💙 leeF I tahW

293 26 10
                                    

¤ Kenapa? - Air

Aku memang bukan orang yang suka berbasa-basi. Lebih senang bersepi ria dibanding berada dalam keramaian.

Saat dikelas, kau akan gampang menemuiku. Aku akan dengan senang hati mengambil tempat dibelakang pojok kelas. Kau tak akan kesusahan mencari tempat dudukku dan menungguku jika ada yang ingin kau bicarakan.

Senang menyendiri bukan berarti tak mau bergaul kan? Aku sadar manusia hidup untuk bersosialisasi. Jadi aku tidaklah menutup diri seperti yang biasa orang pikirkan.

Pemikiran orang... Humm.....

Aku mau bertanya, bagaimana respon kalian dalam menghadapi... Orang yang suka sesama jenisnya?

Tak apa kan aku membicarakan hal seperti ini? Aku hanya mau mendengar pendapat orang lain diluar pendapatku.

Biar ku cerita.

Aku punya teman sekelas. Dia laki-laki sama sepertiku. Namanya akan ku rahasiakan. Dan aku tak begitu dekat dengannya.

Awalnya tahun ajaran sekolahku berlangsung damai. Hingga ditahun kedua mulai beredar gosip-gosip aneh tak jelas. Dan aku tak mengacuhkan itu.

Oke, lanjut ke tahun ketiga. Tahun penentuan para pelajar di negeri beribu budaya ini.

Gosip tahun lalu semakin menjadi-jadi. Dan aku juga menjadi tau apa tema dari gosip itu.

Salah seorang dari teman kelasku adalah seorang penyuka sesama jenis. Gay.

Tapi apapun gosip itu, aku tak mau percaya apalagi mengacuhkannya.

Hingga, dia yang biasanya kulihat lompat-lompat riang sana-sini menjadi seorang yang penyendiri.

Jarang lagi teman kelasku yang lainnya menegurnya kecuali bersama dengan kecanggungan yang dibawa oleh mereka.

Inginku tak mengacuhkannya. Aku masih tak percaya gosip itu benar.

Dan seperti biasa, aku kembali tidur kala tak ada lagi yang harus ku lakukan dikelas.

Pagi ini, Gempa, salah satu sahabatku memanggilku keruang OSIS. Dia membicarakan tentang gosip itu dan memintaku untuk membicarakannya langsung ke orangnya.

Gempa khawatir jika akan terjadi perundungan disekolah ini. Dan katanya, guru-guru serta pihak sekolah lainnya pun begitu.

"Kenapa harus aku?"

"Kau satu kelas dengannya. Walau tidak begitu akrab, mungkin dia tidak akan terlalu sungkan membicarakannya."

"Itu hal sensitif, Gem." Peringatku. Siapa tau saja Gempa lupa.

"Aku tau. Makanya aku meminta bantuanmu."

"Aku tak mau."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Kau yang bicara, aku akan temani dan diam. Setuju?"

Gempa menganggukkan kepalanya, "Oke, thanks before."

Pulang sekolah segera ku ajak dia yang ku maksud ke perpustakaan.

From Me To U [BoBoiBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang