Chapter 9

3.9K 328 8
                                    

Hari mulai sore, jadwal perkuliahan pun berakhir. Taehyung membereskan barang barangnya terlebih dulu.

" tae ayo kedepan bersama " ajak jimin

" ah ne . ayo " taehyung beranjak dari duduknya membawa ranselnua dan berjalan bersama jimin.

" kai hyung mana ?"

" dia masih ada kelas " jawab taehyung seadanya " ah aku harus mengambil mobilku dulu , kau tak apa ke gerbang sendiri ?"

Taehyung mencibik kesal " aku bisa, memang kau pikir aku balita eoh "

" hahaha aku kan hanya bertanya, yasudah aku duluan tae . aku takut kekasihku menunggu di parkiran sana "

" ne, jja pergilah kasian yoongi hyung " Jimin mengusak rambut taehyung dan langsung pergi.

Taehyung menghela nafas dan melanjutkan langkahnya , taehyung memutuskan memilih taxi untuk mengantarkannya ke apartemen.

Sesampainya taehyung langsung keluar dari taxi tersebut lalu masuk ke apartemennya , menaiki lift memijit angka 5 tak lama pintu lift terbuka taehyung melangkahkan kakinya kearah apartemen bernomor 355 , taehyung langsung memijit bel nya beberapa kali.

" yak ! jungkook buka ," teriak taehyung dengan terus memijit bel " JEON JUNGKOOK !!! "

" kemana bocah itu, apa dia belum pulang ? haaiishhh lalu bagaimana ini, aku bahkan tak tau pass nya berapa. ya tuhan kenapa bisa bocah itu tak memberi tau pass nya. aaaghhh " taehyung menyandarkan punggungnya di pintu lalu mengeluarkan handphonenya " isssh aku bahkan tak mempunyai kontaknya, bagaimana ini "

Taehyung duduk di lantai dengan menekuk lututnya " apa aku menelpon eomaa saja ?" taehyung menggelengkan kepala " aniyo,aniyo tidak boleh. nanti eomaa khawatir . ahh dasar bocah menyebalkan haiissh" taehyung mengacak rambutnya kesal.
°
°
°
Sedangkan orang yang memiliki apartemen baru saja selesai dengan jadwal kuliahnya , jungkook baru daja keluar dari kelas bersama hoshi.

" kau langsung pulang ?" tanya hoshi

" menurutmu ?"

" menurutku kau memang harus pulang, tunangan mu pasti menunggumu untuk membu_"

Tak

" yak jeon ! kau selalu memukul kepalaku. haaaiisshh kalau otakku tak bisa berpikir lagi apa kau mau tanggung jawab hah !"

Jungkook mendegus geli dan menatap hoshi " itu salahmu, karena terus memanggilnya dengan sebutan tunanganku !"

" gila , dia memang tunanganmu bodoh !"

" kau yang bodoh ! kita hanya berpura pura ingat itu. aaagghh apa harus aku robek mulutmu hah "

" yak kau benar benar menyeramkan. bagaimana bisa aku memiliki sahabat sepertimu "

" kau beruntung mempunyai sahabat setampan aku " ujarnya percaya diri

" daebak ! ketampananku tak jauh denganmu jeon !"

" terserah lah , aku duluan " jungkook langsung masuk kemobilnya dan menyalakan mesinnya lalu pergi.

Setelah 30 menit jungkook membawa mobilnya dan langsung memarkikan mobil. ia lantas keluar dari mobil menuju ke apartemen nya, sesekali bernyanyi untuk mengusir keheningan sakin asyiknya bersenandung sendiri jungkook sudah keluar dari lift, ia berjalan kearah apartemenya langkahnya sempat terhenti matanya menatap orang yang tengah memeluk lutut dengan menenggelamkan wajahnya di antara lutut. " gembel mana yang bisa masuk gedung apartemen sini " desis Jungkook

Jungkook mendekat kearah pintu apartemennya , lalu ia menepuk nepuk bahu orang tersebut " permisi , bisakah kau minggir "

"... "

BackstreetWhere stories live. Discover now