya sedang hamil. Ia mengait lengan Kanit. " Jangan berlari seperti itu lagi!" marah Alex.

" Maaf.." ucap Kanit sambil menunduk.

Alex menghela nafas sebal.

" Kalian sangat mesra sekali.." ucap Luna.

Kanit mengangkat wajahnya dan tersenyum menatap Luna. " Bagaimana kabarmu?" tanya Kanit.

$$$

Luna sebenarnya malu untuk datang ke pernikahan Kanit karena kejadian dimasa lalu yang sangat ingin ia lupakan, namun karena kejadian itulah, ia bisa menikah dengan pria yang ia cintai, walau dengan sedikit paksaan.

" Aku baik – baik saja.."

" Kau datang sendiri?" tanya Alex.

Luna menoleh ke belakang dan Kanit serta Alex mengikuti pandangannya. " Aku datang dengan Arthur. Ia merasa tidak enak menemui kalian.."

" Aku senang karena dia masih punya malu, setelah kejadian yang lalu itu.."

" Alex! Jangan diungkit lagi.." bentak Kanit.

" Maaf.." Alex mengucapkan itu dengan acuh.

Luna melihat itu dan rasa bersalah menyeruak lagi dalam dirinya. " Maafkan kesalahan Arthur, dia hanya perpikir pendek waktu itu.."

" Ya. Aku sudah memaafkannya.."

" Ehhh. Bisakah aku bertemu dengan Tuan John?"

" Kau juga mencari John?" timpal Alex mendadak.

" Ya, aku ingin bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih, atas hadiah yang diberikannya pada kami.." jawab Luna.

" Hadiah? Hadiah apa yang diberikan Kakakku?"

" Itu.." Luna tidak melanjutkan ucapannya. " Sesuatu yang sangat indah yang tidak bisa aku ungkapkan dengan kata – kata.."

Alex menghela nafas kesal. Membuat Kanit menoleh padanya.

" Kau ini kenapa sih?"

Alex malah memutar pandangannya dan membuang muka.

" Maafkan sikap Alex barusan.." ucap Kanit pada Luna.

" Tidak apa. Aku minta maaf, sepertinya aku harus pergi.."

" Kenapa terburu – buru? Masuklah terlebih dahulu dan nikmati hidangannya.."

" Kami harus pergi kesuatu tempat dan.." Luna terdiam lalu melanjutkan. "Terima kasih.."

Kanit tersenyum dan tiba – tiba memeluk Luna. " Sama – sama. Kau harus bisa membahagiakan Arthur ya.."

" Iya. Pasti.."

" Hiduplah bahagia dengan anak kalian.." suara Alex menimpali.

Kanit langsung melepaskan pelukan Luna dan menatap Alex dengan sendu.

" Kalau begitu, aku permisi.."

" Sampai jumpa lagi.. jangan lupa berkunjung dan bawa anak kalian juga ya?"

" Tentu saja.." Luna pamit dan berbalik berjalan mendekati Arthur yang berdiri didekat mobilnya.

$$$

Kanit melihat Arthur dan berharap ia bisa berbicara dengan sepupunya itu. Tidak sekarang. Mungkin nanti, atau lain waktu. Namun dirinya yakin bahwa sepupunya itu bisa mengembangkan perusahaan dengan lebih besar dibandingkan dengan dirinya. Ia percaya itu.

Alex mencedak dan berkata. " Ayo kita masuk.. sudah tidak ada tamu yang datang.."

Kanit mengangguk dan berbalik berjalan berdampingan dengan Alex.

$$$

Takdir yang mempertemukan kita dan takdir juga yang menyatukan kita. Semuanya sudah diatur, tinggal kita yang mengambil keputusan.

Kita yang memutuskan berpisah dan kita juga pun yang memutuskan untuk bersama kembali.

Kanit memutuskan menerima Alex kembali, ia ingin memulai kehidupan baru bersama suami dan calon anak – anak mereka kelak. Kanit menatap Alex yang sedang asyik bercakap – cakap dengan temannya. Ia tidak akan kehilangan moment apapun sekarang. Suka duka dibagi bersama, selamanya bersama..

THE END

Baby Wedding [TAMAT]Where stories live. Discover now