Guitar

6.9K 253 7
                                    

Koridor SMA Trinity mulai ramai dipenuhi murid-murid yang sedang berjalan menuju kelas masing-masing. Ada juga yang sedang mengambil beberapa buku dari dalam lokernya yang terletak di pinggir koridor, membuat lorong itu semakin padat. Termasuk Skylar yang sedang mengambil beberapa buku.

Setelah menutup pintu lokernya, Skylar berjalan menuju kelasnya seorang diri. Ya, sendiri. Skylar tidak tahu Alicia dan Bella ke mana. Yang jelas, dari tadi ia tidak melihat keduanya. Mereka berdua bagaikan hilang di telan bumi setelah kejadian kemarin di taman.


Saat Skylar tiba di depan kelas Matematika, ia langsung melangkah masuk ke dalam. Karena kebanyakan bangku sudah ditempati oleh murid-murid lain dan yang tersisa hanya satu, jadi mau tidak mau Skylar harus duduk di situ. Bangku itu berada teoat di samping bangku Gavin yang sedang fokus membaca buku.

"Pagi, waketos," sapa Gavin tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.


Skylar yang baru saja ingin menduduki bangku itu langsung memasang wajah kesalnya.

"Jangan marah-marah gitu dong... Ntar cepet tua lho," cibir Gavin.

"Siapa yang marah?" tanya Skylar berusaha kelihatan setenang mungkin.

Gavin mengalihkan pandangannya dari bukunya. "Ekspresi lo pas gue nyapa tadi," Gavin menjeda ucapannya dan menunjuk wajah Skylar, "Dan lo yang gak mau balas sapaan gue udah nunjukin semuanya," lanjutnya.

Skylar mendengus. "Yaudah... Pagi, Gavin. Gue jelasin ya, gue gak marah, gue cuman KESEL!"

"Terserah, deh," balas Gavin lalu kembali mengalihkan pandangannya ke bukunya tadi. Sedangkan Skylar pun kembali sibuk sendiri pada urusannya.

Skylar mulai merasa risih dengan keheningan yang menyelimuti mereka itu. Keheningan itu membuatnya canggung, hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk bersuara. "Vin, lo tau sesuatu gak tentang kabar Alicia sama Bella?"

"Emang mereka kenapa?" tanya Gavin balik.

"Ya gue gak tau, makanya gue nanya ke lo," Skylar memutar bola matanya malas.

"Dih? Emang gue temennya? Kan lo yang temenan, harusnya lo lebih tau dong," balas Gavin yang sekarang sudah mengalihkan pandangannya dari bukunya ke arah Skylar. Kali ini lelaki itu langsung menutup bukunya.

"Soalnya mereka kemarin sempat berantem terus sampe sekarang gak ada kabar sama sekali. Mereka juga gak keliatan dari tadi," ucap Skylar menjelaskan.

"Masa mereka gak masuk cuma gara-gata itu?" komen Gavin.

"Yaudah deh kalo lo gak tau, ntar gue yang cari tau aja," ucap Skylar.

"Eh, bukan cuman lo, gue juga bakal bantu lo nyari informasi tentang mereka kok. Lo kan udah ngasih tau gue, itu artinya lo percaya sama gue. Jangan pendam masalah lo sendiri, gak baik, ntar lo depresi lagi," ucap Gavin.

"Sialan lo ngatain gue depresi," protes Skylar.

Gavin terbahak ketika mendengar protesan Skylar.

***

Bel pulang sekolah berbunyi. Seperti biasa, murid-murid langsung berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Ketua OSISWhere stories live. Discover now