Enam Belas : Terjadi

2K 123 0
                                    

Ada sedikit rasa kecewa di dalam hati Alma ketika Rendi menolak ciumanya yang kedua. Rendi masih diam. Alma juga. Suasananya malah menjadi canggung.

Rendi mengumpat didalam hatinya tentang apa yang barusan ia lakukan.

"Kenapa?" Tanya Alma.

"Maksudnya?" Tanya Rendi bingung.

"Kenapa kamu nolak?"

"Mending kamu tetap di Indonesia aja, pergaulan di Amerika nggak bagus buat kamu" jawab Rendi yang entah ngelantur kemana.

"Ini nggak ada hubunganya sama itu. Aku bisa jaga diri aku sendiri. Dan asal kamu tahu, tadi itu first kiss aku! Kamu jahat kalau berpikir aku disana bukan cewek baik-baik. Apa aku salah kalau mencium orang yang aku sayang? Jangan bilang hati kamu udah bukan buat aku lagi?" Kata Alma panjang.

"Lebih baik kamu masuk, udah malam"

Hati Alma seperti hancur berkeping-keping, Ketika ia mencoba untuk mengungkapkan perasaannya, namun hanya dibalas oleh kata-kata yang tidak ada hubungannya sama sekali.

Alma membalikkan tubuhnya hendak masuk kedalam apartmenya. Rendi masih berada di dekatnya. Tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil Rendi.

Rena, adalah seseorang yang tadi memanggil Rendi.

"Bang! Kok disini? Jemput gue ya?"

Rendi hanya diam. Ia bingung menjawab apa. Ketika ia akan mejawab, Alma mendahuluinya.

"Aku bodoh. Kamu udah punya pacar. Kalau begitu, ciuman tadi jangan terlalu dipikirkan. Itu nggak berarti apapun"

****

Rena berjalan pulang bersama Rendi.

"kok lo bisa ada di sana Ren?" Tanya bang Rendi.

"Itu kan apartmennya Hilda juga. Aku habis ngerjain tugas."

Rendi hanya ber-oh ria.

"Bang Rendi ngapain di sana?"

"Nganter temen" jawabnya singkat.

"Temen apa temenn?" Goda Rena.

"Temen. Nggak usah ngeyel"

"Temen, tapi kok tadi ciuman? Gimana bang rasanya? Aku belum pernah nih. Bang Rendi sering ya?"

"Baru sekali tadi" kata Rendi keceplosan.

"Masih kecil ikut campur aja" kata Rendi setelah ia sadar jika keceplosan sambil mengacak rambut Rena.

"Beda setahun juga" kata Rena kesal.

"Tadi yang namanya Alma ya bang?" Tanya Rena mulai serius.

Rendi menatap Rena. Tatapan yang membuat Rena bergidik ngeri. Itu tandanya jika Rendi sedang tidak mau diganggu atau ditanyai macam-macam. Dan itu juga membuat Rena berpikir bahwa jawaban dari pertanyaannya tadi adalah 'iya'

****

Rendi pergi menghampiri Aldi  Dirumahnya. Ia ingin mengkonfirmasi apa yang Alma ucapkan semalam. Ia sangat penasaran. Sebab lain? Apa maksudnya?

Rendi menekan bel yang berada di dekat pintu rumah Aldi. Beberapa saat kemudian pembantunya keluar untuk membukakan pintu.

My Best BrotherWhere stories live. Discover now