Lima : Kepo

2.6K 144 2
                                    

Aku sedang di kantin bersama Nina dan Gina. Sedangkana Hilda masih ke toilet. Ia bilang akan menyusul ke kantin.

Aku memesan bakso sama seperti yang lain. Tidak lama kemudian mbak Ita, pemilik kantin, datang memberikan pesanan kami.

aku duduk berhadapan dengan Gina dan Nina. Ketika aku sedang menikmati baksoku, mereka seperti melihat sesuatu di belakangku lalu saling bertatapan. Ada sedikit ketakutan di wajah mereka. Tetapi rasa kagum lebih dominan.

"Lo berdua kenapa?" Tanyaku.

"I.. itu" jawab Nina dengan menunjuk seseorang di belakangku, sedangkan Gina hanya mengangguk.

Mendengar hal tersebut aku langsung memutar balikkan badanku.

Aku membelalakkan mataku. Tidak percaya bahwa seseorang yang ada di hadapaanku adalah Aldi bersama kedua temannya yang aku nggak tahu siapa namanya.Aku dapat melihat Aldi berdiri dengan senyum miringnya.

Aku langsung menganbil kertas tugasku yang ada di tanganya. Aku mengeceknya. Semuanya dikerjakan. Tidak ada yang tidak di jawab. Aku terkejut. Dia serius mengeejakannya.

"Thanks" kataku singkat.

"Gitu doang?" Tanyanya.

Aku hanya mengangguk. Tapi, tiba-tiba ia menrik tanganku.

"Ikut gue" perintahnya.

****

Disinilah aku sekarang. Di taman belakang sekolah yang sangaat sepi. Dia mau ngapain??

"Sebagai imbalannya, gue mau lo ceritain awal lo kenal sama Ricki or Richard atau siapalah itu," katanya cepat.

"Ogah, kok lo kepo banget sih?" Tanya ku.

"Lo pacaran ya sama Ricki?" Ia balik bertanya.

"Bukan" kataku singkat.

Aku dapat melihat ekspresi jengkel di wajah Aldi.

"Hari itu. Gue denger lo di datangin sama dua anak SMABinMar?"

"Kalo iya kenapa?"

"Yang satu Ricki. Yang satunya lagi siapa?"

"kepo banget sih lo! Gue belum begitu kenal sama lo, tapi gue udah bisa menyimpulkan kalo lo itu suka ikut campur urusan orang lain!" Kata ku dan meninggalkanya.

Aku dapat mendengar erangan kesal dari Aldi. Aku juga jengkel sama dia. Kenapa juga kepo banget sama urusan orang.

****

Malam harinya, aku melihat tugas yang telah dikerjakan Aldi. Aku mengoreksinya. Siapa tahu ada yang salah. Lagi-lagi aku berpikir.
"Kenapa Aldi kepo banget sih tentang hubungan gue sama Ricki?"

"Hubungan mereka apa ya?"

"Apa gue tanya aja ke bang Rendi ya?"

"Eh tapi Aldi ganteng juga ya. Keren. Tapi sayang kepo" gumamku lirrih.

"Woyy!!" Seketika itu lamunanku buyar semua. Bang Rendi mengagetkanku.

Loh? Ada bang Rendi? Sial! Tadi dia dengar nggak ya? Mati gue!

"Cie yang udah mulai mikirin cowok" katanya sambil tersenyum meledekku.

"Nggak kok bang!" Kataku mencoba mengelak. Aku dapat merasakan pipiku yang memanas karena malu.

"Siapa sih cowok ganteng tapi kepo? Hmm?"

"Apaan sih! Bang Rendi nggak lucu!" Kataku sambil menimpuk bang Rendi dengan bantal yang ada di sebelahku.

Bang Rendi pun langsung lari meninggalkan ku.

Ting! Notif hp ku berbunyi.

Instagram : follow request

@aldino6 ingin mengikuti anda.

*****

Aldi's PoV

Saking penasaranya aku mulai mencari informasi tentang siapa Rena. Aku yakin bukan sembarang orang yang bisa kenal dengan Ricki.

"Nih, id LINE yang lo minta" kata Dimas.

"Thanks bro" kataku.

Aku meng-add id LINE tadi dan mulai mengiriminya pesan.

Gue : Hilda?

Hilda : iya kak?

Gue : kenal dekat sama Rena?

Hilda: lumayan. Knp?

Gue: Dia pacaran sama Ricki?

Hilda : yang jemput pas sekolah atau yg ke kelas pas sblm upcra?

Jadi benar ada dua anak binmar yang kesekolah? Tapi yang satu siapa?

Gue : yang jemput pas pulang sekolah.

Hilda : teman pacarnya mungkin?
Hilda : yang gue tahu pacarnya yang ke kelas sblm upcra.

Gue: Siapa?

Hilda : Lo suka sama Rena?

ZONK! kenapa dia mikirnya gitu sih?

"Lo itu jadi orang kepo banget sih?" Tiba-tiba kata-kata Rena terngiang di kepalaku.

Segitu kepo-nyakah gue?

My Best BrotherWhere stories live. Discover now