Rendezvous

13.4K 784 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepulang sekolah, Lala langsung melesat keluar sekolah menuju café tempat janjiannya dengan Daniel. Sudah satu bulan kiranya ia menjadi seorang stalker dari Ije, dan siang ini ia sengaja mengajak Daniel ke café untuk mengintrogasinya. Walau Daniel sudah tahu ada maksud terselubung Lala, ia untungnya tidak menolak.

Lala siang ini akan mengintrogasi Daniel seputar gossip Ije dan Aul, yang baru ia dengar. Ada yang bilang Ije dan Aul kini sedang pacaran, ada lagi yang bilang kalau Ije yang pengen ke Aul tapi Aul tidak, dan masih banyak lagi.

Lala sudah duduk manis di salah satu meja café bagian dalam yang dibatasi sekat bata dengan dua buah minuman yang tersaji di depannya. Di depannya teronggok cup Americano yang masih belum tersentuh karena si empunya belum datang. Daniel sengaja meminta Lala untuk menitip dipesankan Americano tadi.

Kling Kling!

Daniel masuk ke dalam café dan langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh café. Dilihatnya ada seorang gadis yang duduk di bagian pojok yang di sekat bata. Daniel langsung mengenali gadis itu meski ia duduk memunggungi pintu masuk. Ia lalu berjalan ke meja gadis itu dan langsung duduk di depannya.

Daniel langsung menyesap Americano-nya setelah ia duduk. Lala melihat ke Daniel dengan agak sebal karena ia membuatnya menunggu agak lama di café.

"Lama." sewot Lala.

"Harus nunggu gerbang parkiran dibuka dulu soalnya," terang Daniel.

Lala berdehem sedikit seolah kode untuk memulai kearah pembicaraan sebenarnya.

"Ije sama Aul itu, emangnya beneran pacaran?" tanya Lala to the point.

Lala memang tergolong gadis yang tidak terlalu suka basa basi. Menurutnya basa-basi untuk hal yang sepenting ini tidak lagi berguna.

Daniel melihat ke arah Lala sambil menyesap minumannya dengan tenang. Ia sudah bisa menebaknya kalau Lala mengajaknya kesini untuk mengintrogasinya lagi. Daniel hanya menggeleng menanggapi Lala.

Lala mendesah lega saat tahu hal itu. Entah kenapa ia yakin kalau Daniel berkata jujur. 

Aneh, padahal biasanya ia termasuk orang yang sangat curigaan, apalagi pada Daniel. Ah, atau mungkin ia hanya berusaha percaya supaya menyenangkan hatinya saja? Entahlah.

"Tapi Ije naksir sama Aul udah dari lama." kata Daniel sambil menggigiti sedotan seperti kebiasaannya lagi. Lala kembali melihat Daniel dengan tatapan antusiasnya.

"Terus?" tanya Lala.

"Aulia ga pengen ke Ije, kan dia pengennya ke gue," ujar Daniel malah seperti bangga kalau dirinyalah yang diinginkan oleh orang yang disukai Ije.

"Heran deh gue sama Kak Aul. Cowo sekelas Ije ditolak, tapi cowo begajulan ga jelas kayak lo, malah dikejar kejar." cibir Lala dan melemparkan tatapan intimidasinya pada Daniel.

LOVELORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang