16

40.9K 5.4K 79
                                    

Bel tanda pulang pun berbunyi, murid-murid langsung berhamburan keluar kelas. Di dalam tersisa Mark, Taeyong dan Briell.

"Yel mau balik bareng gak?" Tanya Mark.

"Lo balik duluan aja, gue mau ngambil surat hukuman di miss hani. Lagian sekarang kan ada basket, lo gak basket?"

"Gak ah males hehehe"

"Dih males, dikit lagi mau tanding woi" Kata Briell.

"Iya kapten, lusa gua basket dah" kata Mark.

"Janji harus ditepatin!"

"Iya Briella, dahh!" Pamit Mark.

Tanpa menyadari Taeyong masih ada di kelas, Briell keluar dengan sikap cerianya. Taeyong merasa Briell kembali ceria dan mungkin Briell mulai melupakan dirinya.

"Lo mikirin apaansi yong," kata Taeyong bermonolog.

Taeyong yang sama dengan Briell yang harus mengambil surat hukuman, langsung beranjak dari tempat duduknya.

Ruang BP

"Nih kamu tanda tangan dulu disini" kata Hani menyerahkan kertas.

"Besok kamu harus kumpulkan lagi kertas ini, tapi sudah ditanda tangani orang tua." Kata miss Hani.

"Iya miss, kalau gitu saya pamit dulu" kata Briell tanpa basa basi dan keluar dari ruangan BP.

Saat briell keluar dari ruang BP, dia berpapasan langsung dengan Taeyong.

Santai dong mukanyaa

"Kenapa harus ketemu lagi?" Batin taeyong.

===========

"Gini banget dah hidup guee" keluh Briell.

Kini briell sedang duduk disalah satu bagian kursi penonton lapangan basket yang berada di dalam sekolahnya alias indoor. Selain sejuk karena AC, Briell juga nyaman disini karena sepi.

Pintu lapangan basket kebuka, orang itu menutup pintu dengan kasar membuat Briell kaget dan penasaran.

Yaelah segala ada yang dateng, gue lagi pengen sendiri

Briell ngeliat ke arah kirinya, orang itu adalah makhluk yang ingin sekali briell jauhi sekarang.

Taeyong.

Dengan perban masih dikepalanya, Taeyong berjalan santai menuju barisan pojok tempat duduk sporter basket.

Briell sekarang bingung, apakah dunia sesempit ini? Sehingga di setiap tempat ia bertemu Taeyong terus menerus.

Entah taeyong sadar akan keadaan atau tidak, yang jelas kini Briell terus melihat ke arah Taeyong.

Taeyong memakai earphonenya dan menatap handphonenya dengan tatapan kosong.

Taeyong lo baik-baik aja kan?

Handphone Taeyong bergetar.

"Buruan gue gak punya banyak waktu"

"maksud lo apa?"

"Gue gak percaya"

"Ja-di?"

"Gue gak ada masalah sama sekali sama dia"

"Liat aja apa yang dia bakal lakuin, bakal gue tontonin"

"Semuanya?"

"Gue bingung la"

"Gue tutup, bye"

la?

Tadi yang nelfon vella?

Selesai berbicara dengan seseorang di dalam teleponnya, Taeyong langsung berdiri dari tempat duduknya. Dengan wajah dinginnya dia pergi begitu saja. Taeyong pun menutup pintu lapangan basket dengan kasar.

Sebenernya ada apaansi?

La? Vella?

Atau orang lain?

Mereka ngomongin siapa si di telfon?

Pasti ada hubungannya sama kejadian tadi

Briell terus menerus berpikir tentang percakapan taeyong di dalam telepon.

Briell langsung menghubungi Yuta, karena kini tempat curhatan dan tempat Taeyong bercerita adalah Yuta

"Plisss angkat telfonnya yutt"

Akhirnyaa

"Yuta"

"Iya kenapa yel?"

"Pliss gue mohon banget bantuin gue, lo cari tau sekarang taeyong kemana"

"Maksud lo?"

"Tadi gue gak sengaja denger percakapan taeyong diteleponnya, trus dia langsung pergi tapi mukanya serem bangett, gue mohon yut"

"Iya iya, lo dimana?"

"Di lapangan basket, tadi taeyong juga ke lapangan basket, tapi dia gak ngeliat gue. Kata gue telepon tadi ada hubungannya sama kejadian tadi yut"

"Iya tenang aja, gue bakal cari tau"

"Makasih yut"

"Iya sama-sama, gue tutup ya yel"

"Ya bye"

Briell terus menerus berpikir tentang kejadian tadi pagi dan kejadian percakapan taeyong di telepon.

Saat sedang berpikir, ada beberapa orang ramai masuk ke lapangan basket, mereka adalah Johnny, Ten, Yuta, Taeyong, Dooyoung dan Mark.

Lah? Taeyong balik lagi?

Mark juga?

"Eh briell, lo ngapain?" Tanya Mark saat melihat briell, sontak semuanya langsung melihat kearah Briell.

"Nungguin ekskul basket lah" jawab Briell se-santai mungkin.

"Oiya, bukannya lo lagi gak pengen ekskul?"

"Emang. Gua mau main bentar, trus baru balik hehe" kata Mark.

"Yel, lo dari tadi disini?" Tanya Dooyoung.

"Iya, abisnya gue bingung mau kemana" jawab Briell.

"Yaudah ayo main aja. Gue sama anak-anak ke bawah dulu ganti baju" kata Yuta.

Sialan, yutaa lo pengen gue pites?

"Hah? Ya-yaudah," kata Briell.

"Yaudah kalau gitu kita kebawah dulu ya yel" kata Johnny

"Oh iya kak" kata Briell.

Dan akhirnya Briell terpaksa bermain basket dengan Taeyong dan Mark.

========

"Yel ayo turun!" Teriak Johnny di lapangan basket.

"Gue gak main dulu kak! Gue mau keluar bentar lagi" kata Briell yang asik sama handphonenya.

"Yah yaudah, tapi lo basket kan?"

"Iya gue basket! Yaudah kak gue pergi dulu" Kata briell sambil melambaikan tangannya.

"Pamitnya sama Bang johnny doang nih?" Ledek Yuta.

"Iya elah, eh semua gue pamit!" Teriak Briell dan langsung pergi dari lapangan basket.

Saat briell baru saja menutup pintu lapangan basket, ada yang menepuk pundaknya.

"Astaga! Siapa sih?" Kata Briell kaget dan langsung membalikan badannya.

"Vel-la?"

"Sttt jangan berisik! Ayo ikut gue" kata Vella menarik tangan briell.

"Gue gak mau ada masalah lagi vel, cuman gara-gara taeyong lo jadi kayak gini" kata Briell melepaskan tangan Vella.

"Meningan lo ikut gue dulu, nanti disana bakal gue ceritain semuanya" balas Vella.

========
Next.

Ice | taeyong ✔ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang