Chapter 3.

151K 9.6K 499
                                    

                  

Bukan salah Alvan karena dia tidak mengenal Tara meskipun mereka merupakan teman seangkatan selama dua tahun. Bukan salah Tara juga karena dia menjadi tipe orang yang tidak terlalu suka bergaul sehingga Alvan tidak mengenalnya.

Tara adalah tipe orang yang cuek, dia hanya akan mengurusi urusan yang memang membutuhkan keterlibatannya. Jika tidak, jangan harap Tara akan melirik, membicarakannya saja Tara enggan. Bukannya egois dan terlalu mementingkan diri sendiri, tapi Tara memang tipikal yang enggan ikut campur urusan orang lain. Jadi jelas, Alvan tidak mungkin mengenal Tara jika gadis itu memiliki kepribadian seperti itu dan mereka memang tidak pernah punya urusan satu sama lain sebelumnya. Jadi perihal Alvan yang tidak mengetahui bahwa Tara adalah teman seangkatannya bukanlah kesalahan Alvan maupun Tara.

Tiga hari sudah Alvan duduk di kelas dua belas. Dan selama itu pula Alvan duduk di belakang seorang Tara Andini Juniarty, gadis yang Alvan anggap adik kelas saat pertemuan pertama mereka di UKS. Selama itu juga Alvan belum melakukan interaksi berarti dengannya meskipun duduk depan belakang.

Menurut hasil observasi Alvan, Tara adalah tipikal cewek yang cuek dan agak susah bersosialisasi. Namun bukan berarti Tara masuk dalam kategori introvert atau pendiam. Tara hanya tidak suka memulai sebuah percakapan lebih dulu dengan orang yang belum dia kenal dekat. Terlihat dari cara Tara yang hanya diam saja saat tidak ada teman-teman dekat atau teman yang sudah ia kenal sejak kelas sepuluh atau sebelas. Dalam pengamatan Alvan, Tara benar-benar belum pernah terlihat memulai interaksi duluan dengan teman-teman baru—yang belum pernah sekelas atau dia kenal sebelumnya. Termasuk Alvan.Tetapi saat Tara bersama teman-teman dekatnya atau yang sudah dia kenal sebelumnya, cewek itu bersikap ceria, supel, cerewet bahkan senang bercanda. Sebenarnya, tidak ada yang spesial dari Tara sehingga Alvan mengobservasinya selama tiga hari ini, selain karena fakta Tara ternyata berteman cukup akrab dengan Ify, mantannya.

Ohiya, ngomong-ngomong soal Ify, perkembangan hubungan Alvan dan cewek itu juga belum ada. Ify masih bersikap seolah Alvan tidak ada di satu kelas yang sama dengannya, sedangkan Alvan bersikap seolah tidak pernah kenal dengan Ify sebelumnya. Meskipun sebenarnya, Alvan sangat ingin memperbaiki hubungannya dengan Ify. Tidak harus balikan, karena Alvan sendiri tidak yakin kalau dia masih suka dengan cewek itu, hanya saja Alvan rindu bertukar pikiran dengan Ify, sharing seputar lagu sampai berbagi soal film favorite.

Iya, terlalu banyak kesamaan dan kecocokan antara Ify dan Alvan. Hal itu yang membuat mereka amat sangat lengket saat jaman pdkt dulu. Masa pdkt mereka yang terbilang cukup lama—hampir 3 bulan—dikarenakan keduanya merasa nyaman dengan status 'teman dekat'. Tetapi tentu saja, seperti kata-kata quotes tumblr, "semua cewek butuh kepastian".Maka karena sudah merasa sangat amat nyaman, Alvan memutuskan untuk meresmikan hubungannya dan Ify. Berhubung Ify termasuk gebetan yang lumayan spesial untuk Alvan, maka pernyataan cinta Alvan untuk Ify dibuat sama spesialnya.

"Van, abis ini jam pelajaran apa deh?" suara ngebass milik Rifki yang duduk di belakang Alvan membuat cowok itu ditarik dari alam pikirannya seputar Ify. Ngakunya udah gak suka sama Ify, tapi kerjaannya flashback waktu jaman-jaman pdktan.

"Eh... hah? Apa ya? Auk dah, gak liat jadwal gue," jawab Alvan rada linglung. Ya namanya juga orang lagi ngelamun, kalo dikagetin ya kalo gak jantungan ya mendadak bego, kayak Alvan sekarang.

Mendadak Alvan melirik sosok Tara yang duduk di depannya. Cewek itu terlihat sedang mendengarkan lagu menggunakan earphone yang terhubung ke ponselnya. Sesekali kepala cewek itu bergerak-gerak, mungkin mengikuti irama lagu. Alvan jadi bertanya-tanya, lagu apa yang sedang di dengarkan Tara, ya? Apa dia dan Alvan punya selera yang sama?

SomeWhere stories live. Discover now