5 [Mereka]

905 62 5
                                    

"Ashton!!,calum!!!,Mike!!!" Teriak Bethania setelah mengetuk pintu rumahnya Perempuan itu tidak Tau mereka bertiga sudah pulang atau belum , karena mobil kakaknya tidak ada di tempat biasanya. Mereka tidak tinggal satu rumah , tapi satu RT

"Sabarr!!!!"

Teriak seseorang dari dalam , yang gadis itu tebak adalah Calum Hood , saat di buka pintunya , melihatkan seorang berkulit sawo matang dan memiliki hidung besar, dengan gemas Bethania mencubit hidung seseorang dihadapanya. 

"Hai lum, Idung cintaku , idung jambuku" ucap Bethania dengan sedikit semangat , calum berdecak kesal. karen perilaku Bethania yang sangat amat menjijikan menurutnya.

Suka banget ya buat orang kesel Wkwkwk batin Bethania bangga, itu salah satu keahlianya

"Hai ash , Mike , cal"sapa Bethania, setelah menyapa mereka , gadis itu pergi ke kamarnya dengan menahan rasa sakit kepalanya membiarkan kepalanya menyentuh kapuk berselimut kain putih dan abu abu itu . lalu membayangkan , bagaimana rasanya tidur cepat agar ia tau bagaimana detik detik kematian datang.

Oh dan Ashton,  ia baru saja pulang dari Australia dengan membawa amplop coklat besar. 

Bethania menatap amplop coklat itu ngeri.

Here we go

***

Gadis itu terbangun karena mendengar suara ribut di bawah, ia berdecak kesal, sambil mengusap kepalanya kasar ia mendudukan tubuhnya "diem woy!" teriak Bethania, tapi tetap saja ramai, yaiyalah bayangkan 4 suara lelaki yang sudah pubertas otomatis nge bass dibandingkan dengan suara cempreng Bethania .

Pengen pindah planet ..... batin Bethania

Tiba tiba saat ia hendak berdiri , kepalanya mulai sakit , ia memijit pelipisnya pelan, dengan tangan dan tubuh yang rasanya sakit semua Bethania meraba tempat tidurnya , mencari letak ponselnya berada, setelah berhasil menemukanya, ia mencari aplikasi bernama Line

Semoga HP Ashton di bawa ash sendiri .  batin Bethania jika tidak, hancur sudah rahasianya

Ia membuka aplikasi Line dengan tangan gemetar mencari nama Ashton dengan susah , setelah ketemu langsung tanpa babibu. Ia mengetikan

Gue gamau mati sekarang, masih banyak mimpi yang belum gue raih.

Bethania i. ; ash gue gamau mati sekarang Anterin guekedgkfkter

Tangannya lemah tidak bisa mengetik satu huruf untung saja terkirim, Bethania sangat membenci kelemahan, ia sangat benci, seharusnya ia tidak butuh bantuan orang, tapi ia mendapatkan, Bethania sangat membenci ketika orang melihatnya sakit atau rapuh , apalagi Luke

astaga ga gue ga boleh keliatan lemah , keliatan sakit , lawan Beth ,batin Bethania terus menerus . ia merasa dirinya tidak kuat dibandingkan yang lain, ia merasa iri, iri akan segala hal, iri akan tertawa terbahak bahak, iri seseorang yang setiap harinya memakan makanan enak, tidak dicampuri dengan obat, iri dengan orang yang bisa bermain basket dan sepak bola. 

ia iri. 

Bahkan Bethania benci bau rumah sakit, tapi Bethania tetap mencoba tidak terlihat sakit, Bethania iri kepada seseorang yang berani menyatakan perasaanya kepada Luke sedangkan dirinya? ia takut umurnya tidak terlalu panjang untuk menyatakan perasaanya, tersampaikan tidak tersampaikan

penyesalan berada di akhir bukan? jika di depan namanya penasaran, 

Bethania menidurkan badanya dengan pelan, sedikit gerak dia bisa muntah atau pusingnya bertambah. 

disisi lain Ashton yang sedang bermain kartu berhenti lalu mengecek ponselnya yang baru saja berdenting, membaca pesan dari Bethani Ashton langung bergegas pergi menuju kamar Bethania, tidak memperdulikan panggilang teman temanya. 

tidak peduli jika ketahuan, karena nyawa adiknya lebih penting. sesampainya dikamar Bethania Ashton membuka pintu dengan cepat, ia melihat Bethania berbaring dengan tetesan darah dihidungnya , bukan tetesan lagi tapi aliran darah.

"Beth Beth " tangan Ashton menepuk-tepuk pipi Bethania pelan , membuat mata Bethania tetap terbuka, membuat kesadaran Bethania tetap terjaga, Ashton sudah setengah panik, bahkan snagat panik, paniknya bertambah setiap detik 

"ash.." ujar Bethania sangat lemah, bahkan sudah hampir tak terdengar Ashton mengangguk dan menggendong adik kesayanganya di punggungnya, agar leih mudah

"aduh.. obat lo habis ya?" tanya Ashton sambil mengambil berjongkok mengambil sepatu Bethania, setelah itu Ashton berjalan cepat menuju pintu belakang Susah untuk mencerna perkataan Ashton , ia hanya mengangguk yang berarti menandakan 'iya'

Ashton sengaja melewati pintu belakang agar temanya tidak tau, Ashton benar benar menyesal tidak ada disamping adiknya saat penyakit adiknya kumat. 

Bethania mencoba rilex, melupakan segala kejadian dan penyakitnya ,ia hanya ingat senyuman Luke, Ashton, Calum dan Mike.

senyum Luke , narkoba termanis, ia selalu ketagiahan

senyum Mike , idiot, selalu membuat ia tertawa

senyum ashton, mempesona , selalu membuat siapa saja tertarik. 

senyum Calum, menyebalkan , tapi selalu membuatnya gemas. 

Bethania berterimakasih kepada Tuhan dan siapa saja yang memberikan ciptaan yang paling indah dalam hidupnya, kebahagiaanya sudah terpenuhi, sekarang ia akan bertanya kepada orang mati. 

'apakah mati itu sakit?' dan

1..2..3..

Jangan mati sekarang

Gelap

A/N : Ehe:3 voment ini juga udah di revisi, o iya ini emang pendek oke! jadi......... ya gitu deh, yauda bodo , babay!

Love You GooodbyeWhere stories live. Discover now