05

696 111 33
                                    

"Y-yakin makan malam?" Tanya Yuna lagi.

"Yup. Aku yakin sekali. Kau mau?" Seokmin balik bertanya.

Kenapa rasanya seperti dia mengajak kencan?

Tanpa sadar, Yuna mengangguk.

"Yes!" Seru Seokmin, terlihat sangat senang.

"E-eh, tapi-"

"Mungkin tak begitu seperti makan malam, aku tidak tahu dibolehkan pergi hingga malam lalu-"

"Hingga malam? Kau mau mengajakku jalan dari siang hingga malam??" Tanya Yuna, memotong perkataan Seokmin.

"Iya. Apa itu masalah?" Tanya Seokmin dengan polosnya--entah memang polos atau sengaja dipolos-poloskan.

"Kau tidak mau?" Tanya Seokmin lagi, nadanya seperti dibuat agar menjadi sedih.

Yuna menggoyangkan tangannya. "Bukan begitu! T-tapi-"

"Oke! Hari Sabtu depan! Aku bisa libur sehari, kok!" Potong Seokmin cepat.

"Seokmin-ah-"

"Harus setuju! Kalau tidak, kau tidak boleh bertemu lagi denganku!"

"Ya, perjanjian macam apa itu?!"

Seokmin menaruh tangannya di samping kanan dan kiri kaki Yuna dan memajukan tubuhnya hingga Yuna harus memundurkan tubuhnya.

"Harus setuju. Oke? Atau kau harus menciumku."

Sontak, pipi Yuna memerah dan gadis itu langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

"Aku bercanda." Seokmin kembali ke posisi semula dan tertawa. "Wajahmu lucu tahu. Langsung merah seperti itu."

Karena kesal dan malu, Yuna memukul Seokmin berkali-kali.

"Aduh, aduh! Sakit!"

Yuna langsung diam sambil melanjutkan menghabiskan makan siangnya yang semakin sedikit karena dibuat malu oleh Seokmin. Dia tak mau menatapnya, sampai membelakangi laki-laki itu.

"Yuna-ya~ kau marah?" Tanya Seokmin.

"Tidak."

Seokmin tertawa. "Kau kekanakkan sekali ya, begitu saja marah."

"Terserah."

"Kau benar-benar marah?"

"Menurutmu?"

Kemudian, Yuna mendapat kecupan di pipi kanannya dari belakang. Yuna langsung memegang pipinya dan membalikkan badannya. Terlihat Seokmin yang menatapnya dengan polos lalu tersenyum malu.

"Biar kau tidak marah lagi."

Yuna menghindari tatapan Seokmin. "M-mana mungkin aku marah lagi kalau kau seperti itu."

"Tapi aku malu dasar bodoh, bodoh!"

~

Di hari Seninnya, Yuna masuk ke sekolah dengan senyum yang lebih lebar dari biasanya.

"Ada apa Yuna?" Tanya Sujeong ketika melihat Yuna tersenyum sendiri di bangkunya.

"Aku sedang senang. Jangan hancurkan mood-ku." Sahut Yuna sambil menopang dagunya. Dia memegang pipinya ketika teringat apa yang terjadi di hari Minggu kemarin.

"Dia lebih aneh sejak bertemu Seokmin. Aku tahu dia sedang jatuh cinta tapi kenapa aku takut?" Tanya Eunbi pada Jiho.

"Aku setuju padamu, Eunbi." Kata Jiho.

"Sungguh, kau kenapa sih, dengan Seokmin?" Tanya Eunbi.

"Diamlah, aku akan diajak kencan oleh Seokmin hari Minggu nanti."

flower shop | dokyeom, yuju✔Where stories live. Discover now