SL 27

4.4K 296 77
                                    

"Rio....?"

Yuki masih menatap heran kearah pemuda bermata sipit itu. Dirinya dengan pemuda tersebut memang dulunya sempat dekat tetapi itu tidak lama karena yuki sendiri sibuk dengan kegiatan syutingnya sedangkan pemuda itu memutuskan untuk menetap di tanah kelahirannya,singapura.

"Apa kabar, barbie cantik?" sapa rio membuat gadis yang berada di hadapannya tertunduk dengan wajah merona malu.

"Ihh apaan sih kamu, rio? Aku bukan barbie tau. Oh iya kok kamu di jepang? Lagi ada pertandingan yah?"

Rio terkekeh sebelum menjawab, " itu kan memang panggilan aku buat kamu dari dulu, barbie. Aku di sini lagi ada kerjaan. Bukan tanding balap sih, tapi perusahaan papa ada tander di sini dan akulah yang di utus beliau untung menangani. Kamu sendiri? Mau mengunjungi keluarga yang di sini yah?"

"Iya, sekalian aku mau mempelajari budaya negara papa aku. Jadi yah aku mungkin bisa 3 atau 4 bulan lebih di sini. Eh ngomong-ngomong kita cari duduk lah, masa ngobrol sambil berdiri kan gak enak"

Rio-pun mengangguki ajakan yuki karena kalau boleh jujur sebenernya dia juga masih ingin lebih lama ngobrol berdua dengan gadis yang ada darah jepangnya tersebut.

Rio dulu sampai sekarangpun masih menyimpan rasa suka dan sayangnya dengan yuki hanya saja dia tidak berani mengungkapkan karena gadis itu sendiripun terlihat tidak memiliki rasa yang sama dengannya. Di tambah dia harus menetap di singapura dan yuki sendiri sibuk menjalani aktifitasnya menjadi public figur. Tapi dengan bertemunya dia dengan wanita pujaannya itu membuat rio berpikir mungkin saat ini waktu yang Tuhan beri untuknya. Dia tidak akan menyerah lagi dan semakin berusaha untuk membuat yuki mempunyai rasa yang sama padanya.

***

Hingar bingar music di sebuah club ternama di jakarta tidak membuat seorang pria terganggu. Malahan pria itu terlihat menikmati suasana tersebut. Sebotol vodka berada di tangan kanannya sementara tangan kirinya sibuk menggerayangi tubuh sexy wanita yang berada di sebelahnya. Alghazali telah berubah, ya pemuda itu alghazali. Pemuda itu setelah di tinggal kekasihnya yuki, menjadi pemuda yang suka dunia malam. Alghazali telah kembali seperti saat pemuda itu harus menyaksikan perpisahan kedua orang tuanya dahulu.

Al terlihat menikmati suasana tersebut, berbeda dengan para temannya yang hanya bisa menggelengkan kepalanya heran dengan kelakuan alghazali.

Sudah beberapa hari ini tepatnya setelah al berpisah dengan yuki, al sering masuk ke club malam dan pulang dalam keadaan tak sadarkan diri akibat kebanyakan minum alkohol. Para sahabat awalnya memaklumi tingkahnya, mereka berpikir mungkin al butuh pengalihan untuk bisa melupakan sosok yuki kato. Tapi lama-kelamaan mereka tak tahan dengan kelakuan al yang lebih terlihat ingin merusak dirinya sendiri. Belum lagi dengan gadis- gadis yang setiap malam selalu al sewa untuk menemaninya.

"Woiiii brow, gua tahu lu lagi patah hati tapi gak gini juga kali!!! Lu sudah terlihat seperti orang gila daripada laki-laki yang lagi patah hati! Kalau gini terus bisa-bisa lu mati karena overdosis kebanyakan alkohol"

Berril yang sudah tidak tahan melihatnya, mencoba menasehati sang sahabat yang sayangnya percuma karena al kini malah terlihat ingin menambah minuman laknat tersebut kedalam gelasnya.

"Hahahaha biarin gue mati, ril! Itu yang gua mau sekarang ini. Buat apa gue hidup kalau jiwa gue udah pergi!! PERCUMA!!! YUKIIIIIIII...."

Al berteriak di akhir kalimat memanggil sang mantan yang masih dia cintai. Air mata mulai jatuh dari kedua matanya membahasi pipi sang pemuda yang kini menelungkupkan kepalanya di meja bartender.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

simple loveWhere stories live. Discover now