SEORANG KAKAK

11K 753 10
                                    

Arthur mengerutkan keningnya dan terus mengamati Pria yang berdiri diambang pintu, dan saat otaknya sudah mengenali siapa Pria itu, matanya terbelak.

" Kau.."

Begitupun dengan Kanit yang menyadari siapa yang berdiri diambang pintu, matanya pun terbelak dan secara otomatis tubuhnya berbalik.

$$$

Pria itu berjalan mendekati Arthur dan Kanit.

Arthur angkat bicara. " Benar dugaanku selama ini.." ucapnya.

Kanit langsung menoleh kearah Arthur dan bertanya, " Apa maksudmu, Arthur?" Kanit ganti menoleh kearah Pria itu, " Dan.. apa yang kau lakukan disini?"

" Kau yang selama ini mengusikku? Selalu menggagalkan rencanaku."

" Arthur.. kau harus berbicara dengan jelas.."

Arthur menoleh menatap Kanit. " Aku yakin kau tidak tahu apa – apa.."

Kanit semakin bingung.

" Pergilah Kanit, Alex dan lainnya akan segera tiba.."

Kanit menoleh kearah suara. " Apa maksudmu?" tanyanya.

" Kau tidak perlu ada disini. Tinggalkan saja berkas yang kau bawa, aku akan menyelesaikan semuanya.."

" Apa hakmu? Seharusnya aku yang menatakan itu, pergilah.. ini bukan urusanmu.." ucap Kanit.

" Pertengkaran pertama antara Kakak dan Adik?"

Kanit langsung menoleh, " Apa?"

" Pergi dari sini.."

Kanit tersentak mendengar nada membentak itu, ia menatap Arthur, Arthur menatapnya dengan amarah.

" Kau tidak akan bisa keluar dari sini.."

" Jangan dengarkan Arthur, pergilah, kau aman. Percayakan semuanya padaku.."

Kanit melihat mata itu. Dan rasa percaya menyeruak dari dalam dirinya. Perlahan – lahan dirinya mundur dan saat tiba diambang pintu lalu langsung pergi.

$$$

Arthur tertawa keras. " Aku tidak menyangka. Bahwa anak haram bibiku masih hidup.." Arthur mengejek. " Kau hebat dalam menyembunyikan semuanya. Luar biasa.. Johnathan Amdred Geil..."

$$$

John mengepalkan kedua tangannya.

" Hentikan Arthur.." perintahnya.

Arthur menggeleng. " Tidak mau. Aku sudah mengatakannya pada Kanit tadi, jika Papaku tidak bisa memiliki perusahaan Bexton, begitupun dengan Kanit. Perusahaan itu harus hancur.."

Kening John berkerut dan ia mengambil berkas yang ditinggalkan Kanit dikursi. "Didalam amplop ini.." John menunjukkannya pada Arthur. " Kanit sudah mengalihkan kepemilikkan perusahaan Bexton.."

" Apa? Kanit melakukan itu?"

" Ya. Dia ingin masalah ini selesai. Jadi hentikan.."

Arthur menghela nafas dengan kasar. " Perang ini selesai dengan mudah. Tidak seru.." Lalu langsung saja Arthur merogoh saku dalam jasnya dan mengeluarkan pistolnya, diarahkannya ke tubuh John. " Aku sudah menyiapkan pistol ini untuk membunuhmu.."

John menatap sinis kearah Arthur.

" Jatuhkan amplop itu." Perintah Arthur.

" Kau sangat menyusahkan Arthur.."

Arthur kembali tertawa. " Aku senang Kanit melakukan itu untukku. Aku bisa membiarkannya tetap hidup. Tapi berbeda denganmu.." Kini Arthur hanya tersenyum, " Kau tahu, 4 tahun lalu.. saat aku akan menggunakan pistol ini untuk pertama kalinya, aku berniat menggunakannya untuk membunuh Paman dan Bibi, tapi sayangnya niat itu digagalkan oleh seseorang. Dan ku yakin.." nada suara Arthur menaik. " Orang yang menggagalkannya itu pasti akan menampakkan wujudnya padaku, dan benar.. disinilah kau berada..."

Baby Wedding [TAMAT]Where stories live. Discover now