43

23.7K 2.7K 200
                                    

Seminggu telah berlalu, kini briell sudah kembali seperti semula. Tapi ia pun tetap masih dalam pengawasan dokter. Sang dokter pun juga berkata, briell tidak boleh menjalani olahraga yang berat ataupun membuat tangan dan kakinya lelah.

Seminggu ini pun, Taehyung tidak pernah menampakan dirinya kepada briell. Selama ini ia menjadi seseorang yang penutup, dingin, tidak banyak bicara. Apalagi saat kekalahan tim basketnya yang membuat dirinya semakin terpuruk.

Saat ini briell sudah kembali ke sekolah seperti biasanya, briell sengaja datang pagi karena ingin mengejutkan taehyung bahwa dirinya sudah sembuh.

Selama dua puluh menit menunggu di kelas, briell tidak melihat tanda-tanda kedatangan taehyung di kelas.

"Briell!!" Teriak Seulgi dari pintu kelasnya.

Seulgi berlari memeluk briell diikuti irene,joy, dan wendy.

"Lebay lo ah kemaren juga udah ketemu," kata briell.

"Ya kita kan nyambut lo karna masuk sekolah lagi yeu" omel seulgi.

Briell menjawab hanya tertawa.

"Eh gue ke perpus ya?" Tanya briell.

"Yah kita kan baru aja dateng" kata joy.

"Elah ntar pulang bisa main lagi," kata irene.

"Yaudah gue ke perpus ya." Pamit briell.

Briell sengaja berjalan melewati koridor untuk mencari taehyung di taman belakang sekolah. Saat ia membuka pagar, ia melihat taeyong dan eunha.

"Udah ngerti kan?" Tanya taeyong.

"hm, jadi di kaliin dulu gitu ya kak?" Tanya eunha.

Taeyong mulai menjelaskan lagi.

Sejak kapan mereka akrab?

GUE NYESEK

Karena kesal, briell langsung menutup pintu pagar dengan kencang dan tidak sengaja menabrak pintu lab biologi disamping taman belakang.

"Aww" pekik briell sambil memegang keningnya yang baru saja menabrak pintu.

"Briell?"

"Hm hai heheh," kata briell.

"L-lo ngapain disini?" Tanya taeyong.

"Mau ke perpus" jawab briell.

Canggung banget stagaa

"Perpus bukannya lewat sana ya?" Kata taeyong sambil menunjuk koridor yang bersebrangan.

"Tau kok gue, cuman tadi kebelet jadinya ke kamar mandi dulu."

Harus biasa ajaa

"Yaudah gue ke perpus dulu," kata briell.

Saat briell ingin pergi, taeyong menarik tangan briell.

"Lo gapapa kan?" Tanya taeyong.

"Gapapa apanya?"

"Hm gajadi."

Briell hanya tersenyum tipis lalu bergegas pergi karena air matanya akan keluar.

"Anjir gue kenapa nangiss" kata briell masuk ke dalam kamar mandi dan menghapus air matanya dengan kasar.

Di dalam kamar mandi briell terus menerus menangis hingga ada seseorang mengetuk karena briell terlalu lama di dalam, briell memutuskan keluar walaupun dengan mata sembab.

"Oh kak briell, ma-maaf ya kak."

"I-iya gapapa kok," jawab briell.

Briell membasuh wajahnya dengan air agar tidak kelihatan bahwa dirinya baru saja menangis, lalu pergi menuju perpustakaan.

Ice | taeyong ✔ [TELAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt