SAUDARA

10.8K 776 18
                                    

Saat itu Irena sedang mengantar Kanit keluar ruangannya. Dari jauh, sudut matanya menatap sosok pria yang barusan ia pikirkan.

" Lama tidak bertemu.." sapa Irena sambil mendekati Pria itu.

Senyum singkat menghiasi wajah Pria itu. " Ya."

" Kau mengawasi Kanit? Kulihat setiap Kanit periksa kau selalu berdiri disini. Tidak ingin menyapanya?"

" Tidak. Aku hanya ingin melihatnya saja.."

Irena mengangguk dan bingung ingin bicara apa.

" Aku permisi dulu.." Pria itu berbalik dan Irena tidak bisa membiarkan pria itu menghilang lagi.

" Tunggu, John!"

Pria itu berhenti dna berbalik. " Hari ini praktikku sudah selesai. Apa kau punya waktu untuk mengobrol.." ajak Irena.

John mengerutkan keningnya berpikir. " Mengobrol tentang apa?" kening Pria itu berkerut. Irena harus memutar orak untuk menjawab pertanyaan itu.

" Sesuatu yang penting.."

John diam dan berpikir. " Baiklah. Aku punya waktu sampai jam makan siang.."

" Baguslah." Irena tersenyum. " Bisa kau tunggu aku disini? Aku akan mengambil tas dulu.."

John iyakan.

$$$

" Jadi.. sesuatu yang penting? Seperti apa?" tanya John setelah menyesap kopinya.

Irena meminum jusnya dan menatap mata John. " Arthur, saudara Kanit. Pria itu ternyata sangat jahat.."

" Benarkah? Jahat bagaimana?"

" kau tahu seperti.. yah, merebut kekuasaan, dan beberapa minggu lalu Kanit terkunci di gudang dan hampir tewas karena kebakaran.."

Mata John melebar. Irena melihat itu. Sepertinya pria itu terkejut dan marah.. ada apa? Pikir Irena.

" Kau baik – baik saja?" tanya Irena saat melihat John masih sibuk dengan pikirannnya sendiri.

" Arthur yang melakukannya?"

Irena menggeleng. " Bukan hanya Arthur.. Sekretaris Kanit – Luna. Perempuan itu juga ikut andil.."

John menghela nafas. " Kenapa kau mengatakan itu semua padaku?" John menatap langsung kemata Irena.

Dan saat itu juga Irena merasa jantungnya berdetak sangat kencang, ia merasa tidak bisa berbuat apa – apa saat mata tajam itu menatapnya secara langsung.

" A-aku merasa curiga padamu.."

John menunjukkan ekspresi tidak mengerti. " Waktu itu. Waktu Kanit dan Alex hendak bercerai.. Kau meminta bantuanku.."

" Itu sudah lama sekali.."

" Kau menyukai Kanit?" Irena merasa John tersentak mendengar pertanyaannya. " Kau menyukai Kanit?" ulang Irena.

" Kenapa kau bisa berasumsi seperti itu?" John meminum kopinya lagi.

" Habisnya kau menyuruhku mengawasi Kanit waktu itu.."

Diletakkannya kopinya diatas meja, John menjawab pertanyaan Irena. " Aku Cuma khawatir dengannya tidak ada perasaan apapun.."

" Syukurlah.." Irena bernafas lega.

" Apa?"

Irena terkejut dan langsung berkata, " tidak ada.."

" Hanya itu?"

" Apa?"

" Kalau begitu aku permisi.." John bangkit dari kursinya. " Terima kasih karena sudah mentraktirku.."

Baby Wedding [TAMAT]Where stories live. Discover now