Chap 8: Regret

26.8K 2.3K 401
                                    

BOYXBOY
THIS STORY CONTAIN MPREG
SO DONT LIKE DONT READ
TAEKOOK/VKOOK
.
disclaimer : I only own the story line. I only use the casts' name for my wild imagination. The real casts belong to their parents and God
.
©dearkookie

.Please enjoy and leave a comment.
Thank you!😄
Warning! Typo not proofread yet

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬

"I regret it so much I could die
I'm longing (for you) so much I could die"
4men - I Regret It
(Boleh sambil di puter lagunya. Enggak juga ga apa apa)

.

.

.

Taehyung berdiri bersandar di mobil mercedes hitamnya didepan sebuah toko bunga. Ia sedang menunggu Jungkook yang masih sibuk bekerja merangkai bunga di toko bunga itu. Sambil memperhatikan Jungkook yang melayani pelanggannya, Taehyung menyesap nescafe yang tadi dibelinya tak jauh dari toko bunga tempat Jungkook bekerja itu. Ia tidak melepas pandangannya barang sedetik dari Jungkook. Ia mengagumi kesempurnaan yang ada pada Jungkook. Tak jarang juga ia ikut tersenyum saat melihat Jungkook tersenyum ramah kepada pelanggannya. Senyum Jungkook itu bagai ekstaksi yang membuat candu orang-orang sekitarnya. Senyum yang terpancar dari wajah indahnya itu bagai radiasi sinar matahari yang menyinari dan menghangatkan bumi.

Selang beberapa waktu kemudian, Taehyung melihat Jungkook membereskan tempat kerjanya. Sepertinya Jungkook sudah selesai dengan pekerjaannya hari ini. Taehyung memutuskan untuk menghampiri dan membantu Jungkook untuk beres-beres.

Kling~

Suara lonceng yang terpasang diatas pintu toko berbunyi, membuat Jungkook berseru sopan.

" Maaf, tokonya sudah- "

Ucapannya terhenti ketika ia membalikkan badannya dan menemukan seorang pria tampan dengan balutan coat hitam panjang yang membungkus sweater turtle neck berwarna merah maroon berdiri di ambang pintu dan memberikan sebuah senyuman kecil kepada Jungkook.

" Ada yang bisa aku bantu, Taehyung-ssi ? Maaf tokonya sudah akan aku tutup. "

Ucap Jungkook dingin yang kemudian beralih lagi ke tugas beres-beres toko bunga itu. Sebisa mungkin Jungkook berusaha untuk mengindari kontak mata atau apa pun itu dengan Taehyung. Dia sedang dalam mood tidak ingin diganggu. Dan Jeon Jungkook merasa sudah cukup untuk berurusan kembali dengan Kim Taehyung. Ia tak mau menjalin ikatan dalam bentuk apa pun dengan laki-laki bersurai coklat tua itu.

" Jungkook-ah, bisa bicara sebentar ?" pinta Taehyung memelas.

Jungkook menghentikan acara beres-beresnya dan menghela nafas pendek sebelum akhirnya menjawab permintaan Taehyung itu.

" Apa lagi yang perlu dibicarakan, Taehyung-ssi ? Aku rasa sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan. Urusan kita sudah selesai kan? Ah, atau kau meminta sebuah balasan karena aku memintamu menemui Taejung ? "

Taehyung memandang Jungkook dengan wajah sendu. Jungkook yang bicara dengannya saat ini jelas bukan Jungkook 12 tahun yang lalu. Bukan Jungkook yang selalu menuruti semua kata-katanya dan patuh padanya layaknya seekor anak anjing. Jungkook yang sekarang adalah orang yang dingin di mata Taehyung. Taehyung tidak menemukan lagi pancaran kehangatan dan cinta dari kedua manik gelap Jungkook, yang dilihatnya justru seperti pancaran kebencian dan kesedihan. Oh Tuhan, Taehyung benar-benar merasa menyesal sekarang. Tapi Taehyung juga merasa dirinya memang pantas untuk dibenci. Dia telah melakukan kesalahan yang memang tidak bisa dimaafkan, apalagi secara tidak langsung dia adalah 'pembunuh' darah dagingnya sendiri.

[VKOOK/TAEKOOK] Eomma (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang