1

14.2K 986 81
                                    

1 : They don't know about us...

Yang mereka tahu, Seungcheol dan Jeonghan, Mingyu dan Wonwoo, Soonyoung dan Jihoon, Jun dan Minghao, Vernon dan Seungkwan. Tapi nyatanya, lebih rumit dari itu.

Seventeen Complex
.
.

Setelah kegiatan fansign disuatu daerah , wonwoo langsung mendudukan dirinya di sofa, disusul dengan mingyu yang duduk disebelahnya.
"Kau lelah hyung?" tanya nya.
"Hm", wonwoo hanya bergumam sebagai tanggapan.

Puk' sebuah handuk mendarat di atas kepala wonwoo.

"Mandilah, kau bau" ucap Joshua sebagai pelempar handuk.

"Kau juga bau,hyung!" kesal wonwoo.

Wonwoo masih belum baranjak. Ia masih ingin menghabiskan beberapa menit waktunya untuk duduk diam di sofa,

"Kenapa sikap mu berbeda hyung?" tanya mingyu.

Wonwoo mengubah duduk nya menghadap Mingyu. "Apa yang beda? Sama saja"

"Didepan penggemar , kau bertingkah seakan kita ini dekat. Tapi di dorm, kau, seperti membenci ku"

"Jangan salah paham mingyu-ya. Sikap ku memang seperti ini. Bukan hanya padamu. Tapi juga semuanya" ucap wonwoo.

"Tapi sikapmu ke Joshua-hyung berbeda!" ucap mingyu , nada suaranya meninggi.

"Kau membentakku!? Apanya yang berbeda hah!?" emosi wonwoo pun tersulut.

"Yak! Kalian berdua, bisa tidak jangan bertengkar? Mingyu kembali kekamar mu, wonwoo , kau mandilah" tegur sang leader.

Keduanya berdecak, hyung tertuanya ini mengganggu sekali.
.
.

Ketika masuk kedalam kamarnya, mingyu mendapati minghao yang baru saja merebahkan tubuhnya. Minghao pun langsung duduk. "Kau, terlihat kacau mingyu" ucapnya.

Mingyu mendekat, mendudukkan dirinya disebelah minghao, lalu menyandarkan kepalanya di bahu minghao. "Aku mencintainya, hao-ya" lirih mingyu.

"Wonwoo hyung lagi?" tanya minghao. Mingyu menangguk.

"Dia , tidak pernah menerimaku" lirih mingyu untuk yang kedua kalinya. Minghao mengelus rambut mingyu, berusaha menenangkan temannya itu.

Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok wonwoo yang sudah selesai mandi.

"Oh, maaf mengganggu kalian. Minghao-ya, kau dipanggil coups hyung. Mingyu mandilah" wonwoo melemparkan handuk yang dibawanya ke mingyu lalu beranjak pergi setelahnya.

"Kurasa , ia cemburu" ucap minghao.
"Hahah, tidak mungkin hao-ya".

.
.
.

Seungkwan berjalan menghampiri seokmin. "Hyung!!" serunya
"Apa?" tanya Seokmin.
"Sepertinya hansol demam" ucap Seungkwan
"Lalu, kenapa kau tidak merawatnya? Kalian sekamar kan?"
"Tidak mau! Nanti dia pikir aku menyukainya" tolak Seungkwan .
Seokmin menghela napasnya, "aish jinjja"

Seokmin pun beranjak menghampiri hansol dikamarnya. Ia membuka pintu dan mendapati hansol sedang memainkan ponselnya dibalik selimut tebal yang menutupi hingga hidungnya.

"Kau sakit?" tanya Seokmin.
Hansol membalik tubuhnya menghadap Seokmin.

"Apa aku terlihat sehat?" jawab hansol dengan suara seraknya.

Seokmin mendekat, ia berjongkok disamping tempat tidur hansol , lalu menempel kan keningnya di kening pemuda blasteran itu.

"Kalau demam istirahat, bukannya main hp" ucapnya pelan. Jarak mereka benar-benar dekat. Mereka bahkan bisa merasakan napas masing masing.

"Seokmin-ah apa yang kau lakukan pada hansol!?" tanya Soonyoung yang baru saja melihat Seoksol moment.

"Hansol demam hyung, aku hanya mengecek suhu tubuhnya" jawab seokmin.

"Apa tidak ada cara lain untuk mengecek suhu , sampai harus menempel seperti itu. Itu modus namanya, ke ke ke" soonyoung tertawa pelan,

"Yak! Hyung! Bilang saja kau cemburu" ucap seokmin tersenyum bangga.

"Maaf saja ya , aku sudah punya Jihoon"

"Bisakah kalian tidak bertengkar? Kepala ku semakin pening" ucap hansol pelan.

"Astaga maaf, akan aku panggilkan jeonghan hyung" ucap Soonyoung langsung keluar menghampiri Jeonghan yang sedang memanjakan Dino, lihat saja wajah Dino terlihat kesal. Jeonghan benar-benar memperlakukannya seperti anak kecil.

"Hyung , bisa kau urus hansol sebentar. Dia demam" ucapan soonyoung , jeonghan menghentikan kegiatan mari-memanjakan-uri-maknae nya.

"ya ampun, soonyoung-ah , minta mingyu untuk membuat bubur, aku akan mengambil kompresan" ucap nya.

Soonyoung mengangguk.
Ia kembali melangkahkan kakinya hendak menuju kamar mingyu,

"wonwoo-ya dimana mingyu?" tanya Soonyoung saat melihat wonwoo baru saja keluar dari kamarnya yang juga kamar Mingyu.

"tidak tahu! pacaran kali!" jawabnya sedikit kasar. ia berlalu begitu saja tidak mempedulikan Soonyoung yang tengah merutuk dirinya.

"padahal aku bertanya baik-baik" gerutu Soonyoung.

dibukanya pintu kayu itu, dan melihat Mingyu sedang berduaan dengan Minghao "pantas saja" gumamnya.

"mingyu, bisa kau buat kan bubur?" tanya Soonyoung.

"untuk apa hyung?" , "hansol sakit, jeonghan hyung menyuruhmu membuatkannya bubur."

Mingyu ber-oh ria sebelum ia pergi menuju dapur.
Setelah yakin mingyu sudah benar-benar sudah pergi dari kamar. Soonyoung melirik minghao.

"Kau membuat seseorang cemburu"
.
.
.

To be continue...
.
.
untuk bikin cerita ini, aku bener-bener ga tau harus mulai dari mana. Sebenernya cerita ini lebih rumit daripada covernya '-' dan garis panah di cover itu ga semuanya tentang cinta. Tapi ada juga tentang perhatian kakak-adek , persahabatan dan lainnya:v

Seventeen ComplexWhere stories live. Discover now