empatbelas

13.8K 1.2K 356
                                    


Sebenarnya, dimana tempatku seharusnya berada?

----

Jimin memandang sekitarnya. Padang rumput luas, udara sejuk, dan langit berwarna pastel dengan bulan menggantung ditengahnya.

Jimin memandang sekitarnya kebingungan. Dimana dia sebenarnya?

Seekor kupu-kupu biru melintas di depannya. Dan entah dorongan dari mana, Jimin mengikutinya. Ia menapaki jalan setapak yang mmbelah padang rumput hingga mencapai sebuah gapura yang tingginya sekitar lima meter dengan lebar tiga meter. Banyak tanaman rambat yang meliliti gapura itu membuat gapura itu terlihat sangat tua, namun juga terlihat artistik di saat yang bersamaan.

Ada tulisan di puncak gapura.

 Sayangnya sulur-sulur itu menutupinya, bahkan beberapa sepertinya agak rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayangnya sulur-sulur itu menutupinya, bahkan beberapa sepertinya agak rusak.

Ja..de.. ěve,

Jimin mengernyit membaca huruf yang masih bisa terbaca. Bahasa macam apa itu? Ja de eve? Semacam batuan mulia? Bodoh.

Jimin menghiraukan semua pikiran bodohnya tadi dengan menggelengkan kepalanya. Tangannya terulur hendak menyentuh gerbang ganda taman yang setinggi dirinya. Gerbang hanya terlilit sedikit sulur, namun . Namun belum pemuda itu menyentuhnya, gerbang itu membuka untuknya. Seakan mengijinkan dirinya memasuki taman lebih dalam.

Jimin melangkah memasuki taman itu perlahan dan dengan segera ia berdecak kagum. Taman itu memiliki air mancur di tengahnya. Sekeliling air mancur itu ditumbuhi berbagai macam sansviera dan semak semak berbunga mungil. Sepanjang mata memandang, pepohonan kecil namun rindang terlihat menyegarkan mata. Banyak semak semak kecil dan petak-petak bunga berwarna warni memanjakan mata. Kursi-kursi kayu bertebaran di seluruh penjuru dengan lampu kecil disampingnya. Dan jalan setapak di bawah kakinya kini dilapisi batu-batu alam kecil yang membentuk pola-pola abstrak.

Namun satu hal yang paling menarik perhatian Jimin adalah sebuah rumah pohon yang berdiri di sudut taman. Dengan ayunan tergantung di bawahnya. Ayunan itu bergerak pelan dan Jimin bisa melihat seseorang menduduki ayunan itu.

Tanpa banyak berpikir, Jimin melangkahkan kakinya kesana. Dan dalam waktu kurang dari tiga menit, ia hanya berjarak tiga meter dari rumah pohon. Ia mendongak memperhatikan rumah pohon itu. Dilihat dari mana pun rumah pohon ini benar-benar mirip rumah pohon yang ada di rumah Taehyung.

Jimin menurunkan pandangannya, ia mendapati seseorang berambut cokelat yang menduduki ayunan membelakanginya. Kupu-kupu biru yang diikutinya tadi terbang di sekitar pemuda itu.

"Tae," panggil Jimin pelan.

Pemuda itu berbalik dan memandang Jimin.

"Park Jimin?"

----

"Bagaimana keadaan Taehyung?" Tanya Baekhyun setelah Jungsoo melakukan rutinitas hariannya melakukan pengecekan pada keadaan Taehyung.

Tomorrow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang