sembilan

11.8K 1.2K 140
                                    

Orang tua bodoh,
-Byun Baekhyun

[ ]

Hampir lima jam duduk di depan ruang operasi, Baekhyun mulai merasakan pegal pada punggungnya. Ia meregangkan tubuhnya sejenak, kemudian memandang layar setinggi tubuhnya di sebelah kanan pintu ruang operasi. Tulisan disana menyebutkan nama Taehyung dan operasi yang kini tengah dijalaninya.
Baekhyun menghela napas, ia bosan sungguh. Tapi rasanya tidak ingin meninggalkan tempat ini. Ia kembali memandang pintu dengan gelisah,

"jangan sampai menyerah, Taetae."

"Baek," seorang wanita dengan tas putih dan beberapa bungkusan di tangannya menatapnya dengan wajah khawatir.

"Sora Noona," bisik Baekhyun. Suaranya serak karena tidak minum apapun sejak tadi pagi.

"Jungsoo memintaku datang tadi pagi, kau pasti belum makan apapun. Ayo, kita ke kantin dan beli sesuatu untukmu," ajak Sora.

"tidak mau," Baekhyun berujar keras kepala. Ia melipat tangan di dada dan memandang Sora dengan tatapan tertajam yang bisa dibuatnya.

"Baek, kau mau jatuh sakit?" Sora berkata dengan nada mengancam,

"akan kuadukan pada Imo dan Samchon."

Baekhyun menghela napas keras, dari sekian banyak wanita di dunia ini, kenapa Jungsoo harus menikah dengan sepupunya?

"kenapa Noona selalu bawa ibu-ayahku setiap mengancamku melakukan sesuatu?" sergah Baekhyun.

"karena hanya ada tiga orang yang bisa mengatasi seorang Byun Baekhyun. Orang tuanya, dan Kim Taehyung," Sora tersenyum sedih diakhir katanya. Memang benar, Byun Baekhyun adalah orang yang terlalu keras kepala, dan hanya orang-orang yang disebutkannya sebelumnya lah yang bisa mengendalikan sifat pemuda itu.

"terserah Noona," sergah Baekhyun. Namun kakinya tetap melangkah mengikuti Sora ke kantin rumah sakit.

"kau yang sengaja menyimpan berkas pemeriksaan Taehyung di meja belajarnya?" pekik Sora saat Baekhyun mulai menyantap makanan yang dibawanya. Bocah itu menolak makanan kantin dan lebih memilih melahap makanan yang seharusnya untuk Jungsoo.

Baekhyun mengangguk dengan mulut penuh.

"aku bahkan menyabotase amplopnya dan menutupi seluruh lambang rumah sakit. Rasakan bagaimana rasanya mencari dalam tumpukan jerami," Baekhyun menjawab setelah menelan makanannya. Raut wajahnya menampakkan kemarahan terpendam.

"kau cari mati," sergah Sora.

"mereka yang cari mati," Baekhyun mengoreksi.

Sora bergidik melihat raut marah sepupunya yang super galak itu. ia sudah bisa membayangkan sebagaimana menyeramkannya pertempuran antara Baekhyun dan kedua orang tua Taehyung. dan ia memutuskan, ia tidak akan ikut campur dalam urusan ini.

888

Jimin menutup pintu kamarnya tergesa. Sungguh, ia merutuki rasa ingin tahunya yang begitu besar sampai mengikuti Sora saat wanita itu izin pergi keluar untuk akan memeriksakan kandungannya hari ini. Dan ia mengikutinya, hanya untuk memastikan Taehyung tidak ada disana. Karena ia tahu, Sora selalu memeriksakan kandungannya di Rumah sakit tempat Jungsoo bekerja.

"Nyonya Park," Resepsionis yang sepertinya sudah sangat mengenal Sora menyapa, sementara Jimin melakukan segala hal yang bisa dilakukannya untuk berkamuflase tanpa terlihat kentara.

Ia bisa mendengar Sora menanyakan Jungsoo, dan dijawab dengan Jungsoo masih berada di dalam ruang operasi. Mereka bercaka-cakap sebentar masalah kandungan Sora. Jimin sedang mendengus dan mengomel tentang wanita dan segala gossip mereka saat ia menyadari Sora beranjak dari lobby dan memasuki salah satu lorong.

Tomorrow [Completed]Where stories live. Discover now