Prolog

70.8K 6.5K 1K
                                    

Kalian pernah membayangkan bumi diserang badai salju tanpa henti?

Aku tidak perlu membayangkan, karena aku benar-benar mengalaminya.

Indonesia, Juni 2035

"Selamat siang, saya Lina Delia melaporkan langsung dari Jalan Jendral Sudirman, Balikpapan. Semua warga nampak berlarian keluar rumah melihat hujan salju yang sedang terjadi. Ini merupakan fenomena langka di Indonesia..."

"Hendra Putra melaporkan langsung dari istana kepresidenan Bogor. Presiden Adisuryo telah menyatakan seluruh Indonesia siaga satu bencana..."

"Di sini Andri Bagaskara melaporkan langsung dari Bundaran HI, Jakarta. Terlihat di belakang saya, jalanan lengang tanpa mobil dan tanpa pejalan kaki. Salju yang turun kian deras setiap harinya membuat warga memilih menetap di rumah..."

"Saya Abimanyu melaporkan langsung dari depan gedung walikota Palembang. Kericuhan terjadi sejak tadi pagi, ratusan warga berdemo menuntut perlindungan dari bencana yang membunuh ribuan warga Palembang..."

"Kembali bersama saya Gladis Freya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Sudah tiga minggu bencana badai salju terjadi. Korban meninggal dunia akibat hipotermia dan kelaparan bertambah setiap harinya. Hingga hari ini, tercatat sekitar enam ribu korban meninggal dunia..."

Indonesia, Juni 2235

Sudah genap dua ratus tahun sejak badai salju pertama melanda bumi. Sejak saat itu, salju perlahan menimbun kehidupan bahkan membunuh jutaan manusia. Seluruh daratan habis dikubur salju. Tidak ada lagi tumbuhan hijau dan sumber air, bahkan matahari hanya bersinar beberapa jam sehari karena hujan salju pasti datang.

Untungnya, tidak semua manusia terbunuh dalam kejadian mengerikan itu. Sebelum badai salju terjadi, pemerintah Indonesia membangun Graha tak jauh dari Jakarta. Graha adalah sebuah benteng besi seluas ratusan hektar berisi pemukiman serta segala sistem penunjang. Lima belas ribu manusia bisa hidup di dalamnya, terlindung dari hujan salju, hipotermia dan bahaya lainnya.

Namun mesin dan sistem di Graha tidak dibangun untuk bertahan selamanya, hanya untuk seratus delapan puluh tahun saja. Setelah itu, semua mesin akan rusak dimakan usia dan Graha akan sama saja dengan padang salju.

Graha, Juni 2235

Direktur Argus bersama ketujuh dewan Graha, mengirim sekelompok remaja yang telah lolos serangkaian tes untuk mengarungi padang salju. Misi mereka adalah mencari padang hijau yang sudah pulih dari badai salju sehingga bisa dihuni.

Para anggota misi hanya punya dua kemungkinan. Pertama, mereka berhasil menemukan padang hijau dan semuanya bisa hidup bahagia di sana. Kedua, mereka gagal dan seluruh umat manusia mati bersama mereka.

---

*Read*
-BERSEKUEL
-UNTUK 15+ MAY CONTAIN DISTURBING AND HARSH CONTENTS. PLEASE BE A WISE READER :)

Hai, aku penulis amatir jadi masih banyak kesalahan (typo, tanda baca, dkk) tapi aku akan selalu berusaha memperbaikinya demi kalian *busungkan dada* Siap-siap membaca cerita menegangkan, berbumbu cinta, dingin, bikin mual dan mungkin tidak masuk akal. Nikmatilah, maka semua akan baik-baik saja (?)

Oh iya, ini cerita ASLI ideku sendiri, terinspirasi oleh tv serial The 100 dan kecintaanku terhadap salju~ Mohon apresiasi, kritik dan saran yang jujur serta bersifat membangun. Komentar yang bersifat menghina akan kuabaikan seperti mantan yang kini sudah jauh di sana (?)

Well, selamat membaca!!

Well, selamat membaca!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Bawah Nol (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang