Aku tak tau. Aku hanya sedang merasa emosi. Ketika tak sengaja Gempa menjadi tumpahan amarah yang telah lama ku tahan.
Piring yang dipegangnya jatuh. Kaget atas bentakanku tiba-tiba.
"KARENA AKU YANG MERASAKANNYA!!!"
Jujur akupun kaget mendengar suaraku sendiri. CK, SEHARUSNYA TAK BEGINI!
"Kak Taufan mau kemana!!!!!?"
Aku tak mempedulikan panggilannya. Aku tak mau marah didepannya.
Ku tutup mataku kala melihat betapa buruknya Halilintar menghajar segerombolan siswa nakal yang entah datang darimana mencari ribut dengan kami.
Sebuah pukulan ku layangkan kala ada seseorang yang siap mengukungku.
"MUNDUR SAJA HALI!" Semakin lama mereka semakin banyak. Bodoh kalau mau mati tak layak seperti ini. Tanpa ragu aku menarik Halilintar menjauh diiringi dengan segala umpatannya.
Kami bersembunyi dibalik tempat sampah besar tengah kota.
Suara kaki bergemuruh. Umpatan lain ikut menyusul, bukan dari Hali.
"Siapa sih mereka!?" Desisku kesal.
Halilintar mendengus, mengusap kasar sudut bibirnya. "Mana aku tau?"
Kondisi acak-acakan begini adalah hal pertama yang paling ku benci dalam hidupku. Aku tak bisa pulang ke rumah. Ada seseorang yang akan dengan senang hati menatapku prihatin dan kecewa disana.
"Aku bermalam dirumahmu."
"Terserah. Dasar menyusahkan." Kata Hali. Membuat kedua sudut bibirku sedikit naik.
Sepedas apapun ucapannya dia takkan pernah menolak permintaan temannya kalau hal itu memang tak dirasanya buruk.
Aku sungguh mensyukuri kehidupanku. Memiliki orang-orang yang mau menerima ku apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To U [BoBoiBoy]
FanfictionJika kau menganggap hidupmu tak berharga, maka bernafaslah menggunakan tabung oksigen. Aku percaya tak lama kemudian anggapanmu itu akan berubah. [BoBoiBoy©ANIMONSTA]