03

884 137 49
                                    

"Aku pulang," ucap Yuna lantang setelah dia menginjakkan kakinya di dalam rumah.

"Yuna! Apa kau kehujanan?" Tanya Sooyoung setelah menghampiri Yuna.

"Kehujanan. Eonni lihat sendiri rambutku masih setengah basah seperti ini," jawab Yuna sambil menunjuk rambutnya yang sedikit lepek karena basah.

Sooyoung menyadari jaket tidak dikenalnya yang dikenakan oleh Yuna.

"Kau tadi pagi memangnya bawa jaket? Tidak, kan?"

"Ini? Um, tadi aku bertemu dengan teman lalu aku dipinjamkan ini." Yuna memutuskan untuk mengarang cerita. Kakaknya pasti akan kaget kalau tahu dia dipinjamkan jaket oleh orang asing yang baru dia temui beberapa menit yang lalu.

"Perempuan? Tapi ukuran jaketnya terlalu besar untuk seorang perempuan. Jadi kau dipinjamkan jaket oleh teman laki-laki?" Selidik Sooyoung.

"Iya teman laki-laki. Tapi aku dekat kok dengannya, jangan khawatir." Ucap Yuna meyakinkan.

"Hm. Yasudah, kau ganti dulu sana, aku akan buatkan makan."

Yuna masuk ke dalam kamarnya dan menyandar di balik pintu. Dia tersenyum kembali mengingat Seokmin. Perlakuannya padanya benar-benar membuat jantungnya berdegup.

Dia memeluk dirinya sendiri sambil terus mengenakan jaket. Dia mencium bau harum dari jaket tersebut.

"Harum. Dan hangat," gumam Yuna, tertawa geli dengan tingkahnya sendiri.

~

Seminggu setelah hari itu, Yuna menjadi lebih sering ke toko bunga, untuk menemui Seokmin. Dan Sujeong, yang selalu pulang bersamanya, dibuat heran.

"Ya, kalian menyadari sesuatu yang aneh dari Yuna tidak?" Tanya Sujeong.

"Apa?" Jiho balik bertanya.

"Akhir-akhir ini, kalau aku pulang sekolah bersama Yuna, dia suka mampir ke toko bunga tak jauh dari rumahku dan Yuna." Jawab Sujeong dengan heran.

"Oh, ya? Pantas dia sering melihat-lihat website tentang bunga-bunga dan semacamnya begitu. Tumben dia tertarik pada bunga." Sahut Eunbi, tidak kalah bingung.

"Tambahan, wajahnya juga terlihat lebih berbunga-bunga sekarang," celetuk Jiho.

"Bagaimana kalau kita ikut ke rumah Yuna sekarang?" Saran Sujeong.

"Selamat pagi!" Seru Yuna tiba-tiba sambil memukul meja tempat Eunbi, Jiho dan Sujeong berkumpul dengan kedua tangannya.

"Astaga!" Seru Jiho, terkejut.

"Sedang mengobrolkan apa? Rasanya aku ingin panggil tadi tapi kelihatannya asyik sekali, jadi tidak tega memanggil, hehe."

Eunbi menyadari sebuah kantung kertas yang dibawa oleh Yuna. "Isi kantung itu apa?"

Yuna mengangkat kantung kertas tersebut kemudian senyum sendiri. "Ini? Waktu kalian yang disuruh Woohee ssaem itu, aku kan pulang sendiri, lalu aku kehujanan. Kemudian aku dipinjamkan jaket, handuk dan payung oleh seseorang."

Jiho hanya menatapnya dengan alis berkerut. Begitupun Eunbi.

"Siapa?" Tanya Jiho dan Eunbi bersamaan.

"Sujeong tahu, kok."

Sujeong yang sedari tadi bertopang dagu mendengarkan Yuna, menegakkan posisi duduknya. "Aku? Tahu? Tapi kau tidak pernah memberi tahu namanya siapa!"

"Tuh, dia tahu." Balas Yuna sambil menaruh tasnya di bangkunya.

Sujeong mendelik. "Maksudmu, yang ada di toko bunga itu?"

flower shop | dokyeom, yuju✔Where stories live. Discover now