Sorry - Pada Suatu Hari (2.0)

386 36 50
                                    

"Gemesss!!" Taufan tak henti-hentinya menutup mulut melihat betapa menggemaskannya persahabatan dari dua gadis berhijab dalam sebuah konten Youtube dihadapannya.

Kedekatan keduanya seperti tak ada palang bernama sungkan sedikitpun. Mungkin siapapun akan iri melihat kedekatan mereka berdua.

Taufan sungguh ingin memiliki orang didekatnya seperti dua gadis itu. Satu saja. Taufan benar-benar tak akan mengecewakan seseorang itu.

Yang bisa mengerti dirinya dan selalu ada untuknya. Yang akan bersedia lari ke rumahnya bila ia sakit.

"Oi! Apa yang kau nonton?" Seorang remaja berperawakan tinggi tiba-tiba menepuk bahunya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Oi! Apa yang kau nonton?" Seorang remaja berperawakan tinggi tiba-tiba menepuk bahunya. Mengambil duduk disamping Taufan.

Remaja itu mendengus melihat apa yang terpampang dihadapannya saat ini.

"Oh mereka.." gumam Fang. Ya, remaja itu. Sekaligus teman Taufan.

"Kau kenal mereka? Seorang Fang kenal mereka!?"

"Hah? Iyalah! Video keseharian mereka kan benar-benar menghebohkan. Menutupi tontonan kesukaanku di Youtube." Dengus Fang lagi terdengar sedikit kesal.

"YA KAN MEREKA LUCUUU!! Mana bisa membuat orang-orang merasakan kasih sayang antara mereka berdua lagi! Uggghhh!! Gemas!" Taufan mengoceh heboh.

"Gaya saja kau." delik Fang semakin kesal.

"AKU INGIN SATU ORANG SEPERTI MEREKA BERDUA!!" Gebu Taufan.

Fang mengernyit sendiri dibuatnya. Ia memilih bungkam untuk saat ini. Ikut menonton bersama Taufan.

Tak salah jika Taufan mengatakan hal diatas. Interaksi dua gadis berhijab itu memang terlihat menggemaskan. Bisa membuat orang orang iri ataupun cemburu melihatnya.

Sayangnya Fang tidak. Karena ia sadar ada orang yang sama menyayanginya seperti yang diimpikan banyak orang. Walau caranya beda dari dua gadis berhijab itu.

"Kh!" Dengusan lagi. Seringain kecil muncul tak terduga dibibir tipis milik Fang kala manik gelap itu berpaling sebentar dari tontonan.

Halilintar dan Gempa disana sedang berunding menyusun nama kepengurusan kelas serta pembagian jadwal piket kelas ditahun ini.

"HUWAAA!!" Taufan serasa ingin gegulingan saja melihat manisnya interaksi dua gadis berhijab itu. Rasanya ia semakin ingin memiliki dan cemburu.

"Bro, lihat depan! Kau punya apa yang kau mau dan mungkin lebih baik kepekaannya dari dua gadis itu!"

"Mana ada. Ngaco(merepek) kau Fang!"

"Apa anda buta?"

"Huh! Mulutnya tolong dijaga ya!" Protes Taufan cepat. Mengalihkan pandangannya dari benda persegi panjang ditangannya. Akhirnya.

"Benar-benar... Ternyata kau buta sungguhan!" Sindir Fang membuat kerutan didahi Taufan terlihat semakin dalam. "Padahal punya banyak orang yang peduli, direspon tak acuh begitu. Miris, iri terhadap apa yang dimiliki orang,-- padahal dimiliki juga oleh diri sendiri" sambungnya sambil mengambil alih handphone Taufan untuk ia mainkan gamenya.


"Aish, kalah pula!" Umpatan ke sekian kali.

"Dasar tidak peka kau, Fan. Sudahlah! Ambil hpmu! Membosankan!! Hah... Bisa-bisanya Gempa tahan sama orang sepertimu.." Fang berlalu pergi mengacau teman lainnya untuk main game online bersama.

"......"

Apa?

"Hali? Lanjutkan saja

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Hali? Lanjutkan saja. Aku mau ke kantin beli makanan buat kak Taufan soalnya."

"Ikut. Mau ketoilet juga. Sekalian beli coklat dingin."

"Oh, jom!"

From Me To U [BoBoiBoy]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant