[extra chapter] Vernon & Seungkwan

5.5K 470 26
                                    

"Hyuuuung!!! Bagaimana ini!?" panik seungkwan sambil mengguncang bahu Jeonghan.

"Hey. Tenanglah. Kau kenapa?" tanya Jeonghan.

"Hansol , hyung, hansol!!" panik nya lagi.

"Kenapa dia!?" Jeonghan jadi ikut panik.

"Dia marah, aku harus bagaimana?" tanya Seungkwan.

Sedangkan yang ditanya terdiam. Kemudian ia tersenyum kecil.

"Ku kira apa. Jadi kenapa dia marah?" kata Jeonghan.

Seungkwan pun menceritakan semuanya. Menceritakan penyebab marahnya hansol.

Jeonghan terkekeh setelahnya. Sepertinya benih itu mulai tumbuh batinnya.

"Minta maaf saja" ucap Jeonghan.

"Nanti dia pikir--"

"Nanti dia pikir kau menyukainya ? Hello Boo Seungkwan. Kau hanya gengsi" Jeonghan memotong ucapan Seungkwan, dan Seungkwan mendengus dibuatnya.

"Kau tidak punya saran yang lain ?" tanyanya.

Jeonghan tampak berpikir, "minta pendapat Wonwoo saja, mungkin dia mengerti masalahmu"

"Benarkah?" tanya Seungkwan lagi. Jeonghan mengangguk sebagai balasan.

Dengan cepat Seungkwan melangkah menuju kamar Wonwoo lalu membuka pintu itu tanpa aba-aba.

"Astaga mata ku" Seungkwan langsung menutup matanya dengan sebelah tangan,ia terkejut saat melihat wonwoo dan Mingyu sedang berciuman.

"Mengganggu saja!" kesal Mingyu.

Seungkwan melihat Wonwoo yang wajah nya memerah. Seungkwan tidak tahu , wajah merah itu karena malu atau karena kehabisan napas.

Seungkwan teringat akan tujuannya, ia lalu berjalan menuju kasur Wonwoo dan mendorong mingyu hingga pemuda tinggi itu terjungkal.

"Kau bisa keluar Mingyu-ssi" ucap Seungkwan yang lebih terdengar seperti perintah.

"Ini kamar ku kalau kau lupa Boo Seungkwan-ssi"

Seungkwan menatap Wonwoo dengan mata yang ia buat berkaca-kaca, seakan memberi kode agar Wonwoo menyuruh kekasihnya keluar.

Wonwoo yang mengerti lalu menatap Mingyu.

"Baiklah aku keluar" mingyu pun meninggalkan mereka berdua.

"Hanya dengan tatapan saja!?" ucap seungkwan tak percaya.

"Jadi ada perlu apa?" tanya Wonwoo.

"Berapa lama kalian ciuman!? Bibirmu bengkak, ada bekas gigitan lagi. Kalian mesum" cibir seungkwan.

Wonwoo berdiri, "aku keluar"

"Eh- maaf hyung , aku bercanda" seungkwan mencegat lengan Wonwoo lalu menariknya untuk duduk kembali.

"Begini hyung.." Seungkwan menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.

"Hansol marah, aku tidak tau harus bagaimana. Jeonghan hyung menyuruhku untuk meminta pendapat mu"

"Kenapa aku?" tunjuk Wonwoo pada dirinya sendiri.

"Jeonghan hyung bilang, kau mungkin mengerti masalahku" ucap Seungkwan.

"Aku tidak tertarik untuk mencampuri urusan orang lain"

"Ayolah hyung, aku benar-benar tidak tau harus bagaimana"keluh Seungkwan.

Wonwoo tiba-tiba menempelkan punggung tangannya dikening Seungkwan.

"Kau tidak sakit" gumamnya.

Seventeen ComplexUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum