Hana is Sick

9.9K 321 8
                                    

Suasana rumah Skylar hari ini sangat rusuh dipenuhi oleh suara Bella yang teriak-teriak dari tadi. Bukan tanpa alasan tapi Bella teriak untuk memarahi Alicia yang dari tadi merebut cemilannya. Padahal Bella mengambil cemilan itu dari lemari makanan di rumah Skylar.

"Aduh! Lo berdua ribut banget sih! Pusing nih gue!" protes Skylar karena tidak bisa menonton TV dengan tenang.

"Ya, sori, Sky. Ini nih, salahin aja tuh Alicia."

"Lah? Kok gue?"

"Kan lo yang ngambil cemilan gue dari tadi! Masa salah gue?"

"Siapa suruh lo gak mau ngasih gue. Gue kan mintanya dikit, tapi lo gak mau ngasih, yaudah gue ambil sendiri aja."

"Tapi kan lo bisa ambil lagi yang baru di bawah." balas Bella tidak mau kalah.

Perdebatan pun kembali terjadi di antara Bella dan Alicia. Jujur saja mereka sangat kekanak-kanakan. Bagaimana tidak, mereka bertengkar hanya untuk merebutkan sebuah cemilan, padahal di dalam lemari makanan Skylar masih ada banyak cemilan lain.

Skylar yang mendengar perdebatan itu untuk kesekian kalinya mulai merasa kesal karena pertengkaran mereka semakin mengganggu aktivitas nontonnya. Skylar pun memutuskan untuk keluar rumah mencari udara segar.

Saat gadis itu berdiri di pintu utama rumahnya, dia langsung dihampiri oleh Chiko, anjing pom peliharaannya.

Gadis itu berpikir sejenak, dari pada dia mendengar adu mulut Bella dan Alicia, lebih baik dia mengajak anjingnya untuk bermain di taman kompleks. Skylar pun menarik rantai anjingnya keluar rumah.

Rumah Skylar berada di kompleks yang lumayan elit dan dipenuhi oleh rumah-rumah besar. Kompleks itu juga memiliki taman yang lumayan luas sehingga banyak orang yang memilih untuk menghabiskan waktu sore mereka di taman untuk sekedar jalan-jalan ataupun berolahraga, karena taman itu juga memiliki lapangan basket dan sepak bola. Meskipun ukuran lapangannya tidak sebesar ukuran lapangan aslinya.

Hanya membutuhkan waktu lima menit untuk Skylar sampai di taman itu dari rumahnya. Gadis itu berjalan-jalan di pinggir taman bersama anjingnya.

Tapi tiba-tiba terdengar seseorang memanggil namanya yang membuatnya berhenti berjalan dan berbalik ke arah sumber suara. Di sana dia mendapati Hana beserta anjing kecilnya di samping kaki gadis itu.

Hana adalah salah satu teman Skylar di kompleks ini. Rumahnya hanya berjarak 5 rumah dari rumah Skylar. Dia dan Hana dari dulu memang sering membawa anjing peliharaan mereka ke taman kompleks.

"Lo gak ke lapangan?" tanya Hana.

Skylar mengerutkan keningnya. "Emangnya kenapa?"

"Biasanya kan lo selalu ke sana. Ada Alan dkk juga di sana."

"Yaudah, ke sana, yuk!" ajak Skylar dan dijawab anggukan oleh Hana.

Ketika mereka telah sampai di pinggir lapangan basket, terlihat beberapa anak laki-laki yang sedang bermain di tengah lapangan.

"Sky! Lo gak mau ikut?" tanya seorang laki-laki yang adalah Alan dari tengah lapangan ketika menyadari kehadiran gadis itu.

"Nggak deh, kalian aja yang main." Mendengar jawaban Skylar, Alan pun kembali fokus pada permainan mereka.

"Sky, kita ikut main yuk! Gue udah lama banget nih gak main basket. Kita ikut ya, ya, ya?" bujuk Hana.

"Gue mau aja sih, tapi-"

Belum sempat Skylar menyelesaikan ucapannya, Hana sudah memotongnya dengan teriakan gembira, "YEAY!" Mendengar teriakan Hana, Skylar spontan menutup kedua telinganya. Bukan apa-apa, masalahnya teriakan Hana sangat cempreng, walaupun suara yang paling cempreng adalah milik Bella, tapi suara Hana berada di peringkat kedua.

"Aduh! Hana! Berisik tau! Lo tuh main potong-potong aja!" protes Skylar.

"Sori, sori. Tadi lo mau ngomong apa?"

"Gue mau aja main, tapi siapa yang bakal ngawasin anjing kita?" tanya Skylar.

"Hm..." Hana terlihat sedang berpikir. "Kita tinggalin aja di pinggir lapangan. Kalau hilang, gue yang tanggung jawab." ucap Hana yang tetap mencoba untuk membujuk Skylar.

Sekarang gantian Skylar yang berpikir, menimbang-nimbang ucapan Hana. "Oke. Tapi kalau anjing gue hilang, lo tanggung jawab ya."

"Iya, janji." ucap Hana lalu melepaskan rantai anjingnya dari genggaman tanganya. Skylar pun melakukan hal yang sama.

"Woi! Kita berdua ikut main ya," ucap Hana setengah berteriak sambil berjalan ke tengah lapangan bersama Skylar.

"Oke. Lo tim Bryan, Skylar tim gue," usul Alan.

Mereka pun mulai bermain. Setelah 20 menit bermain, wajah Hana terlihat pucat. Skylar yang menyadari hal itu merasa khawatir pada Hana yang sudah tidak mampu untuk berlari lagi. Skyla langsung menghampirinya karena kebetulan ia sedang tidak memegang bola.

"Han, lo gak pa-pa? Kalo udah capek kita istirahat aja," ucap Skylar.

Hana hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan Skylar langsung membawanya ke bangku taman di pinggir lapangan.

"Lo mau air gak?" tanya Skylar sambil menyodorkan sebotol air dan langsung diterima oleh Hana.

"Sky, Hana kenapa?" tanya Alan saat mereka semua berjalan mendekat ke arah Hana dan Skylar.

Setahu Skyla, Hana memang tidak bisa ikut olahraga yang terlalu berat. Dia tidak boleh kelelahan. Hana memiliki penyakit yang Skylar tidak tahu apa namanya. Gadis itu tidak pernah bertanya tentang penyakit Hana karena takut Hana tersinggung. Dulu saat mereka baru berteman, Hana hanya memberitahu Skylar bahwa dia tidak boleh kelelahan. Ada beberapa kegiatan yang tidak boleh dia lakukan, karena orangtuanya sangat takut jika dia sampai kelelahan. Oleh karena itu, Hana hanya mengikuti home schooling.

"Dia kecapean kayaknya." jawab Skylar. "Lo udah baikan, Han?" lanjutnya dan dibalas anggukan oleh Hana.

"Gue anterin pulang ya?" tawar Skylar.

Hana menganggukkan kepalanya seadanya.

"Eh, eh, tunggu, Lo yakin dia bisa jalan dalam keadaan kayak gini?" tanya Alan tidak yakin, "Mending gue gendong aja sampai rumah dia." usul Alan.

"Yaudah, tapi gue ikut ya. Ntar nyokap bokap dia kira lo apa-apain lagi." balas Skylar.

"Bro, gue duluan ya," pamit Alan pada teman-temannya, lalu menggendong Hana di punggungnya.

Skylar dan Alan berjalan berdampingan menuju rumah Hana.

"Rumah Hana di mana?" tanya Alan yang masih menggendong Hana di punggungnya. Mendengar pertanyaan Alan, Skylar langsung menunjukkan arah rumah Hana yang tidak jauh dari rumahnya.

Saat mereka sudah tiba di depan gerbang putih itu, Skylar memencet bel rumah itu. Tidak lama, seorang pria paruh baya berseragam satpam keluar dari dalam.

"Saya temannya Hana, Pak. Saya cuman mau ngantar Hana." ucap Skylar yang membuat satpam itu terkejut saat melihat tubuh Hana yang sedang digendong oleh Alan.

"Yaudah, dek, adek langsung bawa masuk ke dalam aja." Satpam itu mempersilahkan kedua orang itu masuk.

Baru saja tiba di depan pintu utama rumah Hana, seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah. Skylar mengenalnya, wanita itu adalah ibu Hana.

"Astaga! Hana kenapa?"

***

Ketua OSISWhere stories live. Discover now