Save Ur Time When you have it

1.2K 80 21
                                    

Dapat ku ingat dengan jelas tentang seberapa inginnya paman itu untuk bersekolah dahulu.
Sehingga mungkin.. Ia bisa menggapai impiannya.

Seberapa inginnya anak-anak yang ku temui depan mini market memiliki seragam sepertiku -beberapa bulan yang lalu.

Serasa sedih dan kecewa.

Banyak yang mampu tapi tak memanfaatkan fasilitas sekolahnya dengan baik.

Banyak generasi cerdas tapi terhalang biaya.

Mikroskopik.

Banyak yang hanya pandai berbicara tapi tak melakukannya.

I can, but i can't.
Aku--,
baru menyesal ketika ku sadari impianku hanyalah sebuah impian. Ketika ku sadari impian hanyalah bulan-bulanan dari diriku.

Jarum suntik yang sudah berulang kali dipasang hanyalah akan menjadi saksi bisu kesedihanku.

Percuma. Aku sudah tak bisa bergerak banyak. Hanya sampai disini,

"Dulu.. Paman hanya bisa bersekolah sampai tingkat menengah pertama. Karena kurang biaya, paman akhirnya memutuskan pindah dan tidak lagi bersekolah dengan memilih bekerja... baik itu jadi kuli bangunan, jual koran, dan lain sebagainya.
Karena itu.. Terkadang paman merasa aneh ketika melihat ada yang menyia-nyiakan sekolahnya begitu saja. Mereka seharusnya sadar jika hidup mereka tidak seperti mati esok." aku mengingat paman yang mengantarku ke sekolah dengan motornya tertawa kecil.

"Apa kau pernah mendengar kalimat 'Beribadahlah layaknya kau mati esok dan bekerjalah layaknya kau akan hidup selamanya' nak?"

Ku anggukkan kepalaku. Beliau kembali tersenyum. Serasa hatiku mencelos melihatnya dari kaca spion. "Berusahalah untuk menggapai impianmu nak karena paman yakin kau bisa. Sebelum kau menyesal."

.....maafkan aku paman. Benar, aku pasti 'bisa', tapi untuk saat ini... aku tak yakin dengan itu.




























































Boboiboy Taufan
Waktu kematian: xxxx x xx

From Me To U [BoBoiBoy]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz