Believe

854 70 11
                                    

Holla.... selamat malam, udah pada tidur ya?
Happy Reading!

Author Point Of View

Jam menunjukan pukul 04:30 terlihat sepasang suami/istri masih terlelap. Mereka berdua adalah Devan dan Veranda, hingga beberapa menit Devan mulai menggeliatkan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya dan segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Devan segera beranjak dari kasurnya tersebut,dilihatnya Istri tercintanya masih tertidur lelap.

Devan mulai berjalan menuju lantai dua lebih tepatnya kamar Shania, sesampainya ia didalam kamar Shania dilihatlah putri kesayangannya masih terlelap dengan infus yang masih terpasang dan selang oxygen yang masih terpasang dihidungnya.

Devan berjalan mendekati sofa, lalu ia sedikit berjongkok di pegang-lah bahu Boby dengan lembut.

"Bob"

Devan mulai membangunkan Boby, terlihat Boby mulai menggeliat dan mulai menetralkan pandangannya yang samar.

"Om Devan. Shania sudah siuman?" Tanya Boby.

Devan menggeleng."Belum Bob. Kamu disuruh pulang sama papa kamu, lagian ini juga udah waktunya kamu untuk ibadah?"

"Tapi Om Boby masih ingin disini, masih ingin menjaga Shania" Jelas Boby.

"Percaya Bob. Shania tidak akan kenapa-kenapa. Om tadi malam sudah meminta salah satu suster untuk menjaga Shania" Devan meyakinkan Boby.

"Tapi Om..."

Devan memotong pembicaraan."Kamu tidak perlu khawatir Bob. lagian kamu juga harus sekolah, nanti bisa kesini lagi kapanpun kamu mau untuk menjaga Shania." Boby mengangguk pasrah.

.

.

.

Sang raja matahari merangkak naik dengan perlahan, hingga benar-benar terlihat cahaya silau masuk kecelah-celah pintu balkon kamar Shania sampai akhirnnya Andelo terbangun dari mimpinya. Dilihat-lah samping kirinya yang sudah tidak ada Boby, lalu ia melihat kearah Shania yang masih sama tanpa ada gerakan kecil dari Shania.

Andelo berjalan keluar kamar Shania menuju dapur, terlihat Maminya sedang menyiapkan sarapan untuk Papinya itu.

"Loh Mami enggak ke rumah sakit?" Andelo menatap heran Ve yang masih memakai baju sehari-hari bukan seragam putih tebal.

"Kamu berangkat kuliah siang kan Ndrew?" Andelo mengangguk.

"Mami kerumah sakit kok, tapi nanti soalnya Mami masih harus periksa keadaan adik kamu sama Celine dulu" Jelas Ve.

Andrew mengangkat sebelah alisnya."Bukannya Papi tadi malem bilang sudah ada suster yang merawat Shania?"

"Iya... biarlah Mamimu ini, dia ingin menunggu sampai adikmu sadar" Ucap Devan yang mulai menyeruput teh buatan istrinya itu.

"Terus Boby kemana?" Tanya Andelo. Devan menyeruput kembali teh-nya itu hingga habis lalu ia menghampiri Andelo.

"Boby sudah pulang sejak pagi tadi" Jelas Devan.

"Mario?" Andelo bertanya lagi.

"Dia sudah berangkat tadi" Jawab Ve

"Ayo Mi kita ke kamar Shania" Pinta Devan.

Kini ketiganya mulai meninggalkan ruang makan, munuju kamar Shania.

Saat Devan hampir menapakkan kaki di tangga langkahnya terhenti.

"Maaf Tuan. Susternya sudah menunggu di ruang tamu" Ucap satpam dirumah Devan tersebut.

"Oh ya sudah antar suster itu ke kamar Shania" Jelas Devan.

What Can I Do For Someone?Место, где живут истории. Откройте их для себя