kupu-kupu seksi

581 112 4
                                    

O-zone (61)

"Semangat ujian terakhirnya!!!", teriakku didepan Mikey, Cal dan Luke yang sedang duduk gelisah dibangku kantin.

Aku terkekeh melihat mereka yang ternyata bisa ngerasa gelisah juga.

Aku kira itu gak berlaku buat anak abnormal kayak mereka.

"Cmon. Jangan gitu lah. Bawa santai aja.", ujarku sambil mencomot kentang goreng Calum.
"Tenang mata lu leunca. Sekarang matematika sama kimia njir.", ujar Luke sambil memutar bolamatanya.
"Lah mending. Gua ekonomi sama geografi anjing.", Cal ikut memutar bolamatanya. Berbeda dengan Cal dan Luke yang sibuk ngedumel, Mikey lebih memilih untuk diam dan bertapa mendekatkan diri dengan Tuhan.

"Berdoa jir kek Mikey. Lu mah bedua ngedumel mulu.", aku memutar bolamataku.

Tiba-tiba bel berbunyi. Mereka berdecak dan mendesah kesal secara bergantian.

"Meet me after school! Lets have fun.", aku terkekeh melihat mereka berjalan juntai tanpa memperdulikan ocehanku.

-skip-

Aku duduk dikantin tepat setelah aku menjemput Stella, Bry dan jean. Sekarang kita menunggu Cal, Luke dan Mikey keluar dari kelas masing-masing.
"Kita mau kemana sih? Ih masa gue ke sekolah pake baju bebas.", oceh Jean.
"Iya jir kan sekarang libur.", tambah Bry.
"Kita mau ngapain sih?", tanya Stella. Aku memutar bolamataku.

"Kita mau ke kedai yang dipuncak itu lho. Yang pemandangannya saik. Ngerayain Mikey, Cal sama Luke yang baru selesei UN.", jawabku.
"Kita bikin bangkrut mereka. Got it?", aku tersenyum jahil.

Gak lama aku melihat Cal keluar dari kelasnya.
"Woi! Dugong!", aku melambaikan tangan sambil nyengir lebar. Cal jalan menghampiri.

"Nama gue udah bagus jir. Berkharisma. Calum Thomas Hood. Malah diganti dugong coba. Asu.", dumel Calum sambil duduk disebelah gue. Aku terkekeh tanpa dosa.
"Ada apaan nih?", tanya Cal lagi.
"Kita mau--",
"Stttt!!!!", aku memotong ucapan Stella mengisyaratkan untuk diam dulu.

"Ish apaan nih.", Mikey tiba-tiba ada disebelah Stella.
"Luke man--",
"Disini!", Luke nyengir sambil duduk diantara Bry dan Jean.

"Ayo ah berangkat. Mikey sama Luke bawa mobil?", mereka mengernyitkan dahi tapi mengangguk.
"Yaudah. Cal lo bawa mobil gue ya. Males nyetir.", aku nyengir kuda tapi dibalas dengan tatapan sinisnya.

"Gue sama Luke.", ujar Bry.
"Gue juga.", tambah Jean.
"Aha! Banyak fansnya dong!", Luke sok asik.
"Berisik tele.", Cal membuka pintu mobilnya.

"Eh, disini kek seorang.", ujarku pada Bry dan Ybn. Mereka hanya tersenyum sambil menggeleng.

Asu.

"Ngapa sih? Lo gak mau nih satu mobil sama gue?", Cal menatapku sok sedih.
Aku memutar bolamataku sambil masuk kedalam mobil.

Aku sekuat tenaga mencoba meredakan detak jantungku yang berdegup kencang dan telapakku yang mendingin.

Ya Tuhan kenapa aku harus bereaksi seperti ini?

Aku menyalakan radio untuk menutupi kegugupan dan kecanggungan di atmosfer mobil ini.

"Lagu apaan ni.", Cal dengan nada sarkas.
"Gak tau. Dengerin aja.", jawabku seadanya.

Hening lagi.

"Nom?", panggil Cal.
Aku hanya menjawab dengan gumaman.

"Nom? Woi? Ah budeg lu.", panggilnya lagi. Aku berdecak sebal.
"Apaan si?", semprotku.
"Gapapa.", dia nyengir kuda.

"Nom?", panggilnya lagi. Padahal dia baru memanggilku beberapa detik yang lalu.
"Apaan lagi, Calum?", aku memutar bolamataku dan menekan namanya diakhir.

Dia tertawa melihat reaksiku. Aku kembali memutar bolamataku.

"Uhm, lo nyaman gak sih kayak gini?", ucapnya secara tiba-tiba.

Dengan otomatis, aku mendongak.

"Hah?", aku mengernyitkan dahi.
"Tuhkan bener. Udah budeg, jelek, tepos, jerawatan, idup lagi.", Cal tersenyum menyebalkan.

"ASU.", aku memukul lengannya.
"Eh gue serius nanya anjing.", ujarnya lagi.
"Nanya apaan asu?", tambahku gak mau kalah.

"Gue nanya, lo nyaman kayak gini? Canggung mulu sama gua?", tanyanya.
"Uhm, gue sih gak canggung ya, cuma--",
"Ah tai brenuk. Tadi aja elu degdegan gitu. Gak usah boong sama gue, gue tau lo anjing. Dari jaman masih pake papan ospek.", Cal tertawa sambil membanting stir.
"Tai ah. Bawa-bawa gituan, senioritas lu.", aku memutar bolamataku. Calum malah tertawa.

Hening lagi.

Sialan.

Ngomong lagi dong elah.

"Sekarang apa?", tanyaku. Calum menoleh.
"Hah?", tanya Cal. Aku memutar bolamataku.
"Udah budeg, jelek, gendut, idung galon, idup lagi.", aku tersenyum miring.

"Oh, bales dendam ya.", Cal ikut tersenyum miring.

IH ANJIR KOK DIA SENYUM MIRINGNYA SEXY.

TAI.

GAK FAIR.

"Serius jir, sekarang apa?", tanyaku lagi.
"Yaaaa... biarin aja semuanya ngalir, air mengalir dan dia tau kemana ia harus bermuara.", Cal tersenyum manis.

Dengan itu, dia berhasil mencekat nafasku dan membangunkan kupu-kupu diperutku yang rasanya sudah terlalu lama mereka tertidur disana.

••••••••••••••

sumpah ya maap banget ini cerita udah bulukan. pokoknya makasih udah waiting. sumpah penantian kalian tu hrs dikasi kepastian.

..
..
..
..
..
..
..
..
..

-JEMOZA IS COMEBACK SOON

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang