TRAGEDI

13.3K 838 15
                                    

Arthur mengepalkan kedua tangannya diatas meja, dirinya marah besar dan kecewa terhadap Kanit yang mau menerima Alex kembali. Kisah cinta mereka dimulai kembali. Sial! umpatnya dalam hati. sia - sia semua usahaku, runtuknya pada diri sendiri.

Ia menekan tombol di interkom.

" Iya, Pak?" suara Icha sekretaris Arthur.

" Siapkan mobil untukku.." perintahnya.

" Baik.."

Arthur langsung memutuskan sambungan. Ia bergegesa berdiri dan menyambar jasnya di gantungan lalu keluar ruangan. Turun di lantai paling bawah dan mobilnya sudah menunggu disana.

" Jalan!"

Didalam arthur berkutik dengan ponselnya dan mulai menyusun rencana lagi. " Bawa surat - surat yang pernah kukatakan dulu, secepatnya di cafe amour.."

" Baik sir.." suara bariton itu menjawab.

" Cafe amour.." perintahnya pada supir.

Beberapa menit kemudian, Arthur tiba dicafe dan mendatangi meja disudut ruangan cefe tersebut. Disana ada seorang pria yang sudah menunggu.

" Kau membawanya?" Tanya Arthur sambil duduk.

" Tentu Sir.."

Arthur mengambil berkas berkas yang dibawakan pria itu lalu membacanya, senyum licik terlihat di wajahnya. " Bagus." ucap Arthur lalu meletakkan kembali berkas itu dan merogoh saku jasnya, mengeluarkan amplop coklat tebal diletakkannya di meja. " Itu bayaran untukmu.. Sisanya jika kau sudah menyelesaikan misi ini.."

Pria didepan Arthur tersenyum sambil mengambil amplop coklat tebal itu dan mengintipnya, matanya langsung melotot. " Baiklah. Saya tidak akan mengecewakan Anda.." ucap Pria itu lalu berdiri dan pamit.

$$$

Kanit tersenyum riang dan memoles wajahnya yang sedikit pucat didepan cermin.

" Kau senyum - senyum sendiri?" Tanya Iren. Mereka ada di toilet wanita rumah sakit sekarang.

Kanit menatap pantulan wajah Iren di cermin. " Hari ini Alex boleh diijinkan pulang."

" Hanya karena itu, kau sebegitu senangnya?"

" Tentu saja." Ucap Kanit masih tersenyum, ia menutup tempat bedak dan memasukkannya kedalam tas.

" Kau belum memberitahu Alex?"

Seketika tangan Kanit terdiam. Ia menggeleng dan berkata, " Belum. Aku menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan berita bahagia ini.."

" Memang seharusnya begitu. Kanit.." Iren memegang tangan Kanit. " Aku ingin kalian bahagia, jangan biarkan keegoisan dan rasa cemburu membuat cinta kalian hancur.."

Kanit tersenyum dan meletakkan tangannya diatas tangan Iren. " Aku tahu. Aku akan berusaha agar hal itu tidak terjadi lagi. Dan.. Kupikir kau juga begitu, jangan terlalu lama memendam cinta.."

Iren terkejut, matanya membulat. " Apa maksudmu?"

" Mike.. Jangan kira aku tidak tahu."

" Apa Alex yang menceritakannya padamu?"

Kanit mengangkat bahu acuh, " Entahlah. Aku juga berharap kalian bisa bahagia."

" Itu hanya masalalu, berbeda dengan kalian yang sudah saling mencintai, perasaanku pada Mike sudah lama hilang.."

Kedua alis Kanit terangkat. " Lihat saja.."

$$$

Hari – hari bahagia Alex dan Kanit sudah dimulai. Mereka tinggal bersama diapartemen yang dibeli Alex. Mereka serasa menjadi pasangan suami istri lagi. Itu harapan Alex. Setiap bangun tidur ia selalu melihat wajah Kanit. Ia merindukan saat – saat seperti ini. Dan dirinya akan memiliki Kanit lagi, seperti dulu. Tidak ada lagi kesalahpahaman diantara keduanya, ia akan lebih terbuka pada Kanit, dan ia juga berharap Kanit berpikiran yang sama juga seperti dirinya, semoga saja.

Baby Wedding [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang