Chapter 8

130K 8K 329
                                    

Sabtu malam. Seperti biasanya, kegiatan Tara di rumah hanyalah tidur-tiduran di tempat tidur sambil menonton film yang terputar di lcd tv yang tergantung di dinding kamarnya. Sesekali tangan Tara terulur ke toples berisikan kripik singkong balado kesukaannya dengan mata yang berfokus ke layar televisi. Namun malam itu sedikit berbeda, karena kegiatan santainya itu harus diganggu oleh getaran ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

Biasanya Tara sangat malas menggubris gadget kesayangannya itu saat ia sedang melakukan kegiatan movie marathon seperti saat ini, tetapi ada rasa dalam diri Tara untuk terus membuka ponselnya setiap kali benda berwarna silver itu bergetar.

Dengan mata yang masih fokus dengan adegan dimana Lily Collins dan Sam Claflin sedang berpelukan erat di bandara, salah satu adegan dalam film Love, Rosie yang selalu membuat Tara gregetan meskipun sudah berulang kali menontonnya, Tara meraih ponselnya, berusaha untuk tidak terlalu excited untuk langsung mengecek pesan Line yang muncul di notifikasi, namun rupanya Tara gagal karena tangan dan matanya langsung berfokus pada pesan yang dikirim oleh Alvan.

Iya, jadi orang yang berhasil mengganggu movie marathon Tara malam ini adalah Alvan. Dan hebatnya, sejauh ini hanya Alvan yang bisa membuat Tara merusak prinsipnya sendiri soal 'Unavailable every Saturday-night' ketika menyangkut soal ponsel. Iya, jadi setiap Sabtu malam atau bisa juga disebut malam minggu, Tara akan sangat late respon jika dihubungi. Karena setiap malam itu merupakan me timenya. Masa bodo kalau Tara dibilang jones atau apapun itu karena lebih memilih malam mingguan dengan film. Bukankah akan lebih kelihatan jones kalau pada malam minggu seseorang merespon chat dengan sangat cepat? Ya untuk orang LDR sih wajar, itu berarti mereka sedang date—anggap saja begitu.

Alvan S Permana: Sumpah Tar sumpek banget gue ngeliat bioskop secrowded ini

Alvan S Permana: Nyesel bgt sumpah

Tara terkekeh ketika selintas bayangan Alvan yang sedang memasang wajah bete karena suasana bioskop yang pasti sangat ramai di malam minggu ini. Selain karena tidak hanya anak muda tapi orang-orang yang sudah dewasa pun memilih menghabiskan malam weekend dengan menonton film, film-film yang now showing saat ini juga memang banyak peminatnya. Oh, Tara saja malas membayangkan secrowded apa suasana bioskop saat ini, mengingat saat ia menonton sepulang sekolah waktu itu saja keadaan bioskop juga sangat ramai padahal masih masuk jam kerja.

Tara Andini: Mampus.

Tara Andini: Mamam tuh modus.

Tara Andini: Gue doain dapet tiketnya jauh-jauhan jadi makin gagal modusnya. Wkwk

Ketika mengetik wkwk Tara memang tidak tertawa, tetapi bibirnya berkedut tersenyum. Tara benar-benar membayangkan kalau kata-katanya terkabul pasti akan sangat lucu mengingat sore tadi Alvan memberitau Tara soal rencananya nonton dengan Alea yang Tara ketahui sebagai gebetan baru Alvan dan rencana cowok itu untuk bisa modus di dalam bioskop sambil nonton film AADC 2.

Alvan S Permana: Ya anjir loo

Alvan S Permana: Makanya nih, kalo gue batalin jg gaenak mana si Alea emang pengen bgt nonton ini film.

Alvan S Permana: Lu tadi abis solat magrib doain date gue sama Alea gagal ye, Tar? Ngaku lo!

Tara terbahak. Kurang kerjaan banget dia mendoakan hal itu, lagipula apa untungnya? Memangnya Tara sedang naksir Alvan? Kenal juga baru.

Eh? Tapi Tara jadi bingung sendiri. Seperti katanya, dia baru kenal dengan Alvan. Meskipun Tara sudah lebih dulu mengetahui Alvan karena statusnya sebagai cowok most wanted di sekolah dan juga mantannya Ify yang notabennya teman dekatnya. Meskipun pertemuan pertama Tara dengan Alvan meninggalkan kesan kurang baik karena sikap bossy Alvan, tetapi lihat sekarang? Bahkan mereka chatting dengan sangat akrabnya.

SomeWhere stories live. Discover now