Bagian 4

2.3K 17 1
                                    

Malam minggu, jam 19.00. Sudah jadwal bagi genk sok cool untuk nongkrong di café. Kali ini, café yang akan mereka kunjungi berbeda dari biasanya. Setiap malam minggu, mereka biasa mencari café yang belum mereka kunjungi sekaligus cari referensi buat tempat nongkrong sepulang sekolah. Malam itu, seperti biasanya Rony selalu datang duluan. Apalagi itu café rekomendasinya untuk nongkrong malam itu kepada teman-temannya.

Rony baru duduk di kursi café dan membaca menu yang sdah tersedia di meja, tak lama kemudian datanglah pelayan wanita yang selalu menjadi dominasi di café-café.

" Bisa kutulis pesananmu? "

" Ya. Aku ingin pesan Latte dan macaron. " Pesan Rony sambil masih menatap menu.

" Ada lagi? "

" Tidak. Terima ka....sih... Rianti? " Rony terkejut saat memalingkan pandangannya dari menu ke pelayan café.

" Rony... " Rianti terkejut lalu menundukkan pandangannya.

Rony masih tak percaya dengan penglihatannya. Rianti. Baju maid. Buku menu. Buku pesanan. Bolpoin. " Pelayan café? "

" Pesananmu akan siap 5 menit lagi. "

" Rianti, T-tunggu. " Rony menggapai lengan Rianti.

Klintiing... Bunyi pintu terbuka. Tanda pelanggan datang.

Gawat!!! Itu teman-teman Rony.

Rony menoleh dan dia melihat teman-teman sok coolnya datang dan mereka sedang menoleh mencari-cari cowok gondrong cat merah. Dari wajah Rianti melihat segerombolan anak-anak sok cool dari sekolahnya, tertangkap ekspresi terkejut dan ketakutan oleh Rony. Membuat Rony harus berbuat sesuatu. Tapi, yang Rony paling khawatirkan dari semuanya adalah Romy, tukang gossip murahan.

" Sial, anak itu dateng! " Gumam Rony

" Rianti, cepat ke belakang. Suruh pelayan lain untuk mengantar pesananku. "

" Baik. Tapi, lepaskan tanganku. "

Rianti segera ke belakang. Rony melambaikan tangannya memberi tanda pada kawan-kawannya yang sok cool itu untuk menghampirinya. Langsung saja mereka menghampiri Rony dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

" Wah, ini café rekomendasi lo! Bagus juga. " Kata Rafa (ketua genk, orang tuanya donator paling tinggi di sekolah)

" Iya, tempatnya bagus, nyaman. Tapi, gue kok nggak pernah tau ya disekitar sini ada café. " Tambah Chiko (pencetus ' Cool band ' di sekolah, orang tuanya pencetus ekskul music di sekolah)

" Ye, lo tau apa'an. Lo ngeremin drum aja di ruang music sekolah biar beranak, jarang nongkrong bareng kita sih. " Sahut Jack (suka ngutang di kantin dan orang yang selalu ngajak bu kantin kejar-kejaran lantaran selalu ditagih utang sama bu kantin, padahal orang tuanya orang terkaya no. 3 se-indonesia)

" Ketimbang elo Jack, anak orang kaya tapi selalu ngutang ama bu kantin. " Omongan nggak nyambung dari Romy (anak kumel, lusuh, dan tukang gossip. Tapi, ternyata anak orang kaya yang selalu kesepian karena ditinggal orang tuanya yang selalu sibuk di pulau pribadi mereka)

" Mulai ngawur deh omongannya kalo gini. Diem woy!!! " Bentak Rony (anak nakal di sekolah dan satu-satunya anak gondrong yang selalu selamat dari cukuran masal di sekolah lantaran anak pemilik sekolah, Papanya pemilik sekolah dan Mamanya artis papan atas dan sedang naik daun. Keduanya bercerai. Mereka semua tahu kalo Papa Rony pemilik sekolah dan mereka juga orang tua Rony bercerai. Tapi, mereka tidak tahu kalau Laura Tania, artis dan model top papan atas yang sedang naik daun itu adalah Mamanya)

" Silahkan. " Kata seorang pelayan wanita yang kali ini bukan Rianti mengantarkan pesanan Rony dan meletakkannya di atas meja.

" Lo udah pesen? " Kata Jack.

" Iya, dong. Gue kan anak yang rajin dan suka menabung, gue selalu dateng lebih dulu dari lo pada, jadi gue pesen duluan. " Ejek Rony.

" Dodol!!! " Bentak Jack.

Rianti Maid LoverWhere stories live. Discover now