KAU, AKU DAN..

16.7K 1K 11
                                    

Kanit terus menangis sesegukan diruang tunggu. Ia melihat  semuanya. Melihat bagaimana mobil yang dikendarai Alex ditabrak dan oleng lalu terus berputar - putar. Seketika itu tubuhnya ambruk dan untung saja, Pak Kim sigap dan menahannya.

" Bu Kanit.." ucap Pak Kim

" Alex..." rintihnya saat itu sambil menutup mulut tidak percaya, ia masih melihat mobil Alex berputar - putar. " Tolong, Tolong Alex Pak Kim.."

Pak Kim mengangguk, " Tenang Bu Kanit. Saya akan menelpon ambulan segera."

Dan sinilah ia sekarang masih menunggu diruangan UGD. Ia melihat dokter yang tadi menjemput Alex, ia langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

" Bagaimana dokter, bagaimana kondisi Alex???"

" Tenang bu. Aku masih berusaha sebaik mungkin untuk menghentikan perdarahannya. Kami perlu melakukan operasi.."

" Apa, Operasi? Apa Alex akan selamat.." Dokter perempuan itu hanya diam. " Dokter katakan!" teriak Kanit. " Kau harus menyelamatkannya.." perintah dan teriak Kanit.

" Kami akan berusaha sebaik mungkin.." ucap dokter perempuan itu lalu pergi.

Kanit melihat tubuh Alex yang masih bersimbah darah itu keluar dari ruangan.

" Alex! alex bangun!" teriaknya.

Perawat yang membawanya tubuh Alex menghampirinya. " Ibu tolong minggir sebentar. Kami harus membawanya ke ruang operasi.."

Kanit masih terus berteriak hingga lengan lembut menghentikannya.

" Kanit hentikan!!" teriak Irena menghentikan Kanit agar tubuh Alex bisa langsung dbawa ke ruang Operasi.

" Tidak.. ALEX..!" teriak Kanit, meronta-ronta. " Irena kumohon.. lepaskan aku. Aku harus menemani Alex.." pinta Kanit sambil berlinang air mata.

Irena tidak tega melihat sahabatnya seperti ini. " Kanit tenanglah. Alex akan baik - baik saja. Sekarang kau duduk disini bersamaku. Oke.."

Kanit diam tapi masih saja melihat kearah dimana tubuh Alex menghilang dibawa oleh para perawat. Seketika tubuhnya lemas dan tidak berdaya, kakinya lunglai dan ia tidak bisa melihat  apa - apa lagi, gelap...

$$$

Hari itu Irena sedang sepi pasien karena ia berencana mengunjungi Kanit dan menyuruhnya untuk melakukan tes urine. Ia akan memastikan kalau sahabatnya itu sedang hamil. Saat ia akan berkunjung ke apotek rumah sakit, ia tidak sengaja melihat Kanit berteriak, ia langsung berlari dan menghalau Kanit yang sedang mempersulit perawat untuk membawa Alex.

Ia tidak menyangka takdir kedua sahabatnya itu bisa seperti ini. Ia baru saja menelpon ruang bedah untuk mengetahui kondisi Alex, operasinya berhasil hanya saja, kondisi Alex masih harus terus dipantau, Dokter Rani, yang menangani Alex pun mengatakan kondisinya sangat kritis, dan mereka hanya bisa berharap pasien akan segera sadar dari tidurnya.

Irena melihat Kanit yang masih belum sadarkan diri dari pingsannya. Dan benar, bahwa sahabatnya itu tengah hamil. Ia memberanikan diri untuk melakukan tes darah. Hasilnya positif.

Bagaimana ia akan menyampaikan berita ini pada Kanit?

Irena melangkah mendekati ranjang Kanit. Ia melihat Kanit mulai sadar.

" Kanit? Kau sudah sadar?" tanya Irena.

Kelopak mata Kanit perlahan membuka...

$$$

Kepala Kanit pusing, dalam pikirannya hanya Alex, Alex dan Alex..

Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu Alex.

Baby Wedding [TAMAT]Where stories live. Discover now