lima

14.1K 1.2K 121
                                    


karena ada mereka, aku bisa bertahan sejauh ini

0o0o0

"Jimin-ah,"

"Ne Hyung?" Jimin menoleh pada kakaknya yang menghampirinya di ruang depan rumah mereka. Jimin mendudukkan dirinya, tangannya bergerak melepas sepatunya.

"kau baru pulang? Habis bermain dengan Taehyung? Bagaimana keadaanya?" tanya pria itu lagi.

"tidak Hyung, aku pulang latihan dance. Aku kesal sekali kenapa hari ini harus ada latihan mendadak! Padahal aku sudah berencana untuk bersenang-senang dengan TaeTae hari ini," sungut Jimin. Ia kini menaruh sepatunya di rak.

Sebenarnya Jimin ingin sekali melempar sepatunya begitu saja, tapi mengingat ada Hyungnya disini, Jimin harus meletakkan sepatunya dengan baik atau kakaknya itu akan menghadiahinya seperangkat omelan beserta jitakan di kepalanya.

"JungSoo Hyung?" Jimin memanggil pria yang 12 tahun lebih tua dari dirinya itu.

"kau tidak pergi bersama Taehyung hari ini?" tanya Jungsoo memastikan, "temanmu yang lain?"

"semuanya sibuk. Kami ada kegiatan masing-masing. Karena itu, kami semua berencana menginap di rumahnya besok dan berpesta semalam suntuk," Jimin tersenyum yakin sembari mengepalkan tangannya.

"oh, bicara tentang keadaan TaeTae, dia terlihat baik sih.. meski agak aneh," Jimin kembali berucap sembari melangkah ke kamarnya.

Jungsoo memandang punggung adiknya yang menghilang di balik pintu kamar, ia tahu seberapa dekat Jimin dan Taehyung. Mereka bahkan sepertinya saling mengenal sejak mereka bisa bicara dan berjalan. Apa jadinya kalau Jimin tahu mungkin hari ini hari terakhirnya mengobrol dengan Taehyung.

"besok Taehyung tidak ada di rumah Jimin-ie.." lirih Jungsoo.

--

"Hyung! Ya! Berhenti mengeroyokku! Hei!" seruan—atau lebih cocok disebut raungan—Taehyung menggema di ruang tengah keluarga Kim. Sementara gelak tawa dari Daehyun dan Baekhyun terdengar semakin keras.

"berjuanglah Tae!" seru Daehyun sambil mengayunkan stik xboxnya dengan semangat. Sementara Baekhyun duduk di sofa menonton pertarungan mereka dengan mangkuk popcorn di tangan.

"Hyung!!" seruan Taehyung kembali terdengar diiringi teriakan girang Daehyun.

"kau kalah Tae," ucap Daehyun.

"Hyung curang! Tak memberiku kesempatan balas menyerang!" seru Taehyung kesal dengan pipi menggembung.

"hukumanmu Tae, ingat kau sudah berjanji!" Baekhyun mengulurkan ponselnya.

"ini ketiga kalinya kau kalah Tae, artinya satu selca jelek, aegyo, dan satu video aegyo. Mengerti?" ucap Daehyun.

"aku tahu, dasar menyebalkan! Aku janji akan cepat sembuh dan mengalahkan kalian dalam game ini," sungut Taehyung sembari mengambil ponsel Baekhyun.

Pemuda bersurai cokelat itu memilih-millih effect yang akan digunakannya. Kemudian mengangkat ponsel Baekhyun lebih tinggi daripada wajahnya dan mulai bergaya. Selesai membuat video, ia memasang wajah sejelek mungkin dan mengambil foto wajah jeleknya itu.

"aku akan mengalahkan kalian dan merekam video kalian dengan gaun Imo, lihat saja," geram Taehyung saat mengembalikan ponsel Baekhyun.

"aku tidak sabar menunggu," timpal Baekhyun dengan nada mengejek. Namun Daehyun sangat tahu, Baekhyun rela berpakaian seperti apapun asalkan Taehyung ada bersama mereka lebih lama lagi.

Tomorrow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang