Bagian 16

574 10 0
                                    

-Di taman-

Rianti menuntun Rony sampai ke taman. Setidaknya mereka di sana bisa duduk sejenak. Karena Rianti tidak kuat mengantar Rony sampai ke rumahnya. Lagipula, Rianti seorang gadis, gengsi mengantar seorang laki-laki pulang. Eh, nggak deng. Rianti nggak tahu rumah Rony. Hehehe.

Mereka duduk di bangku taman.

Mereka terdiam sejenak. Rianti terlalu kaku untuk membuka pembicaraan.

Lalu di keluarkannya sebotol air mineral dari dalam tasnya.

" Nih. " Kata Rianti sambil menyodorkan air mineral.

" Makasih. " Balas Rony sambil menerimanya.

Diminumnya air itu mencapai setengah botol.

GLEK GLEK

AHH... LEGAAA...

" Eh~ di acara makan malam rutin, kamu bawa air putih? " Tanya Rony tiba-tiba.

" Kamu tahu kan, di sana kita dikasih minum apa*? Nggak ada air putih di sana. Padahal, air putih penting banget. Apalagi sesudah makan. Akan membersihkan saluran usus dari sisa-sisa makanan yang dicerna yang masih menempel di saluran usus. "

*Minum sirup

" Air putih juga penting buat ginjal. Dengan begitu sistem ekskresi kita jadi lancar. Dan tubuh pun sehat. " Tambah Rianti dengan tersenyum seakan lupa dengan masalah yang sedang ia alami.

" Oh, gitu ya... Kalau gitu aku akan rutin minum air putih setiap hari! " Kata Rony dengan semangat

WOY! Kalian ngomongin apa sih? Jalan ceritanya jalan ngawur WOY!

-----

Mereka terdiam.

" Sebenarnya, kamu kenapa sih? Kenapa lari? " Tanya Rony pelan.

Rianti tidak menundukkan kepalanya. Didalam hatinya, ada rasa bersalah yang besar pada Rony.

Rianti diam. Seakan menyusun kata-kata diantara banyak kata dalam otaknya. Ia membuka mulutnya dari diam, tapi kata-kata itu seolah hilang. Ia jadi terbungkam.

" A-aku... " Lalu bangkit dari duduknya.

Rianti tak kuasa menceritakan apa yang terjadi, ia terlalu malu bila mengakuinya langsung di depan Rony. Jadi, untuk mengalihkan pandangannya, ia berdiri dan membelakangi Rony dengan beberapa langkahnya.

" Rony... Apa yang udah aku lakukan ke kamu itu jahat. "

" Lho, kamu kok ngomong gitu? "

Iya, kok kamu ngomong gitu? Harusnya Cinta ADDC2 yang ngomong gitu. Hahaha.

Be seriously.

-----

Rianti mengurungkan niatnya. Lalu Rony bangkit.

" Kamu nggak capek ya lari-lari gitu? " Kata Rony.

" Kenapa sih kamu ngejar aku? Harusnya, kamu biarin aja aku ketabrak truk trus aku mati. Buat apa aku hidup. Kalau jalan ceritanya gini?! "

Rony memegang kedua lengan Rianti.

" Kenapa kamu ngomong gitu? "

Rony mengguncangkan tubuh Rianti. Nada suaranya naik.

" Apa dengan kamu mati, semuanya akan baik-baik aja?! "

Hati Rianti bergetar mendengar kata-kata itu.

" Mana Rianti yang kukenal? Rianti yang nggak pernah menyerah menjalani hidup sebagai tulang punggung keluarga dengan menjadi pelayan cafe dan satu-satunya siswa miskin yang dapat beasiswa karena berprestasi di sekolah? Mana?! "

" Denger ya! Siapa pun kamu, selama kamu masih hidup. Kesempatan itu masih ada! Dan kamu bisa merubah keadaan kamu. "

Catet!

Rianti makin tergetar hatinya mendengar kata-kata itu meluncur dari mulut seorang Rony.

Mata Rianti berkaca-kaca. Lalu ia memejamkan matanya sejenak.

Rianti melepas tangan Rony dari lengannya.

" Aku nggak peduli! " Kata Rianti lalu pergi dengan berlari.

Kali ini, Rony membiarkannya berlari. Rony merasa, Rianti butuh waktu untuk sendiri. Rony menatap langkah Rianti dari kejauhan.

Rianti Maid LoverWhere stories live. Discover now